Sukses

Tepis Dalih Wali Kota, DPRD Depok Pastikan BTT Cukup untuk Perbaiki SDN Pancoran Mas 3 yang Rusak

Wakil Ketua DPRD Kota Depok mendesak Pemkot segera memperbaiki atap gedung SDN Pancoran Mas 3 karena urgent untuk kegiatan PTM. DPRD Depok menolak dalih kendala biaya karena anggaran BTT cukup untuk memperbaiki atap sekolah yang rusak.

Liputan6.com, Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum juga memperbaiki gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pancoran Mas 3 yang rusak akibat diterjang angin puting beliung. Pemkot Depok berdalih terkendala biaya.

Saat ini Pemkot Depok masih menunggu penambahan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat bencana alam, termasuk gedung SDN Pancoran Mas 3.

Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tange Allo memastikan bahwa anggaran BTT cukup untuk memperbaiki gedung SDN Pancoran Mas 3 yang rusak. Sehingga Pemkot Depok tak perlu menunggu penambahan anggaran untuk memperbaiki atap sekolah yang rusak itu. 

“Tidak perlu menungggu penambahan anggaran BTT, anggaran yang secara cukup untuk melakukan perbaikan,” ujar Hendrik kepada wartawan, Jumat (20/5/2022).

Hendrik menjelaskan, Pemerintah Kota Depok memiliki anggaran BTT 2022 sebesar Rp 108,9 miliar. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memperbaiki ruangan kelas SDN Pancoran Mas 3 yang rusak. Apalagi kerusakan tersebut karena bencana alam puting beliung.

“Kan perbaikan ruangan kelas tidak sampai menghabiskan biaya Rp 1 miliar,” jelas Hendrik.

Lambatnya perbaikan ruangan kelas SDN Pancoran Mas 3 menjadi keprihatinan DPRD Kota Depok. Apalagi siswa telah diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Selain itu, kerusakan atap SDN Pancoran Mas 3 terjadi pada bulan Ramadhan, sebelum siswa masuk sekolah. 

“Ini kebutuhan urgent masa tidak diprioritaskan, kan sudah jelas rusak karena bencana,” ucap Hendrik. 

Hendrik meminta agar Pemerintah Kota Depok, khususnya Wali Kota Depok Mohammad Idris tidak memikirkan penambahan anggaran BTT. Sebab, menurutnya, anggaran BTT Kota Depok belum digunakan secara maksimal.

“BTT yang ada sudah cukup, jadi enggak perlu sampai menunggu CSR untuk melakukan perbaikan,” ungkap Hendrik.

2 dari 3 halaman

Tunggu Tambahan Anggaran dan Bantuan Swasta

Sebelumnya, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, perbaikan kerusakan bangunan fasilitas umum akibat bencana dapat menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT). Namun, Pemkot Depok masih memerlukan penambahan anggaran BTT.

“Tapi kalau enggak salah BTT kita memang masih perlu ada tambahan,” ujar Idris di kantor Balai Kota Depok, Kamis (19/5/2022).

Idris menjelaskan, Pemkot Depok akan melakukan pergeseran anggaran maupun penambahan pada Perubahan APBD Kota Depok 2022. Pemkot Depok dapat melakukan perubahan anggaran pada akhir tahun.

“Perubahan anggaran itu baru terjadi pada Oktober, sedangkan bencana terjadi terus, makannya harus ada pergeseran,” jelas Idris.

Idris mengungkapkan, anggaran yang tidak efektif atau efisien dapat digesr untuk BTT. Dengan begitu, Pemerintah Kota Depok dapat segera melakukan perbaikan SDN Pancoran Mas 3 yang rusak akibat bencana alam.

“Perbaikan sekolah bisa dari anggaran APBD maupun dari non APBD,” ungkap Idris.

Pemerintah Kota Depok akan menggandeng Bank Jawa Barat maupun Baznas untuk segera merealisasikan bantuan penanganan bencana di wilayahnya. Selain itu, Pemkot Depok juga akan menggandeng badan zakat yang bersifat lembaga keswadayaan, bukan dari pemerintah.

“Misalnya zakat sukses kita gandeng mereka untuk hal yang seperti ini,” terang Idris.

Idris menilai lembaga zakat yang bukan dari pemerintah, pendapatan atau penghasilannya lebih banyak. Sebab, Idris menilai, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap zakat swasta lebih tinggi.

“Lembaga zakat swasta termasuk rumah zakat yang pusatnya di Bandung, di Depok juga ada, akan kita gandeng untuk memberikan bantuan seperti itu,” ucap Idris.

3 dari 3 halaman

Keluhan Guru SDN Pancoran Mas 3

Sebelumnya, Guru Kelas 3 SDN Pancoran Mas 3, Suryana mengatakan, kondisi kerusakan bangunan khususnya di Kelas VI belum juga diperbaiki. Dia memastikan, kerusakan tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Depok untuk segera diperbaiki.

“Saya mohon segera untuk diperbaiki karena besok siswa sudah mulai masuk dan ini pun sudah kita upayakan ke Disdik,” ujar Suryana kepada Liputan6.com, Rabu (11/5/2022).

Suryana menjelaskan, laporan tersebut telah ditujukan kepada bagian sarana dan prasarana Disdik Kota Depok. Namun hingga kini belum ada tindakan dari Disdik Kota Depok untuk memperbaiki atap sekolah yang rusak akibat bencana alam puting beliung.

“Dari DPRD Kota Depok sudah datang, tapi sampai saat ini belum ada perbaikan,” jelas Suryana.

Untuk mensiasati agar siswa tetap bisa masuk sekolah, maka diberlakukan pembelajaran dalam dua tahap, yakni pagi dan siang. Nantinya siswa akan masuk secara bergantian agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas.

“Sebelum terjadi kerusakan pembelajaran dilaksanakan pagi, tidak ada yang siang,” ucap Suryana.