Liputan6.com, Jakarta - Saat Hari Lahir Pancasila hari ini, Rabu (1/6/2022), Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus menghidupkan nilai-nilai Pancasila sebagai working ideology kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa yang sudah final. Mengikat seluruh rakyat dan pemerintahan negara untuk menaatinya. Maka tidak ada pilihan agar ia terus relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila harus jadi working ideology yang memandu kebijakan negara dan tata kehidupan berbangsa," ujar Jazuli melalui ketreangan tertulis, Rabu (1/6/2022).
Advertisement
Baca Juga
Anggota Komisi I DPR ini menekankan aspek penting dari Pancasila sebagai working ideology dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat yang kerap kali diabaikan dalam kebijakan pemerintahan negara.
Jazuli menilai, kebijakan bidang ekonomi masih jauh dari semangat nilai-nilai Pancasila dan hal tersebut harus serius diperhatikan.
"Kecenderungan dominasi liberalisme, kapitalisme, dan oligarkis dari kebijakan-kebijakan sektor ekonomi harus serius dikoreksi karena bertentangan dengan nilai keadilan sosial atau demokrasi ekonomi dari Pancasila," ucap dia.
Menurut Jazuli, apabila dominasi ekonomi liberal kapitalistik ditambah keberpihakan kebijakan pada pada oligarki tidak dikoreksi serius, maka asa kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial ekonomi akan semakin jauh dari harapan. Hal itu secara nyata melemahkan ideologi Pancasila.
"Karena itu PKS mengoreksi bahkan dengan tegas menolak sejumlah rancangan undang-undang sektor ekonomi yang bercorak liberil-kapitalistik. PKS juga menolak RUU dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada oligarki daripada keadilan sosial. Diantaranya seperti UU Minerba, UU Cipta Kerja, UU Perpajakan, UU HKPD dll," terang Jazuli.
Selain itu, Jazuli menegaskan, PKS menolak penghapusan subsidi dan pelepasan harga-harga kebutuhan pokok seperti TDL, BBM, sembako dll, pada mekanisme pasar tanpa ada intervensi untuk menjaga daya beli rakyat miskin.
"Itu semua kita lakukan untuk menjaga ideologi Pancasila tetap hidup dan dipedomani dalam kebijakan negara sebagai working ideology," pungkas Jazuli.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
PDIP Sebut Pancasila Bisa Berguna untuk Membentuk Tata Dunia Baru
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, tema hari Lahir Pancasila yaitu; "Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia" menampakkan karakter Pancasila yang progresif bagi Indonesia dan dunia.
Menurut dia, Pancasila dalam perspektif ke dalam menjadi jiwa, falsafah, dan dasar kebijakan pemerintahan negara, serta menjadi the way of life rakyat Indonesia untuk berjuang merombak mentalitet terjajah, mentalitet rendah diri, menjadi mentalitet berkemajuan dan percaya pada kekuatan bangsa sendiri.
"Disinilah struktur politik, ekonomi, dan budaya yang berwatak menghisap akibat warisan penjajahan yang begitu lama harus dirombak menuju sistem yang memerdekakan setiap anak bangsa untuk bangkit, berdikari dan mencapai kemajuan dalam seluruh aspek kehidupan," kata Hasto menyampaikan pesan Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri, Rabu (1/6/2022).
Dia menuturkan, Pancasila juga harus bekerja keluar, membangun peradaban dunia. Bukti atas hal ini, terbukti dengan keberhasilan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok.
"Di mana Pancasila dapat bekerja dalam sistem internasional guna membentuk tata dunia baru yang lebih berkeadilan," ungkap Hasto.
Â
Advertisement
PDIP Bangga Terhadap Pancasila
PDIP, lanjut Hasto, merasa bangga bahwa Pancasila telah kembali pada gagasan otentik pendiri bangsa, Bung Karno. Beberapa hal pokok di atas akan disampaikan secara langsung oleh Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri.
"Beliau akan menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa pada hari ini pukul 14.00 WIB secara daring. Ibu Megawati selalu menegaskan bahwa Pancasila tidak hanya perekat NKRI. Tanpa Pancasila tidak akan ada Indonesia Raya," ujar Hasto.
Sementara itu, terkait peringatan hari lahir Pancasila yang dipusatkan di Ende, NTT, Hasto menyebut Ketum Megawati Soekarnoputri tidak bisa hadir.
"Ibu Megawati telah menyampaikan pesan melalui Mas Pramono Anung kepada Presiden Jokowi, serta menugaskan bapak Ahmad Basarah, untuk mewakili Beliau ke Ende," jelas Hasto.