Sukses

Pemerataan Infrastruktur Digital Era Jokowi Mudahkan Masyarakat Saling Terhubung

Presiden Jokowi terus masif membangun infrastruktur digital di seluruh daerah. Jokowi menargetkan 9.586 menara BTS akan selesai pada akhir masa jabatannya di tahun 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pemerataan infrastruktur digital dinilai membawa banyak dampak positif bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di negara kepulauan. Kebijakan tersebut memudahkan masyarakat untuk saling terhubung.

Pembangunan infrastruktur digital di seluruh pelosok daerah gencar dilakukan di periode kedua Jokowi. Upaya tersebut mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, salah satunya disampaikan akademisi Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Iwan Alfanie.

Dia mengatakan, kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau membuat kehadiran infrastruktur digital sangat penting. Sebab dengan kebijakan tersebut, komunikasi antarmasyarakat dapat terjalin dengan baik meski terhalang jarak.

“Bagaimana bahwa Indonesia ini terdiri dari pulau-pulau. Bagaimana kita terbatasi oleh akses-akses hingga ke plosok-plosok. Infrastruktur digital adalah solusi,” ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Kamis (5/1/2023).

Iwan juga melihat komitmen Jokowi menghadirkan pemerataan infrastruktur adalah bentuk keadilan untuk seluruh masyarakat. Sehingga kemajuan teknologi bisa menjangkau seluruh masyarakat hingga di pelosok-pelosok daerah.

“Ini merupakan keadilan yang direalisasikan oleh Pak Jokowi sehingga kemajuan teknologi hari ini masuk hingga ke pelosok,” pungkasnya.

Presiden Jokowi terus masif membangun infrastruktur digital di seluruh daerah. Jokowi menargetkan 9.586 Base Transceiver Station (BTS) akan selesai pada akhir masa jabatannya di tahun 2024.

 

2 dari 2 halaman

Jokowi: Generasi Muda Harus Jadi Bagian Transformasi Digital

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa sebanyak 33 persen dari populasi ASEAN atau sekitar 225 juta orang adalah anak muda.

Menurut dia, keuntungan demografi yang kuat tersebut harus dikapitalisasi sehingga wilayah ASIA Tenggara dapat menjadi epicentrum of growth.

Hal ini dikatakan Jokowi saat menyampaikan dua poin penting untuk mencapai hal tersebut pada pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Youth di Hotel Sokha, di sela penyelenggaraan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022).

"Pertama generasi muda ASEAN harus menjadi bagian penting dari transformasi digital. Sebagai digital native, kaum milenial dan Gen-Z adalah pendorong penting untuk percepatan transformasi digital," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (10/11/2022).

Dia menuturkan bahwa hingga tahun lalu, ASEAN telah memiliki 35 Unicorn. Start-ups di Asia Tenggara yang digawangi anak-anak muda juga telah menghasilkan 8,2 miliar dolar AS di tahun 2020.

"Hanya dengan percepatan transformasi digital, maka ASEAN akan cepat lakukan lompatan besar menjadi negara maju," ujarnya