Liputan6.com, Jakarta - Film KKN di Desa Penari hingga saat ini tak henti-hentinya menarik perhatian publik. Bahkan, Film horor garapan MD Pictures ini memecahkan rekor sebagai film nasional terlaris sepanjang masa dengan jumlah 7 juta penonton dalam waktu 19 hari, sejak tayang 30 April 2022.
Lantas, apakah sebenarnya yang membuat film KKN di Desa Penari berhasil merangkul banyak penonton? Rupanya banyak penonton menyebut, ketertarikan mereka karena film tersebut diangkat dari kisah nyata alias true story.
Bahkan, banyak penonton yang menerka-nerka di mana lokasi desa penari itu sebenarnya berada usai menonton film KKN di Desa Penari.
Advertisement
Baca Juga
Namun, belum juga terjawab di mana lokasi pasti KKN di Desa Penari, Menteri BUMN Erick Thohir memberi bocoran lewat tayangan di IGTV akun Instagramnya @erickthohir, Selasa 17 Mei 2022.
Dalam tayangan IGTV tersebut, Erick nampak berbincang langsung dengan seseorang yang mengaku sebagai pengelola dan penjaga kawasan wisata religi Rowo Bayu di Dusun Kentangan, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bernama Sudirman.
"Siapa yang sudah nonton KKN di Desa Penari? Cerita ini sangat menarik kita gali," ujar Erick Thohir dalam postingan video interview IGTV di Instagram @erickthohir, dikutip Kamis 19 Mei 2022.
Kemudian, kepada Erick, Sudirman menegaskan cerita dalam film tersebut memang benar-benar kisah nyata yang terjadi di hutan dekat wisata Rowo Bayu.
"KKN di Desa Penari berangkat dari tahun 2008. Ada enam mahasiswa dari Surabaya," kata Sudirman.
Berikut interview atau wawancara Menteri BUMN Erick Thohir mengulik diduga lokasi film KKN di Desa Penari dihimpun Liputan6.com:
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Gali Langsung dari Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu
Tidak hanya warganet yang penasaran tentang KKN di Desa Penari, Menteri BUMN Erick Thohir juga ikut tertarik mengatahui kisah yang diangkat menjadi film layar lebar tersebut. Ia bahkan sampai bertemu langsung dengan Pengelola dan Penjaga Wisata Rowo Bayu di Banyuwangi, Sudirman.
Tidak tanggung-tanggung, Erick Thohir mengungkapkan bakal mengunjungi lokasi KKN di Desa Penari tersebut.
Hal ini diungkapkan Erick Thohir melalui sebuah postingan cuplikan interview pendek di laman instagram pribadinya.
Sebagai informasi, di Rowo Bayu terdapat sumber mata air di mana potret situs tersebut menjadi viral di media sosial - disebut menjadi salah satu lokasi KKN di Desa Penari.
"Siapa yang sudah nonton KKN di Desa Penari? cerita ini sangat menarik kita gali," ujar Erick Thohir dalam postingan video interview di Instagram, dikutip Kamis 19 Mei 2022.
Untuk mengetahui kebenaran dari kisah KKN di Desa Penari tersebut, dalam video interview postingannya Erick Thohir terlihat mengundang Sudirman.
"Mengupas kebenaran di balik cerita KKN di Desa Penari langsung dari Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu, Bapak Sudirman. Belum sempat nonton, tapi dengerin ceritanya aja sudah merinding. Kalian sudah nonton," demikian keterangan postingan video interview Erick Thohir dengan Sudirman.
Â
Advertisement
2. Erick Tertarik Kunjungi Desa Wisata di Rowo Bayu
Erick Thohir memulai dengan menanyakan apakah cerita KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata, bukan mitos atau dongeng belaka.
"Ini kisah nyata pak. Cerita Desa Penari berangkat dari KKN 2008. Itu ada 6 mahasiswa dari Surabaya. Nah dalam studi kasusnya, dua remaja ini ada ikatan asmara. Sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs. Keluar situs. Agak di utaranya," beber Sudirman dalam video interview itu.
Dia melanjutkan, di sana mereka bertemu dengan seseorang.
"(Mereka) diajak mampir ke rumahnya. Sampai di rumahnya, mereka diberi suguhan, makanan, dan lain-lain. Dan ceritalah ini desa apa. Si mahasiswa tanya begitu. Dijawablah ini Desa Penari," katanya.
"Karena sudah sore, mereka pamit pulang. (Saat) oulang itu diberi bingkisan. Bingkisan ini bagus, kemasannya pakai kertas koran gitu kan. Dimasukkan di tas dibawalah pulang," sambung Sudirman.
Sesampainya di Rowo Bayu, kedua mahasiswa ini menceritakan suguhan dan bingkisan yang mereka dapat ke teman-temannya.
"Ceritalah mahasiswa ini, bahwa dari atas dan ada desa, namanya Desa Penari. Nah, protes teman-temannya..nggak mungkin, ngga ada desa (tidak percaya)," papar Sudirman.
Menurut Sudirman, mereka berdua kemudian membuka oleh-oleh itu. Mahasiswa itu pun dikejutkan dengan isi koran kertas berupa kepala kera baru dipotong.
"Si (mahasiswa) laki-lakinys langsung pingsan. Dalam beberapa hari kemudian meninggal. Kemudian (mahasiswa) ceweknya, menyusul (meninggal) satu bulan kemudian,," tambahnya.
"Itu cerita yang sesungguhnya dari versi Kepala Desa, Rowo Bayu. Dan KKN-nya tahun berapa, tanggal berapa, semuanya tercatat," tutup Sudirman.
Dalam akhir video, Erick Thohir mengungkapkan dirinya tertarik mengunjungi Desa Wisata ini, tetapi ia minta akan datang pada siang hari.
"Saya sudah dua kali ke Banyuwangi, berarti ada yang ketiga-nya nanti. Untuk melihat desa wisata. Tapi ke Desa Penarinya siang-siang saja. Nanti ada yang tertinggal, saya takut," ujar Erick Thohir sambil tersenyum sumringah.
"Kita kawal pak," jelas Sudirman.
Â
(Rifqy Sakti Pratama)