Liputan6.com, Jakarta - Hari Buku Nasional diperingati pada hari ini, Selasa (17/5/2022). Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pun mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan minat baca.
"Penetapan Hari Buku Nasional setiap tanggal 17 Mei merupakan upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia.
Di Hari Buku Nasional kali ini, mari kita saling berbagi ilmu tentang buku. Yuk, ceritakan tentang buku yang sedang kalian baca sekarang," tulis Nadiem Makarim melalui unggahan di akun Instagram miliknya @nadiemmakarim, Selasa 17 Mei 2022.
Advertisement
Baca Juga
Dalam unggahan Nadiem tersebut, ia pun menyelipkan sebuah video yang menjelaskan terkait sejarah di balik Hari Buku Nasional.
"Teman-teman, sudah tahu sejarah Hari Buku Nasional?" tulis Nadiem mengawali video.
Menurut Nadiem, Hari Buku Nasional pertama kali ditetapkan pada 17 Mei 2002 oleh mantan Menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar, berkolaborasi dengan sejumlah pegiat buku.
"Beliau (Abdul Malik Fadjar) mencetuskan Hari Buku Nasional untuk terus menumbuhkan dan meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia," tulis Nadiem.
Kemudian, ada alasan tersendiri mengapa Hari Buku Nasional ditetapkan setiap tanggal 17 Mei.
"Pemilihan 17 Mei menjadi tanggal ditetapkannya Hari Buku Nasional didasarkan pada berdirinya Perpustakaan Nasional 17 Mei 1980," terang dia.
Oleh karena itu, Nadiem pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar cinta buku dan membaca.
"Sekarang teman-teman sudah tahu kan sejarahnya? Yuk terus mencintai buku dan membaca, karena dari merdeka membaca kita bisa Merdeka Belajar!," tutup Nadiem.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Link Twibbon Pilihan Ikut Ramaikan Peringatan Hari Buku Nasional
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, 17 Mei selalu diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Tanggal 17 Mei dipilih bertepatan pula dengan berdirinya Perpustakaan Nasional.
Penentuan Hari Buka Nasional merupakan ide dari Menteri Pendidikan Abdul Malik Fajar pada 2002. Peringatan Hari Buku Nasional ini memang dimaksudkan untuk menumbuhkan daya baca masyarakat Indonesia.
Terlebih saat itu, literasi masyakat Indonesia terbilang rendah. Ditambah, penjualan buku di Indonesia pada saat itu juga masih sedikit.
Dibandingkan dengan negara Asia lain, seperti Jepang yang mampu mencetak 40 ribu buku dan Tiongkok yang mampu mencetak 140 ribu buku, Indonesia hanya mampu mencetak 18 ribu buku tiap tahun.
Oleh sebab itu, peringatan Hari Buku Nasional bisa diharapkan bisa meningkatkan angka penjualan buku di Indonesia dan angka melek huruf di Indonesia. Peringatan ini juga sekaligus memperkenalkan kekuatan buku yang mampu mengubah hidup menjadi lebih baik.
Untuk itu, bagi kamu yang ingin ikut memeriahkan Hari Buku Nasional ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah mendukung peringatan ini dengan menggunakan Twibbon.
Twibbon sendiri merupakan bingkai bertema yang bisa dipasang di foto profil akun seseorang. Bingkai bertema ini bisa digunakan untuk foto profil Facebook, Twitter, Instagram, termasuk aplikasi chatting seperti WhatsApp dan Telegram, serta dikirimkan ke orang lain.
