Sukses

Cerita Ibu Hamil di Bogor Selamatkan 3 Anaknya Saat Tebing 8 Meter Longsor

Empat penghuni rumah yakni ibu yang sedang hamil 8 bulan dan tiga anaknya sempat tertimbun longsor. Mereka adalah Fitri (30), Adit (9), Akbar (8), dan Salma (5).

Liputan6.com, Jakarta Hujan deras mengakibatkan tebing setinggi 8 meter longsor dan menimpa rumah di Kampung Pasirpogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu sore 21 Mei 2022.

Empat penghuni rumah yakni ibu yang sedang hamil 8 bulan dan tiga anaknya sempat tertimbun longsor. Mereka adalah Fitri (30), Adit (9), Akbar (8), dan Salma (5).

Namun, keempatnya selamat setelah ditolong warga. Sedangkan suaminya atas nama Duduh (40) ditemukan tewas sekitar dua jam setelah kejadian.

Fitri menuturkan, saat kejadian, hujan turun dengan deras di lokasi kejadian. Ketika itu, dia sedang berdiri di pintu melihat air mengalir sangat deras dari celah-celah tembok penahan tebing (TPT) dari sebuah vila milik warga Jakarta.

Sementara, Duduh, suaminya terlihat sedang berada di depan menyaksikan rembesan air yang terus menggenangi halaman rumahnya.

"Setelah tembok itu belah, saya bawa lari anak-anak yang sedang di ruang tamu ke dapur. Karena pintu rumah menghadap ke tebing, jadi cuma bisa menghindar lari ke dalam," kata Fitri ditemui di rumah pengungsian, Minggu (22/5/2022).

Sesaat sebelum kejadian, Fitri sempat mendekap erat ketiga anaknya yang masih kecil agar terlindung dari reruntuhan.

"Saya peluk anak-anak sambil membungkuk supaya jangan sampai kena reruntuhan," ungkapnya.

Tak lama kemudian, turap setinggi 8 meter runtuh. Material longsoran menimbun bangunan rumah yang dihuni tiga  kepala keluarga ini. Fitri bersama ketiga anaknya Adit, Akbar, Salma pun terkubur. Begitu juga dengan suaminya.

Beruntung, sejumlah warga yang mengetahui kejadian tersebut bergegas melakukan evakuasi sehingga nyawa ibu dan ketiga anak itu berhasil diselamatkan.

"Saya sempat terkubur sampai leher. Alhamdulillah saya dan anak-anak saya masih selamat. Cuma Adit, luka di kepala kena benturan," kata Fitri.

Sementara, suami tercintanya hilang dan baru ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa sekitar pukul 19.00 WIB.

"Suami saya itu pas longsor ada di belakang saya ikut lari juga cuma karena telat larinya jadi langsung ketimbun," ungkapnya.

 

2 dari 3 halaman

Cerita Hilman, Korban Longsor

Fitri masih syok dan sedih karena ditinggal pergi suami selama-lamanya. Apalagi, usia kandungannya sudah tua dan kelahiran anak keempatnya nanti tanpa didampingi suaminya.

Selain Fitri, Hilman (29) juga mengalami kejadian serupa. Ia selamat dari bencana longsor. Saat kejadian, ia sedang melihat sumber air yang mengalir dari celah-celah dinding masuk ke rumahnya.

"Niatnya mau benerin, tapi setelah di atas, turapnya longsor dan menimpa rumahnya," kata Dudih (45), adik kandung Hilman.

Hilman bergegas menghampiri rumahnya yang sudah rata untuk mengevakuasi istri, anak dan neneknya. Namun, belum sempat menyelamatkan Eneng (istrinya), Siti Nafisa (anaknya) dan Uum (ibu kandung), Hilman jatuh pingsan di lokasi kejadian.

"Dia langsung nggak sadar, pingsan. Mungkin sambil inget keluarganya yang tertimbun," ujar Dudih, kakak kandung Hilman.

Siti Nafisa berusia 4 tahun dan neneknya Uum usia 70 tahun ditemukan sudah tak bernyawa di bawah reruntuhan. Nafisa adalah anak pasangan dari Hilman dengan Eneng.

Jasad Uum ditemukan tim SAR gabungan tengah menggendong cucunya, Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB.

"Sebelum kejadian ibu saya (Uum) memang sedang menggendong cucunya (Nafisa). Waktu ditemukan di teras juga posisinya peluk anak, menggendong gitu," ungkap Dudih.

 

3 dari 3 halaman

Jasad Istri Terimbun Longsor di Depan Rumah

Sedangkan istri Hilman, jasad Eneng baru ditemukan Minggu sekitar pukul 13.00 WIB. Jasad korban ditemukan tertimbun material longsor di depan rumah.

"Korban yang terakhir ditemukan ini sepertinya langsung tertimpa material. Sebab, jasadnya tertimbun beberapa lapis material. Pertama material turap, lalu bangunan rumah dan tertindih motor," ucap Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdan.

Hamdan menyebutkan, total ada empat korban yang tewas tertimbun longsor. Lima orang lainnya selamat. Seluruh korban ini masih bersaudara. 

"Tiga orang ditemukan Sabtu malam, satu lagi Rabu siang. Keempatnya meninggal dunia," ujarnya.

Sementara itu, Damar Adi Hartaji, staf trauma healing BPBD Kabupaten Bogor menyatakan kondisi psikis seluruh anak-anak yang selamat dari bencana longsor masih stabil dan tidak ditemukan luka serius.

"Dari hasil observasi, perilaku mereka tampaknya masih stabil. Tapi kami akan terus memonitor perkembangan anak-anak tersebut. Kita akan lakukan pendekatan secara personal," ujarnya.Â