Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Kehormatan Dewan (DPR) RI memutuskan untuk tidak melanjutkan perkara Harvey Malaihollo terkait nonton film porno saat sidang. Alasannya, tidak ada unsur kesengajaan Harvey menonton film biru itu.
"Pada hari ini kita sudah memeriksa dan meminta keterangan dari Pak Harvey Malaihollo dan beliau sudah memberikan klarifikasi bahwasanya pembukaan untuk hp tersebut dari nomer tidak dikenal dan tanpa disengaja," kata Wakil Ketua MKD Junimart Girsang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/5/2022).
Kepada MKD, Harvey sudah mengatakan tidak ada unsur kesengajaan. MKD menilai, hal itu juga bukan sebuah kelalaian.
Advertisement
"Tidak ada unsur kesengajaan oleh karena itu dalam rapat pimpinan dan anggota tadi kami putuskan bahwa tidak ada objek kesalahan yang harus kami lakukakn untuk memeriksa aduan kepada Harvey," kata Junimart.
"Oleh karena itu kami putuskan dengan dipimpin Habiburokhman bahwa perkara ini tidak kami lanjutkan untuk memriksa perkara pokok," tambah politisi PDIP ini.
Junimart mengungkapkan, Harvey sudah menyampaikan permintaan maaf atas perkara ini. Kasus ini juga menjadi peringatan ke depan karena apapun yang dilakukan anggota DPR selalu akan termonitor oleh media dan masyarakat.
"Oleh karena itu pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa untuk perkara Harvey kami nyatakan sudah selesai tanpa memriksa pokok perkara dan beliau sudah menhatakan permintaan maaf kepada masyarakat melalui MKD," pungkasnya.
Terpisah, anggota Komisi IX DPR Harvey Malaiholo sudah membeberkan kronologis kepada MKD kejadian terkait film porno. Hasil sidang MKD juga sudah selesai.
"Saya dipanggil MKD untuk menghadap kepada MKD dan saya sudah menceritakan kronologis kejadiannya mengkalarifikasi dan saya pikir apa yang sudah dibicarakan oleh Pak Junimart itu hasil pembicaraan kita hari ini. Terimakasih," tutup politikus PDIP itu.
Penjelasan PDIP
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDI-P Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul, membenarkan video anggota DPR menonton video porno saat rapat Komisi IX adalah anggotanya, yaitu Harvey Malaihollo.
Pacul menjelaskan, anggota tersebut tak sengaja membuka pesan WhatsApp (WA) yang berisi video porno saat rapat.
"Kawan kita ini menerima WA, yang kita klarifikasi dengan fraksi, menerima WA. WA dibuka reflek ternyata ada video itu. Video dibuka isinya itu difoto di atas, cret," kata Pacul pada wartawan, Selasa (12/4/2022).
Pacul menduga pengiriman video itu sengaja untuk menjebak anggota Dewan tersebut.
"Kalau engkau sebagai orang politik, ini bisa diduga ini modus operandi, saya ini perlu sampaikan terutama pada kawan anggota dewan yang lain juga untuk berhati-hati membuka kayak gitu. Langsung bisa difoto memang sudah diincar orang masuk misalnya," ujar dia.
Pacul mengaku sudah menkonfirmasi langsung dengan anggota fraksi berinisial HM tersebut.
"Oh iya dong (konfirmasi) yang kayak gini kita cukup peka. Kan kasian dia yg bersangkutan sampai nangis. Sampai nangis. 'saya enggak pernah selama ini' kok ada yang foto," tuturnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement