Sukses

Kelompok Masyarakat Balikpapan Sebut Erick Thohir Pantas Jadi Pemimpin

Gelombang dukungan terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir untuk maju pada Pilpres 2024 datang dari kelompok masyarakat di Balikpapan. Mereka mendeklarasikan diri untuk ikut bergabung dengan Sobat Erick.

Liputan6.com, Jakarta - Gelombang dukungan terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir untuk maju pada Pilpres 2024 datang dari kelompok masyarakat di Balikpapan. Mereka mendeklarasikan diri untuk ikut bergabung dengan Sobat Erick.

Sukmawati, salah satu warga yang ikut dalam aksi ini, menilai Erick Thohir adalah sosok tegas dalam memimpin. Menurutnya Erick Thohir tidak hanya memikirkan kemajuan bangsa, tetapi juga memikirkan kesejahteraan masyarakat.

"Bapak Erick Thohir itu sangat peduli kepada bangsa dan masyarakat. Beliau memang sosok yang pantas untuk menjadi pemimpin di 2024. Untuk itu, kami warga Kota Balikpapan ikut bersama Sobat Erick sepakat mendukung beliau," kata Sukma saat bergabung dengan Sobat Erick dalam keterangan tertulis diterima, Senin (23/5/2022).

Melihat sejumlah rekam jejaknya, Erick Thohir memang terkenal tegas dalam memimpin BUMN. Contohnya, saat menertibkan jajaran Kimia Farma Diagnostika dalm kasus rapid tes antigen bekas. Pria karib disapa ET itu tidak segan untuk memecat seluruh direksinya.

Selain itu, ketegasan Erick dalam memimpin juga dibuktikan saat bertandang ke Kejaksaan Agung untuk melaporkan dugaan kasus korupsi di tubuh Garuda Indonesia. Erick memilih melaporkan dugaan korupsi Garuda Indonesia tersebut ke Kejaksaan Agung dibanding ke KPK, karena Kementerian BUMN dan Kejaksaan Agung memiliki program bersih-bersih BUMN.

"Kami dengan Kejaksaan kan sudah punya komitmen bersama adalah program bersih-bersih BUMN. Nah, ini bukan berarti kita tidak melibatkan pihak KPK, atau kepolisian," kata Erick dikutip dari Instagram pribadinya @erickthohir, Sabtu (15/1/2022).

 

 

2 dari 2 halaman

Tidak Asal Tuduh

Lebih lanjut, Erick menegaskan laporan dugaan korupsi itu tentu berdasarkan fakta dan data investigasi audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), tidak asal tuduh.

"Kalau kita menyelesaikan kasus-kasus korupsi itu kan enggak bisa berdasarkan tuduhan, tetapi masih ada data dan fakta. Jadi, itulah yang saya bawa ke Kejaksaan dan diterima baik oleh Pak Jaksa Agung langsung, yaitu data investigasi audit dari BPKP," jelas Erick.