Liputan6.com, Jakarta - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan pihaknya mendukung inisiasi pembentukan sebuah bank pembangunan (New Development Bank) oleh negara-negara BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
Hal itu disampaikan Megawati saat berbicara dalam forum BRICS Political Parties, Think Tanks, and Civil Society Organization Forum. Acara itu digelar di Beijing. Megawati hadir secara virtual melalui layanan telekonferensi, Kamis (19/5/2022) malam.
Dalam kesempatan itu, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping mengucapkan salam hangat atas penyelengaraan BRICS Forum.
Advertisement
Megawati mengatakan, pihaknya sepakat dengan adanya kerja sama internasional. Bagi bangsa Indonesia sendiri, lanjutnya, prinsip kerja sama internasional harus dilakukan berdasarkan ideologi Pancasila dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial.
Baca Juga
Hal itulah yang juga disampaikan Presiden Pertama Indonesia, Sukarno atau yang dikenal dengan nama Bung Karno, melalui Pidato di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) pada tanggal 30 September 1960 yang terkenal dengan judul “To Build the World A New”.
Melalui pidato tersebut, Megawati mengungkapkan pentingnya tata dunia baru yang lebih berkeadilan, dengan mengusulkan Tiongkok sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB menjadi suatu hal penting yang disampaikan oleh Bung Karno.
“Konsepsi Tata Dunia baru yang berkeadilan harus terus diperjuangkan. Dengan prinsip yang sama, kerja sama partai politik di Forum ini juga dapat difokuskan bagi upaya mewujudkan keadilan, melalui kerja sama ekonomi, kebudayaan, dan kerja sama untuk mereduksi berbagai kesenjangan sosial,” kata Megawati.
Wujudkan Sistem Keuangan Dunia yang Lebih Berkeadilan
“Atas dasar hal tersebut, terhadap upaya BRICS di dalam mewujudkan sistem keuangan dunia yang lebih berkeadilan melalui sebuah pembentukan New Development Bank, dan adanya alternatif cadangan devisa yang baru, serta alternatif infrastruktur teknologi komunikasi sangat kami apresiasi,” tegas Megawati.
Selanjutnya, Megawati mengatakan kerja sama bagi masa depan yang lebih mengedepankan kelestarian alam, harus ditingkatkan dan diimplementasikan.
Dalam perspektif ini, kesadaran ekologis guna memastikan ketersediaan pangan, sekali lagi harus dikedepankan. Bagi masa depan, menurutnya, hal ini sangatlah penting. Sebab seluruh umat manusia memiliki rumah planet bumi yang sama. Semua umat manusia seharusnya disatukan bagi keberlangsungan hidup bersama.
“Semoga melalui BRICS Forum ini, dialog antarpartai politik, dapat semakin meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi yang menempatkan rakyat, sekali lagi, menempatkan rakyat sebagai satu-satunya sumber legitimasi, orientasi kebijakan, dan dasar bagi seluruh kerja sama internasional,” pungkas Megawati.
Advertisement
Dukung Persatukan Korea
Jajaran DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengapresiasi penghargaan tinggi yang diberikan Korea Selatan (Korsel) terhadap Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri selama kunjungannya ke Negeri Ginseng sejak Minggu (8/5/2022) lalu.
Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey, yang ikut mendampingi Ketua Umum PDIP itu merasa bangga.
"Kami merasa bangga bisa mendampingi Ibu Mega dalam perjalanan perdana menghadiri pelantikan Presiden Korsel yang baru dan acara rapat bilateral dan penganugerahan profesor kehormatan di bidang seni untuk Ibu Mega. Tentu ini sangat membanggakan," kata dia di Seoul, Rabu (11/5/2022).
Menurut Olly, perlakuan terhormat Korsel terhadap Megawati itu merupakan sinyal jelas bagaimana petinggi dan warga Korsel terus menaruh harapan tinggi, khususnya menyangkut isu perdamaian dan persatuan dua Korea, Korsel dan Korea Utara.
"Mudah-mudahan apa yang disampaikan Ibu Mega menjadi kenyataan. Apapun, kita harus dukung persatuan Korea,” kata Olly.
Pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) itu juga menyinggung bagaimana Megawati secara aktif mempromosikan wilayahnya sebagai destinasi investasi potensial bagi Korsel.
Dan itu disampaikan langsung oleh Megawati kepada Presiden Yoon Suk Yeol, dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Korsel pada hari ini.
"Saya berterima kasih bisa mendampingi Ibu Mega dan bisa bertatap muka langsung dengan Presiden Korsel dan kita mengajak Korsel berinvestasi di provinsi Sulut. Ibu Mega menyampaikan secara langsung, bahwa saya didampingi Gubernur Sulut dan salah satu pengurus di partai saya, dan Provinsi Sulut ini sangat baik dan paling dekat ke Korea. Jadi investasi sangat baik dilakukan Korsel di Sulut," kata Olly.
Yang jelas, di pertemuan itu, dia mengatakan Presiden Yoon sangat berterima kasih kepada Megawati atas perhatian serta kerja sama baik antara Indonesia dan Korea selama ini.
"Mereka sangat berterima kasih karena sambutan Indonesia sangat baik terhadap Korea. Bagitu juga Ibu Mega berterima kasih karena kepercayaan pemerintah dan pengusaha Korea karena mau berinvestasi di Indonesia. Harapannya investasi ditingkatkan," kata Olly.
Gelar Profesor Megawati
Sementara Ketua DPP PDIP bidang keluatan, perikanan dan nelayan, Rokhmin Dahuri menyinggung gelar Profesor Kehormatan dari Seoul Institute of The Arts (SIA) untuk Megawati. Menurutnya, gelar ini adalah pembuktian kepemimpinan strategis seorang Megawati.
"Seoul Institute of the Arts itu the best university dI Korea di bidang fine arts, ekonomi kreatif, kalau tidak salah di dunia ranking 20. Jadi ini perguruan tinggi yang bukan ecek-ecek, tetapi yang prestisius di negara ini," kata dia.
Sementara Sahabat Megawati yang merupakan seorang designer, Samuel Wattimena, mengatakan Megawati memang pantas menerima berbagai penghargaan itu.
Sebagai pemimpin parpol terbesar di Indonesia, Megawati membawa partai dan anggotanya mengurusi masalah kerakyatan. Dari soal stunting, bantaran sungai, memasak tanpa minyak goreng, dan berbagai hal lainnua.
"Timbul pertanyaan, kok sebagai parpol ngurusin bantaran sungai, makanan, dan lain-lain? Disitu Ibu Megawati justru bilang politik ini harus mencakup lifestyle atau berbagai segi kehidupan. Politik bukan hanya kekuasaan. Kekuasaan berhubungan dengan rakyat. Yang berhubungan dengan rakyat? Makanan, keseharian, gaya hidup. Buntutnya politik untuk rakyat. Jadi lebih luasnya adalah Ibu Megawati bukan hanya berbicara namun mempraktikkan seni bagian dari kebudayaan dan kehidupan rakyat," kata dia.
Advertisement