Sukses

Menteri Agama Usul Tambah Anggaran Operasional Haji Rp 1,5 Triliun ke DPR

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran operasional haji tahun 2022 sebesar Rp 1,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran operasional haji tahun 2022 sebesar Rp 1,5 triliun.

Dia mengatakan, hal ini dilakukan karena adanya tambahan kebutuhan biaya haji 2022.

"Dengan adanya tambahan kebutuhan anggaran tersebut kami telah menyampaikan surat pada Ketua Komisi VIII DPR perihal usulan tambahan anggaran operasional haji reguler dan khusus tahun 2022," kata Yaqut dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/5/2022).

Dia menjelaskan, tambahan Rp 1,5 triliun itu salah satunya disebabkan ada aturan baru dari Arab Saudi terkait paket layanan di Masyair, baik Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sebesar Rp 1,463 triliun.

Selain itu, ada kekurangan biaya masyair Petugas Haji Daerah (PHD) dan pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) sekitar Rp 9,187 miliar.

"Biaya masyair jemaah haji reguler jumlah penambahannya Rp 1.463.721 741.330,89. Ini beban nilai manfaat keuangan haji dan dana efisiensi haji," ungkap Yaqut.

"Biaya masyair PHD dan pembimbing KBIHU jumlahnya Rp 9.187.435.980,78. Ini beban APBD PHD dan pembimbing KBIHU," sambungnya.

Kemudian, ada biaya penambahan lainnya yakni technical landing jemaah embarkasi Surabaya sebesar Rp 25,7 miliar.

"Biaya technical landing jemaah embarkasi Surabaya Rp 25.733.232.000,00. Ini beban nilai manfaat keuangan haji dan dana efisiensi haji," kata Yaqut.

 

2 dari 3 halaman

Suhu Tinggi Saat Haji

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan kembali kepada pada Jemaah Calon Haji (JCH) untuk mewaspadai suhu tinggi di Arab Saudi saat pelaksanaan haji 1442H/2022M.

"Perlu kesiapan, secara fisik dijaga betul, siapkan vitamin, jangan lupa bawa semprotan muka karena yang pertama kali merasakan terik itu bagian muka," kata Menag di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Menag yang akrab disapa Gus Men mengatakan saat kunjungannya ke Arab Saudi untuk memastikan kesiapan layanan bagi jamaah haji, temperatur udara mencapai 40 derajat Celsius pada pagi hari dan terus meningkat hingga 47 derajat Celsius.

"Saya bertemu Menteri Saudi, ini belum puncak diperkirakan 50 derajat. Setidaknya puncak musim panas sampai tujuh tahun ke depan di bulan-bulan seperti ini," katanya yang dikutip dari Antara.

Karena itu tantangan cuaca menjadi luar biasa terutama di Makkah karena lokasi dari akomodasi ke Masjidil Haram cukup jauh. Sementara di Madinah jarak antara hotel jamaah ke Masjid Nabawi cukup dekat.

"Ini harus diperhatikan jamaah jangan sepelekan. Jamaah harus siap betul berangkat ke sana," tambah dia.

 

3 dari 3 halaman

Suhu 50 Derajat

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (23/5/2022) siang, usai melaksanakan lawatan selama lima hari ke Arab Saudi. Dalam kunjungan kerjanya, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengecek kesiapan penyelenggaraan haji di Arab Saudi.

"Saya sudah cek semua layanan di Saudi, baik akomodasi, transportasi, katering, serta layanan kesehatan, dan alhamdulillah semua siap," ujar Menag Yaqut setibanya di ruang VIP Bandara Soekarno Hatta didampingi Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief dan Sekretaris Ditjen PHU Abdullah.

Selanjutnya, Menag mengingatkan calon jemaah haji untuk menjaga kesehatan jelang keberangkatan haji. "Saya perlu sampaikan, di Saudi sedang musim panas. Jadi kemarin kami ke sana, itu temperatur kurang lebih 40 - 44 derajat celcius," ungkap Menag.

"Menurut informasi yang saya terima di Saudi, itu belum di masa puncak. Nanti di saat pelaksanaan ibadah hingga puncak haji diperkirakan bisa mencapai 50 derajat celcius," imbuhnya.

Menag berharap calon jemaah haji mulai mempersiapkan diri dengan kondisi tersebut. Salah satunya dengan memperhatikan asupan gizi dan kondisi kesehatan jelang keberangkatan.

"Kesehatannya dipersiapkan, biasakan diri untuk beradaptasi dengan situasi yang ekstrim, suhu udara yang ekstrem," ujar Gus Men, begitu ia biasa disapa.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com