Sukses

Menko PMK: Jemaah Haji Belum Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Batal Berangkat

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan jemaah haji yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua tidak akan diberangkatkan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan jemaah haji yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua tidak akan diberangkatkan.

Pasalnya, vaksinasi dosis lengkap menjadi salah satu syarat utama dari Arab Saudi untuk memberangkatkan jemaah haji.

"Minimal calon jamaah sudah vaksin dosis lengkap (2 dosis), syukur-syukur booster sudah semua. Untuk yang belum divaksinasi dosis lengkap, ya batal, tidak diberangkatkan, sampai terdaftar sudah memiliki vaksinasi lengkap," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Jumat (20/5/2022).

Dia memastikan pemerintah akan mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi calon jamaah haji yang belum mendapatkan vaksin. Muhadjir menyebut ada sekitar 17.000 jemaah haji yang belum mendapat suntikan vaksin dosis kedua.

"Memang masih ada juga yang belum divaksin, ada kemungkinan karena registrasi itu sekitar 17 ribu jamaah dan itu yang akan kita tuntaskan bersama Menkes. Makanya kita kebut vaksinasi dalam beberapa hari untuk calon jamaah haji," jelasnya.

Berdasarkan data dari Kemenkes, saat ini baru 76 persen calon jemaah haji yang akan diberangkatkan pada tahun ini dan sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dengan dosis lengkap.

Selain vaksinasi, syarat dan ketentuan haji lainnya akan disesuaikan dengan syarat Haji di Arab Saudi.

"Kita sangat tergantung dari Pemerintah Arab Saudi ya, mulai dari kuota, kemudian prosedur, termasuk protokolnya juga. Kalau protokol di dalam negeri juga teknisnya disesuaikan nanti dengan Arab Saudi. Kita sangat mengikuti maunya Pemerintah Arab Saudi, wong kita tamu kok," ujar Muhadjir.

Sejauh ini tercatat ada tiga syarat perjalanan haji yang udah ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi dan harus terpenuhi. Mulai dari, syarat vaksinasi Covid-19 minimal vaksin lengkap, PCR 72 jam sebelum keberangkatan, dan syarat maksimal umur di bawah 65 tahun.

"Kemarin sempat dibahas dengan Presiden , kalau nanti mereka harus PCR itu apakah nanti disini atau di Arab Saudi, tinggal pelaksanaan teknisnya saja. Selebihnya sudah kita persiapkan," jelas Muhadjir.

2 dari 3 halaman

Menag Yaqut Minta Asrama Haji Steril dari Covid-19 Sebelum Digunakan Calon Jemaah

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta asrama haji disterilisasi sebelum digunakan calon jemaah. Pasalnya, asrama haji di sejumlah daerah pernah dijadikan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

"Terkait asrama haji, kita tahu beberapa waktu lalu asrama haji kita ini buat isolasi covid, saya ingin dicek sekali lagi terkait sterilisasi karena sebelumnya dijadikan isoter pasien covid," kata Yaqut di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Politikus PKB ini tidak ingin jemaah haji 2022 yang hendak berangkat ke tanah suci malah terpapar Covid-19 saat dikarantina di asrama itu. Dia mengatakan, diperlukan kerja sama antara Kemenkes maupun BNPB terkait sterilisasi ini.

"Jangan sampai asrama kita tidak steril, jemaah terkena Covid dari asrama, kerja sama kemenkes, dan BNPB," ujar Yaqut.

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab memastikan Asrama Haji Pondok Gede siap memberikan layanan untuk jemaah haji 1443 H/2022 M. Bersama tim persiapan haji, Mujab pun mengecek kamar dan fasilitas asrama haji di lokasi tersebut.

"Kami sudah melakukan pengecekan kesiapan asrama dalam menerima jemaah haji tahun 1443H/2022M. Alhamdulillah semua sudah siap," yakin Mujab dalam siaran pers diterima, Senin 16 Mei 2022.

Menurut dia, pengecekan sengaja dilakukan untuk memastikan kesiapan layanan di asrama haji. Apalagi, jemaah haji dijadwalkan sudah mulai masuk pada 3 Juni 2022.

"Selain pengecekan fisik bangunan dan fasilitas, kita juga melakukan pengecekan kesiapan SDM yang bertugas melayani jemaah," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Kesiapan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan isi dari rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal finalisasi persiapan pelayanan haji Indonesia tahun 1443 H.

Menurut dia, pemerintah sudah sangat siap soal pemberangkatan hingga pemulangan jemaah haji 2022 dari Tanah Suci.

"Pemerintah sudah siap melayani jemaah haji, mulai dari berangkat sampai pulang kembali. Kita sudah siapkan skema dari A sampai Z termasuk skema protokol kesehatan," kata Yaqut di Istana Negara Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Dia menjelaskan, Pemerintah Arab Saudi mensyaratkan protokol kesehatan ketat bagi calon jemaah yang hendak menunaikan ibadah haji. Syarat itu seperti harus minimal sudah divaksin lengkap sebanyak dua kali.

"Ini (syarat vaksin) harus dipenuhi oleh jemaah haji yang ingin berangkat dan ini diikhtiarkan terus agar seluruh calon jemaah berangkat nanti sudsh tervaksin," jelas Yaqut.

Yaqut mengatakan, batasan usia juga menjadi perhatian yang ditanyakan Jokowi saat rapat. Diketahui, Arab Saudi membuat aturan, hanya calon jemaah dengan usia maksimal 65 tahun yang dapat berangkat tahun ini.

"Kami dari pemerintah Indonesia tegas menjalankan ini (aturan) dan kalau lebih dari 65 tahun, sistem mereka akan menolak, jadi pembatasan ini syarat yang ditentukan oleh pemerintah Kerajaan Saudi," jelas Yaqut.

Terakhir, Yaqut memastikan terkait pembiayaan dana haji sepenuhnya dikelola dan dibayarkan untuk keperluan jemaah haji. Dia menegaskan, isu yang menyebutkan uang tersebut dialokasi untuk kebutuhan lain seperti pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan, adalah hoaks.

"Tidak benar yang mengatakan bahwa dana haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini itu termasuk keperluan membangun IKN, sama sekali tidak benar, yang benar itu melalui BPKH pemerintah memberikan subsidi jemaah haji agar biaya besar dikeluarkan jemaah ke tanah suci lebih ringan bagi jemaah," Menag Yaqut memungkasi.