Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menekankan pentingnya peran pondok pesantren dalam sendi-sendi kehidupan rakyat mulai dari kegiatan ekonomi, sosial, budaya, hingga politik. Dia menyampaikan bahwa negara akan baik apabila diisi oleh tokoh-tokoh politik yang baik.
Hal ini disampaikan Ahmad Muzani saat menghadiri acara halal bihal alumni pondok pesantren Buntet Cirebon, sekaligus pengukuhan relawan Jaringan Rakyat Indonesia Raya (JARI RAYA) di Hotel Santika, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (29/5/2022).
Baca Juga
"Dunia politik sering kali ditafsirkan dunia kotor. Politik kalau diisi oleh orang-orang kotor maka negara ini akan kotor pula. Tapi kalau politik diisi oleh orang-orang baik, maka negara ini akan baik dan sejahtera. Karena politik adalah cara untuk mengurus bangsa, mengelola negara," jelas Muzani dikutip dari siaran persnya, Minggu.
Advertisement
Menurut dia, setiap keputusan seorang pemimpin merupakan politik. Muzani menyebut kenaikan harga minyak goreng merupakan salah satu keputusan politik, meski hal itu adalah persoalan ekonomi.
"Setiap keputusan seorang pemimpin itu adalah politik. Menaikkan harga minyak goreng itu persoalan ekonomi tapi itu diputuskan melalui keputusan politik. Perubahan harga itu diputuskan melalui mekanisme politik," kata Ketua Fraksi Gerindra DPR itu.
Untuk itu, kata dia, apabila keputusan-keputusan ini ditangani dan dipimpin oleh orang-orang yang tidak mengerti kepedulian terhadap rakyat kecil, maka kebijakan yang diambil tidak akan menguntungkan rakyat.
"Itu sebabnya politik harus diisi oleh orang-orang yang peduli terhadap keberlangsungan bangsa," ujar Muzani.
Peran Pondok Pesantren
Muzani juga berbicara tentang pentingnya peran pondok pesantren dalam upaya membangun dan memajukan negara Indonesia. Dia menuturkan, kepedulian pondok pesantren terhadap proses berbangsa dan bernegara sudah ada sejak era kemerdekaan hingga sampai sekarang.
"Kepedulian pondok pesantren dan santri terhadap bangsanya tidak perlu diragukan lagi. Perjuangan santri dan pondok pesantren untuk memerdekaan Indonesia dari penjajah begitu besar. Begitu pun pada zaman Orde Baru hingga sekarang," tutur dia.
Dia mengatakan, pesantren selalu memberikan pesan-pesan keagamaan saat negara mengalami kesulitan ekonomi di zaman Orde Baru. Misalnya soal program keluarga berencana, kebijakan itu banyak penolakan dari rakyat.
"Tapi para kiai, para pimpinan ponpes memberikan petuah-petuah hingga suatu ketika para ulama kita berkumpul dan membuat fatwa bahwa program itu halal," ucap Wakil Ketua MPR itu.
Muzani megatakan kepedulian pondok pesantren itu juga berlangsung hingga saat ini saat Covid-19 melanda Indonesia. Pesantren bergerak cepat menghapus keraguan masyarakat soal kehalalan vaksin Covid-19.
"Pondok pesantren bergerak cepat dan memberikan pesan bahwa vaksin adalah sebuah ikhtiar dan upaya kita terhindar dari ancaman bahaya Covid-19. Serta menegaskan bahwa penggunaan vaksin adalah sesuatu yang baik sebagai pencegahan penyebaran virus Covid-19," ungkap Muzani.
Advertisement
Gerindra Minta Pemerintah Tidak Lengah soal Pelonggaran Penggunaan Masker
Sementara itu, Ahmad Muzani juga mengatakan, kebijakan pemerintah melonggarkan kebijakan penggunaan masker di ruang terbuka akan memberikan dampak positif terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional.
Fraksi Gerindra mengapresiasi keputusan presiden tersebut dengan tetap mengawal proses pelaksanaan kebijakan ini di lapangan.
