Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan, Indonesia sudah tidak mengimpor beras selama tiga tahun terakhir. Padahal sebelumnya, kata Jokowi, Indonesia mengimpor 1,5 hingga 2 juta ton beras setiap tahunnya.
Jokowi pun berharap capaian tersebut dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan dengan menggenjot produktivitas petani beras di dalam negeri.
"Yang biasanya kita impor 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun, sudah 3 tahun ini kita tidak. Ini yang harus dipertahankan, syukur stoknya bisa kita perbesar. Artinya, produktivitas petani itu harus ditingkatkan," kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional V Projo, dikutip dari akun YouTube Palti West, Sabtu 21 Mei 2022.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, Jokowi mengakui, Indonesia memang masih mengimpor beras-beras khusus dari luar negeri, misalnya beras khas Jepang, Korea, dan India untuk konsumsi warga negara tersebut di Indonesia.
"Meskipun ada impor, kecil, tapi itu beras-beras khusus," papar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Selain itu, Jokowi mengklaim harga beras di Indonesia dijual lebih murah dibanding negara lain. Ia melakukan komparasi harga beras di Indonesia dengan negara lain seperti Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat.
"Saya cek harga beras dua hari ini rata-rata Rp 10.700. Coba kita liat negara lain, di Korea Selatan Rp 53 ribu, di Amerika Rp 52 ribu, dan di Filipina Rp 18 ribu. Ini yang harus kita syukuri," terang Jokowi.
Berikut sederet pernyataan Presiden Jokowi terkait Indonesia yang sudah tidak lagi mengimpor beras dihimpun Liputan6.com:
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Sama Sekali Tak Impor Beras Selama 3 Tahun Terakhir
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan, selama tiga tahun terakhir, Indonesia sudah tidak mengimpor beras. Padahal sebelumnya, kata Jokowi, Indonesia mengimpor 1,5-2 juta ton beras setiap tahunnya.
Ia berharap, capaian tersebut dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan menggenjot produktivitas petani beras di dalam negeri.
"Yang biasanya kita impor 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun, sudah 3 tahun ini kita tidak. Ini yang harus dipertahankan, syukur stoknya bisa kita perbesar. Artinya, produktivitas petani itu harus ditingkatkan," kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional V Projo, dikutip dari akun YouTube Palti West, Sabtu 21 Mei 2022.
Kendati demikian, Jokowi mengakui, Indonesia memang masih mengimpor beras-beras khusus dari luar negeri, misalnya beras khas Jepang, Korea, dan India untuk konsumsi warga negara tersebut di Indonesia.
"Meskipun ada impor, kecil, tapi itu beras-beras khusus," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Â
Advertisement
2. Klaim Harga Beras di Indonesia Lebih Murah Ketimbang Negara Lain
Kemudian Presiden Jokowi mengklaim harga beras di Indonesia dijual lebih murah dibanding negara lain. Ia melakukan komparasi harga beras di Indonesia dengan negara lain seperti Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat.
"Saya cek harga beras dua hari ini rata-rata Rp 10.700. Coba kita liat negara lain di Korea Selatan Rp 53 ribu, di Amerika Rp 52 ribu, dan di Filipina Rp 18 ribu. Ini yang harus kita syukuri," tegas Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengatakan Indonesia tidak melakukan impor beras sama sekali selama tiga tahun terakhir. Biasanya Indonesia impor beras berkisar 1,5 juta hingga 2 juta ton per tahun.
Paling tidak, kata Jokowi, Indonesia impor beras khusus yang dikonsumsi oleh warga negara luar.