Sukses

Update Covid-19 Jumat 13 Mei 2022: Positif 6.050.211, Sembuh 5.888.825, Meninggal 156.448

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 12 Mei 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Jumat (13/5/2022) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah mereka yang terkonfirmasi Covid-19 pada hari ini, Jumat (13/5/2022) kembali bertambah. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan terjadi peningkatan 335, sehingga kasus positif virus Corona terhitung sejak Maret 2020 menjadi 6.050.211 orang. 

Seiring kenaikan jumlah pasien positif, mereka yang telah sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 juga ikut mengalami penambahan. 

Bertambah 254, sehingga angka kumulatif kasus sembuh dari paparan virus Corona di Indonesia hingga saat ini menyentuh angka 5.888.825 jiwa. 

Satgas Covid-19 juga mengungkap masih ada kasus meninggal dunia akibat Covid-19. Jumlah keseluruhan warga yang berpulang akibat terpapar Covid-19 mencapai 156.448 orang, setelah terjadi penambahan 10 orang.   

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 12 Mei 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Jumat (13/5/2022) pada jam yang sama.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

KSP Sebut Kasus Covid-19 Terus Terkendali 8 Minggu Terakhir

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo, mengungkapkan, skema pasca pandemi semakin dekat. Terlebih, kata dia, situasi Covid-19 terus terkendali selama delapan minggu terakhir.

"Sejak 24 Maret hingga 12 Mei atau selama delapan minggu, angka Reproduction Rate konsisten di angka 1. Ini artinya selama 8 minggu, pandemi Covid-19 sudah terkendali, dan skema pandemi berakhir semakin dekat," kata Abraham, Jumat (13/5/2022).

Kendati begitu, dia menyampaikan pemerintah masih tetap menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pemerintah juga terus memonitor angka kasus hingga beberapa minggu ke depan, untuk memastikan apakah ada lonjakan kasus.

"Ini dilakukan karena kita baru saja merayakan lebaran dengan jumlah pemudik yang luar biasa besar," jelasnya.

"Indikator epidemiologi dan masukan para pakar selalu menjadi bagian dalam pengambilan kebijakan," sambung Abraham.

3 dari 3 halaman

Jokowi: Ketahanan Kesehatan Dunia terhadap Pandemi Covid-19 Tidak Cukup Kuat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut ketahanan kesehatan dunia dan kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi tidak cukup kuat. Dia mengatakan, kondisi ini disadari setelah dunia dihantam pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato secara virtual pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Global Covid-19 Summit yang digelar di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Kamis, 12 Mei 2022. KTT ini turut dihadiri Presiden AS Joe Biden dan pemimpin negara lainnya.

"Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi ternyata tidak cukup kuat," kata Jokowi dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (13/5/2022).

"Akibatnya, harga yang harus dibayar sangatlah mahal. Jutaan orang yang kehilangan nyawanya dan perekonomian dunia pun mengalami keterpurukan," sambungnya.

Oleh karena itu, dia mendorong semua negara untuk bekerja sama mengatasi pandemi serta membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat. 

Jokowi menilai angka kasus Covid-19 yang melandai harus dimanfaatkan untuk memberikan pukulan terakhir terhadap virus corona.

"Untuk mengatasi pandemi, percepatan vaksinasi harus dilakukan untuk menjangkau 70 persen penduduk setiap negara. Momentum turunnya jumlah kasus saat ini harus dimanfaatkan untuk meluncurkan pukulan terakhir terhadap Covid-19," jelasnya.