Liputan6.com, Jakarta - Kantor Staf Presiden (KSP) RI menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya mantan juru bicara penanganan COVID-19 dr. Achmad Yurianto pada Sabtu 21 Mei 2022.
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan RI Juri Ardiantoro mengenal almarhum Yurianto sebagai pribadi pemberani dan cerdas. Mantan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi tersebut, ujar Juri, salah satu pioneer keterbukaan informasi soal perkembangan COVID-19 di awal 2020.
"Dua tahun lalu, tidak banyak masyarakat yang peduli akan prokes. Almarhumlah yang tidak bosan selalu mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan menggunakan masker. Dan New normal yang kita jalani hari ini adalah wujud jasa besar Pak Yuri," tutur Juri dalam keterangannya, Minggu (22/5/2022).
Advertisement
Senada dengan Juri Ardiantoro, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Abaraham Wirotomo menilai, Yurianto sapaan Achmad Yurianto, adalah sosok ksatria yang mendedikasikan dirinya dalam menghadapi badai pandemi COVID19.
Baca Juga
“Kita kehilangan sosok ksatria yang pernah mendedikasikan seluruh pikiran, waktu, dan tenaga, untuk setiap sore menuntun masyarakat Indonesia menghadapi badai pandemi COVID19," kata Abraham.
Abraham menceritakan pengalamannya saat awal - awal berinteraksi dengan dr. Yurianto. Menurutnya, Mantan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan RI tersebut, sosok yang tegas.
“Awal pandemi, saya sering berdiskusi hingga berjam-jam dengan dr. Yuri. Sosok yang tegas dan tenang dalam mengambil keputusan," kenang Abraham.
“Beliau bisa dibilang sosok yang bagaikan mercusuar di tengah badai ombak," tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jelaskan secara Akurat
Abraham juga menegaskan, kemampuan Yurianto dalam menjelaskan situasi COVID19 secara akurat dan tenang, merupakan salah satu kontribusi nyata bagi Indonesia dalam menghadapai pandemi COVID19.
"Dengan peran beliau, kita bisa melewati pandemi COVID19 tanpa kerusuhan atau kepenaikan berlebih," pungkas Abraham.
Seperti diketahui, Mantan juru bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto meninggal dunia, di RS dr. Syaiful Anwar Kota Malang, pada Sabtu, (21/5).
Sebelumnya, dr. Yurianto sudah sempat dirawat karena stroke di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat selama beberapa pekan. Ia mengalami stroke pasca menjalani kemoterapi kanker usus yang diidapnya. Jenazah Achmad Yurianto di kebumikan di Jl Ir Soekarno 31, Kota Batu, Jawa Timur.
Advertisement
Karier Yurianto
Yurianto kemudian mengawali kariernya menjadi dokter militer. Tahun 1987 ia bergabung menjadi Perwira Pertama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya.
Pada 1991, Yurianto mengabdi di Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali. Di tahun yang sama, ia juga dipercaya menjadi dokter di Lospalos Timor Timur.
Karier Yurianto mulai meningkat ketika menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.Tahun 2008, ia sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang.
Kemudian, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada 2009, dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.