Nah, apa saja Twibbon yang bisa kamu pakai di peringatan Hari Buku Nasional? Berikut ini ada rekomendasi link Twibbon yang bisa kamu pakai. Simak daftar pilihan Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. twb.nz/fhbn
2. twb.nz/hutperpusnas41
3. twb.nz/beritawarganetcom-haribukunasional3
4. twb.nz/haribukuwithflp
5. twb.nz/harbuknas-stilettobook
6. twb.nz/hutikapi72
7. twb.nz/haribukunasional2022elipsis
8. twb.nz/haribukunasional17mei22
9. twb.nz/buku-nasional07
10. twb.nz/haribukunasionall
Advertisement
Buku Jadi Kunci Sukses Erick Thohir
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir membagikan kunci sukses ia bisa mencapai titik saat ini. Ternyata, itu bermula dan didasari oleh buku.
Erick menyampaikan membaca buku jadi landasan penting bagi dia. Ia menyebutnya sebagai upaya pengenalan diri sendiri.
"Kunci sukses Bapak apa? Membaca dan nurut sama orang tua," tulisnya di Instagram @erickthohir, ditulis Kamis 12 Mei 2022.
"Membaca untuk saya adalah proses mengenali diri sendiri. Tidak mungkin memimpin jika tidak membaca," tambah Erick.
Dalam unggahannya, Erick memperlihatkan interaksinya dengan sejumlah orang. Kegiatan itu juga dilakukan di depan deretan buku-buku.
Ia bahkan membacakan satu puisi tentang buku. Terdengar cukup dalam maknanya. Dalam keterangan di akun nya, Erick mengungkap ada peran BUMN yang juga berkaitan dengan membaca buku.
"Begitu pentingnya membaca, hingga BUMN sekarang juga fokus kepada pengembangan karya tulis dan cerita. Salah satunya melalui Balai Pustaka, yang kini bertransformasi menjadi intellectual property-based licensing digital company," ujarnya.
Interaksinya kali ini ternyata terjadi di suatu tempat yang disebut Rumah Dunia di Banten. Ini jadi lawatan yang cukup menarik dari Erick.
Ia pun menyampaikan apresiasi dan dukungan teehadap para pegiat literasi.
"Berdialog dengan para penggiat literasi di Rumah Dunia, adalah wujud dukungan saya pada perjuangan mereka untuk Indonesia semakin melek literasi," tuturnya.
Inilah Buku Favorit Bacaan Orang Terkaya Dunia Mark Zuckerberg dan Warren Buffett
Di samping itu, sejumlah miliarder teknologi ternama, seperti CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett atau pendiri Meta Mark Zuckerberg juga membaca buku untuk mengembangkan usahanya.Â
Dilansir dari CNBC Make It, Senin (25/4/2022) Mark Zuckerberg, mengungkapkan dalam postingannya di Facebook pada tahun 2015 silam bahwa dia suka membaca "tips langsung tentang bagaimana orang membangun perusahaan hebat."
Buku itu berjudul "Creativity, Inc.: Overcoming the Unseen Forces That Stand in the Way of True Inspiration," karya Alice Wallace and Edwin Catmull, yang merupakan co-founder Pixar.
Buku ini membahas tentang bagaimana studio animasi menjadi raksasa inovasi hiburan.
Miliarder berusia 37 tahun itu beralih ke buku-buku, yang menurutnya, memberikan wawasan tentang "apa yang menyebabkan munculnya inovasi -mungkin dari seseorang, pertanyaan, atau jenis lingkungan".
Selain itu, Zuckerberg juga mengambil setidaknya satu tips dari bagian buku Catmull yang mengatakan : "Jangan menunggu semuanya tercapai sebelum Anda membaginya dengan orang lain".
"Tampil lebih awal dan sering tampil. Akan indah ketika kita sampai di sana, tetapi tidak akan indah di sepanjang jalan," demikian buku karya Wallace dan Catmull yang dikutip Zuckerberg.
Zuckerberg juga mengungkapkan dirinya tertarik dengan buku karya Jon Gertner, berjudul The Idea Factory: Bell Labs and the Great Age of American Innovation. Buku ini menceritakan sejarah Bell Labs – yang didirikan oleh Alexander Graham Bell dan sekarang dimiliki oleh Nokia.
Advertisement