Sukses

Koalisi Indonesia Bersatu Harap Ada 3 Calon Presiden di Pilpres 2024

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berharap ada tiga pasangan calon presiden (capres) dan cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berharap ada tiga pasangan calon presiden (capres) dan cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Adapun KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, apabila hanya ada dua pasangan capres-cawapres, akan memicu terbentuknya polarisasi di masyarakat. Hal ini, kata dia, berkaca pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

"Oleh karena itu, kita berharap di koalisi kita ini nanti, kita berharap kita mendorong agar sekurang-kurangnya ada 3 calon ada pilihan Presiden mendatang," jelas Zulkifli Hasan dalam Silaturahmi Nasioal KIB di Plataran Senayan Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Menurut dia, KIB belum menentukan siapa capres dan cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2024. Zulkifli mengatakan KIB memiliki sosok yang layak menjadi capres seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, maupun kader PAN.

"Ada teman-teman katanya Pak Airlangga mau jadi capres, saya jawab layak pantas, ketua partai pemenang nomor 2, Pak Airlangga layak jadi capres. Pak Suharso Ketua Umum PPP ditanya layak juga jadi capres atau cawapres. Begitu juga PAN," katanya.

Kendati begitu, Zulkifli menyampaikan KIB juga terbuka menerima tokoh dari luar koalisi untuk diusung menjadi capres atau cawapres. Dia lalu menyinggung nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Saya juga ditanya bagaimana Pak, kalau yang dari luar? Jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Ganjar, oh bisa juga. Ada lagi yang tanya Pak jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Anies? Bisa juga," kata Zulkifli.

"Kok semua bisa? Karena kami memang belum membicarakan soal capres dan cawapres," sambung Wakil Ketua MPR RI itu.

Ketiga ketua umum partai yang tergabung di KIB telah menandatangani nota kesepahaman sebagai bentuk komitmen kerja sama untuk Pilpres 2024. Meski begitu, KIB tetap terbuka apabila ada partai politik yang ingin ikut bergabung.

"Terbuka luas partai lain bergabung karena belum deklarasi. Jadi ini terbuka untuk bergabung," tutur Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

2 dari 4 halaman

Klaim Punya Tokoh Terbaik

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengatakan belum saatnya membicarakan pasangan capres-cawapres yang akan diusulkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Pilpres 2024. Namun, kata dia, capres-cawapres yang diusung bisa berasal dari dalam ataupun luar KIB.

"Memang belum saatnya kita membicarakan pasangan capres cawapresnya yang diusulkan koalisi. Kemungkinan itu bisa dari dalam atau luar koalisi atau berkoordinasi di antaranya," kata Suharso dalam Silaturahmi KIB di Plataran Senayan Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Menurut dia, KIB terbuka menerima dengan pasangan dari luar koalisi, asalkan memiliki kriteria yang sesuai. Kendati begitu, Suharso menekankan KIB juga memiliki capres-cawapres terbaik di koalisi untuk diusung.

"Tetapi kami juga punya yang terbaik, kami punya yang terbaik untuk Indonesia yang bersatu yang berkemakmuran dan berkeadilan," ujarnya.

"Kami tetap membuka pintu untuk yang terbaik, untuk Indonesia yang kita cintai, yang mau bergabung dengan koalisi ini," sambung dia.

Adapun KIB terdiri dari PPP, Partai Golkar, dan PAN. Ketiga ketua umum partai telah menandatangani nota kesepahaman sebagai bentuk komitmen kerja sama untuk Pilpres 2024.

Meski begitu, KIB tetap terbuka apabila ada partai politik yang ingin ikut bergabung. Pasalnya, hingga kini KIB belum mendeklarasikan capres dan cawapres.

"Terbuka luas partai lain bergabung karena belum deklarasi. Jadi ini terbuka untuk bergabung," tutur Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

3 dari 4 halaman

Terbentuknya KIB

Golkar, PAN dan PPP mengumumkan nama koalisi Pemilu 2024 yang telah dideklarasikan Kamis (12/5). Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengungkap nama koalisi ini adalah Koalisi Indonesia Bersatu.

"Ketiga partai politik telah memiliki pengalaman dalam pemerintah dan dalam dinamika politik bangsa. Dengan visi partai yang dimilikinya dan berbagai pengalaman politik, kesemuanya bersepakat untuk menyatukan diri membangun koalisi yang disebut Koalisi Indonesia Bersatu," kata Ace dalam keterangannya, Jumat (13/5/2022).

Koalisi ini terbentuk juga karena melihat Pemilu 2014 dan 2019 yang menyisakan polarisasi yang kuat meski pemilu telah usai. Maka itu, Golkar, PAN dan PPP membentuk koalisi lebih awal agar Pemilu 2024 tidak terjebak hal yang sama.

Ace mengatakan, koalisi ingin pemilu tarung gagasan, ide dan prestasi. Sebab tujuannya hanya satu, menjadikan Indonesia yang lebih Makmur dan lebih maju di masa depan.

"Kalaupun ada persaingan, maka bentuknya harus friendly competition. Persaingan yang akan segera usai setelah pemilu juga usai. Karena kita butuh bersatu agar bisa bersama-sama membangun Indonesia," ujar Ace.

Maka itu, semangat tersebut dibawa dalam nama Koalisi Indonesia Bersatu. Nama ini juga merupakan gabungan simbol tiga partai

"Kalau dilihat-lihat sepintas lalu, kata bersatu itu juga merupakan gabungan dari simbol-simbol kami bertiga. BERingin lambangnya Golkar, SuryA (Matahari) Lambangnya PAN, dan BaiTUllah (Kakbah) Lambangnya PPP," ucap Ace.

"Jadilah kalau digabung menjadi Indonesia Bersatu. Filosofinya, sebuah harapan, menjadi sebuah koalisi yang berdiri kokoh, tumbuh kuat dan besar berkat sinar matahari, dan mendapatkan ridlo Allah SWT," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Target

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengungkap salah satu tujuan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) adalah mengusung kandidat calon presiden dan wakil presiden secepat mungkin, jelang Pilpres 2024. Koalisi tersebut digagas PAN, Golkar, dan PPP.

"Kita ingin menyampaikan bahwa ada budaya baru politik hari ini yang ingin dikemukakan dikedepankan oleh KIB ini bahwa tidak perlu menjelang pilpres baru kita tentukan siapa capres-cawapres kita. Kita akan lakukan sedini mungkin," kata Eddy kepada wartawan, Jakarta, Jumat 3 Juni 2022.

Menurut dia, semakin cepat mengusung kandidat, menjadi lebih baik. Sebab, kandidat dapat memberikan gagasan yang lebih luas mengingat waktu yang tersedia akan lebih banyak hingga Pilpres 2024.

Termasuk menghadirkan gagasan baru untuk menghapus polarisasi politik narasi "cebong" dan "kampret" yang terjadi pada pilpres sebelumnya.

"Kita juga akan memberikan gagasan-gagasan mulai sekarang menuju tahun 2024. Supaya jangan tarungnya cebong-kampret lagi ya jangan tarung ideologi lagi, kita tarungnya adalah gagasan program ide saya kira itu mungkin yang terbaik untuk Indonesia ke depannya," tutur Eddy.

Menurut dia, KIB masih membuka pintu untuk partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi. Bahkan untuk partai non-parlemen sekalipun.

"Partai-partai lain pun kita sambut baik yang ada di parlemen maupun non-parlemen. Nah tetapi itu kan bagi partai-partai itu membutuhkan proses di internal kita dan di internal mereka kita hormati," kata Eddy.