Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencetak prestasi baru di ajang bergengsi dunia, WSIS Prizes 2022. Jakarta menjadi juara inovasi sistem pengendalian banjir (Flood Control System).
Flood Control System ini dapat membantu memprediksi potensi bencana sebelum terjadi dan mengoptimalkan pengendalian ketika terjadi banjir.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania menerima penghargaan ini secara langsung di Jenewa, Swiss, pada Selasa 31 Mei 2022 lalu. Dia menyebut, Jakarta dengan inovasi Flood Control System menjadi juara pertama pada kategori AL C7. ICT applications: E-science di ajang WSIS Prizes 2022.
Jakarta berhasil mengungguli negara lain, seperti Arab Saudi, Italia, Chili, dan China di dalam kategori E-Science. Selain itu, Jakarta juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mampu mencapai penghargaan tertinggi sebagai juara pada 2022.
"Dengan membangun sistem ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan situasi bencana, mempercepat respons terhadap penanggulangan bencana berbasis sistem, mempersiapkan kondisi darurat banjir, dan melakukan pemantauan secara real-time,” kata Atika melalui keterangan tertulis pada laman PPID, Kamis (2/6/2022).
Atika juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang bekerja dan berkolaborasi dalam membangun sistem ini, di antaranya Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta, Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah DKI Jakarta, BLUD Jakarta Smart City, PT XL Axiata, dan SAS Institute.
“Penghargaan yang diraih adalah bentuk pengakuan global terhadap inovasi, komitmen, dan persistensi kita di Jakarta. Namun, sesungguhnya, penghargaan tertinggi bagi Pemprov DKI Jakarta yaitu kemajuan kota dan kebahagiaan warga Jakarta,” pungkasnya.
Apa Itu Flood Control System?
Flood Control System sendiri dikembangkan dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan risiko banjir di DKI Jakarta. Sistem ini memungkinkan pendeteksian titik-titik banjir, sehingga informasi dan penanganan bencana dapat dimitigasi dan ditangani dengan lebih cepat, akurat, dan terdata.
Flood Control System bekerja dengan mengumpulkan data historis sensor (level air, getaran, suhu) dan CCTV. Data yang dimaksud dihimpun oleh sensor dan Internet of Things (IoT) yang diletakkan di 178 lokasi yang terdiri dari sensor tinggi permukaan air, sensor arus air, sensor curah hujan, sensor getaran pompa, dan sensor pengukur temperatur pompa.
Lalu, data diintegrasikan ke dalam satu platform dan Flood Control System akan melakukan analisis untuk menghasilkan informasi mengenai kondisi, potensi, serta prediksi, sehingga bisa memberikan solusi penanganan banjir di Jakarta.
Data ini akan menjadi aset dan sumber info bagi pemerintah untuk pengambilan keputusan terkait penanganan banjir di Jakarta. Dengan kebijakan berdasarkan data, upaya pencegahan dan penanganan banjir akan lebih efektif serta tepat sasaran.
Flood Control System diharapkan pula dapat memberikan pemantauan banjir yang terkini, mempercepat respons pemerintah, dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Advertisement