Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengakui harga minyak goreng di beberapa daerah saat ini masih relatif tinggi. Namun, dia meyakini harga minyak goreng curah akan turun dalam beberapa minggu kedepan.
"Saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaannya semakin melimpah," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga
Menurut dia, pasokan minyak goreng dalam negeri terus bertambah usai kebijakan larangan ekspor pada April 2022 lalu. Pasokan minyak goreng mencapai 211.000 ton per bulannya, dimana melebihi kebutuhan nasional sebesar 194.000 ton.
Advertisement
"Pada bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan kita hanya mencapai 64.500 ton. Namun, setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April pasokan kita mencapai 211.000 ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," jelas dia.
Selain itu, Jokowi mengatakan harga rata-rata minyak goreng nasional juga mengalami penurunan. Saat ini, harga minyak goreng nasional turun menjadi 17.200 sampai 17.600 per liter.
"Pada bulan april sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih 19.800 rupiah. Setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi 17.200 sampai dengan 17.600," ujar Jokowi.
Dia menuturkan penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha pemerintah, BUMN dan pihak swasta. Kendati saat ini ekspor minyak sudah dibuka, Jokowi menekankan pemerintah akan tetap memantau pasokan dan harga minyak goreng.
"Pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau," tutur Jokowi.
Â
Buka Keran Ekspor
Sebelumnya, Jokowi memutuskan untuk membuka kembali ekspor minyak goreng mulai Senin, 23 Mei 2022. Adapun Jokowi sebelumnya sempat melarang ekspor minyak goreng beserta bahan bakunya pada akhir April 2022.
"Saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/5/2022).
Menurut dia, keputusan membuka kembali ekspor ini diambil usai melihat pasokan dan harga minyak goreng di pasaran saat ini. Jokowi menyampaikan pasokan minyak goreng untuk kebutuhan nasional terus bertambah.
"Setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April, pasokan kita mencapai 211.000 ton per bulannya melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," jelasnya.
Selain itu, kata Jokowi, harga minyak goreng juga sudah mulai mengalami penurunan. Adapun harga minyak goreng sebelum ada pelarangan ekspor sekitar Rp 19.800, sedangkan saat ini berkisar Rp 17.200 sampai Rp 17.600.
"Serta mempertimbangkan adanya 17.000.000 orang tenaga di industri sawit baik petani pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali," tutur Jokowi.
Advertisement