Sukses

Gawat, TPA Cipayung Diprediksi Hanya Mampu Tampung Sampah Beberapa Bulan Lagi

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok, kondisinya semakin mengkhawatirkan. Meningkatnya volume sampah, TPA Cipayung diprediksi hanya dapat menampung sampah beberapa bulan ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok, kondisinya semakin mengkhawatirkan. Meningkatnya volume sampah, TPA Cipayung diprediksi hanya dapat menampung sampah beberapa bulan ke depan.

Kepala UPT TPA Cipayung, Dadan Ardan Kurniawan mengatakan, berdasarkan kajian sejak 2019, TPA Cipayung telah overload. Dengan luas 11,2 hektar, TPA Cipayung hanya dapat menampung sampah sebanyak 1,3 juta meter kubik.

"Saat ini sampah yang tertampung mencapai 2,5 juta meter kubik," ujar Ardan saat ditemui Liputan6, Senin (23/5/2022).

Ardan menjelaskan, sampah yang berada di TPA Cipayung apabila tidak segera dilakukan pemindahan dan pengelolaan di TPPAS Lulut Nambo, tidak dapat menampung sampah kembali. Pengelolaan dan penataan di TPA Cipayung hanya dapat untuk menampung sampah beberapa bulan ke depan.

"Sebenarnya kita sudah sangat riskan kita bilang sebulan lagi, dua bulan, tiga bulan, mungkin satu bulan lagi kita sudah pesimis," jelas Ardan.

Ardan mengungkapkan, untuk memperpanjang usia daya tampung TPA Cipayung telah dilakukan berbagai cara. Namun, apabila TPPAS Lulut Nambo dapat segera beroperasi, maka pihaknya akan melakukan penataan TPA Cipayung dengan optimalnya.

"Penataan dilakukan dengan menggeser sampah ke lokasi yang sampahnya dapat diratakan dengan ketinggian yang belum maksimal," ungkap Ardan.

TPA Cipayung memiliki tiga landfill dengan ketinggian rata-rata mencapai 23 meter. Selain itu, untuk melakukan penataan telah meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pengadaan alat.

"Nantinya alat yang diberikan dapat digunakan untuk penataan sampah," ucap Ardan.

2 dari 3 halaman

Kajian Pengelolaan Sampah Terkendala

Ardan mengatakan, selain melakukan penataan, Pemerintah Kota Depok telah melakukan kajian untuk pengelolaan sampah menggunakan sistem ramah lingkungan. Nantinya pengelolaan sampah akan menggunakan metode Refuse Derived Fuel (RDF).

"Kajian sudah dilakukan sejak 2019, namun karena pandemi Covid-19 sempat terkendala," kata Ardan.

Ardan menambahkan, rencananya revitalisasi TPA Cipayung akan dilanjutkan kembali sehingga dapat menampung sampah yang berasal dari sejumlah wilayah Kota Depok. Apabila rencana tersebut dapat terealisasi, pada 2024 nanti sampah lama dapat dihabiskan sehingga dapat memisahkan sampah dengan radius 10 persen.

"Sekarang kita sedang lakukan kerjasama antara Pemerintah dengan pihak ketiga memang lagi proses semoga di tahun ini terealisasi," pungkas Ardan.

3 dari 3 halaman

Infografis