"Dengan adanya keputusan pemerintah melonggarkan penggunaan masker di ruang terbuka, maka masyarakat akan terlepas dari rasa jenuh dan kebosanannya selama ini yang diwajibkan menggunakan masker pada kondisi dan area apapun," kata Muzani dalam keterangan, Rabu (18/5/2022).
"Fraksi Gerindra mengapresiasi langkah pemerintah, tapi tentu kebijakan ini harus tetap dalam pengawalan berkala dari pemerintah. Jangan sampai masyarakat, pemerintah lengah dan menimbulkan hal-hal yang kita tidak inginkan," imbuh Muzani.
Wakil Ketua MPR ini meyakini bahwa kebijakan ini akan membawa perekonomian rakyat lebih baik. Daya beli masyarakat akan meningkat dan proses pemulihan ekonomi nasional akan lebih cepat dicapai.
"Kebijakan ini tentu memberikan dampak baik terhadap seluruh lapisan masyarakat kita. Ekonomi rakyat akan membaik, daya beli meningkat. Intensitas jual beli di pasar akan lebih tinggi, perkantoran akan lebih masif lagi, serta kegiatan belajar mengajar baik di sekolah dan di kampus akan kembali normal. Itulah yang selama ini kita nantikan. Dan kita harapkan suasana itu bisa kita capai dalam waktu dekat," jelas Muzani.
Menurut Muzani, keputusan pelonggaran penggunaan masker ini menandakan bahwa saat ini pemerintah tengah menyiapkan langkah menuju fase endemi. Meski begitu, menurut Muzani perlu ada kajian lebih lanjut tentang kemunginan-kemungkinan lainnya.
"Suasana dan kemungkinan menuju fase endemi tidak hanya dihadapi Indonesia, tapi juga negara-negara di Eropa. Namun saat ini di China penyebaran Covid-19 masih terdeteksi bahkan meningkat. Artinya jangan tergesa-gesa untuk menetapkan saat ini kita telah masuk ke fase endemi, perlu ada kajian, penelitian, dan pemahaman global tentang identifikasi dari endemi itu sendiri," tutup Muzani.
Gerindra Bantah Safari Lebaran Prabowo Subianto Terkait Urusan Pemilu 2024
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal safari yang dilakukan Ketua Umumnya Prabowo Subianto dengan sejumlah tokoh saat Lebaran.
Menurut dia, tak ada agenda politik terlebih urusan akan Pemilu 2024 terkait safari Lebaran yang dilakukan oleh Prabowo.
Dasco menyebut, apa yang dilakukan oleh pria yang kini duduk sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) itu hanya halal bihalal dan silaturahmi Lebaran saja.
"Bahwa itu ditafsirkan oleh beberapa pihak melakukan kegiatan politik, saya pikir, untuk pilpres misalnya itu masih terlalu dini karena yang dilakukan hanya memang halal bihalal dan silaturahmi Idul Fitri," kata dia pada wartawan, Senin (9/5/2022).
Dasco mengklaim pertemuan yang Prabowo lakukan dengan para ulama, murni dalam rangka menyambung tali silahturahmi. Menurutnya, itu adalah tradisi yang baik, terlebih saat hari raya Lebaran.
"Kunjungan Pak Prabowo itu ke tokoh-tokoh, ke alim ulama, itu adalah dalam rangka halal bi halal silaturahmi Hari Raya Idul Fitri dan itu kami pikir adalah tradisi yang bagus untuk dilakukan apda saat hari raya," kata dia.
Sementara terkait pertemuan Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri, Dasco menyebut pertemuan itu lantaran Prabowo menghormati Megawati sebagai tokoh senior.
"Kalau ke Bu Mega itu lebih karena Pak Prabowo menghargai Bu Mega sebagai yang lebih tua dan selama ini hubungan baik sehingga ya dilakukan silaturahmi Lebaran sebelum ke tokoh-tokoh lain ke Bu Mega dulu," kata dia.
Advertisement