Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama membenarkan, seorang jemaah haji Indonesia wafat setibanya di Madinah, Arab Saudi. Jemaah diketahui bernama Suhati Rahmat Ali yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 1).
Kementerian Agama memastikan setiap jemaah yang wafat di Arab Saudi akan dibadalhajikan. Kepastian ini disampaikan Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ahmad Abdullah.
Baca Juga
“Seluruh jemaah yang wafat di Arab Saudi akan dibadalhajikan,” ujar Abdullah, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Senin (6/6/2022).
Advertisement
Abdullah mengajak, segenap masyarakat dapat mendoakan almarhumah agar khusnul khotimah dalam wafatnya.
“Mari kita doakan semoga almarhumah wafat dalam keadaan khusnul hatimah dan ibadahnya diterima Allah Swt. Amin,” doa Abdullah.
Menurut Kementerian Agama, jamaah yang bisa dibadalhajikan adalah mereka yang memenuhi sejumlah persyaratan, yaitu meninggal dunia di asrama haji, dalam perjalanan dan meninggal di Arab Saudi sebelum wukuf. Selain itu, jamaah haji juga dinyatakan sakit dan tergantung pada alat atau di ICCU atau tidak mampu disafariwukufkan.
Di samping itu, masih menurut Kementerian Agama, jamaah yang dibadalhajikan harus memenuhi syarat bahwa orang yang membadalhajikan juga harus memenuhi kriteria.
Kriteria orang yang membadalhajikan antara lain, mengajukan permohonan dan lulus seleksi yang dilakukan oleh tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Selain itu, dia juga sudah pernah berhaji dan membuat pernyataan tidak sedang membadalkan haji orang lain.
Kronologi Jemaah Haji dari JKG 1 Wafat Setibanya di Madinah
Kementerian Agama membenarkan, seorang jemaah haji Indonesia wafat setibanya di Madinah, Arab Saudi. Jemaah diketahui bernama Suhati Rahmat Ali yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 1).
“Jemaah haji wafat setelah mendapat perawatan di poliklinik Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah,” tulis Kementerian Agama seperti dikutip dalam situs resminya, Minggu (6/5/2022).
Menurut keterangan Kepala Daker Bandara, Haryanto, JKG 1 mendarat di Bandara AMAA Madinah sekitar pukul 11.48 waktu Arab Saudi. Setelah melewati proses imigrasi dan pemindaian barang bawaan, almarhumah mengaku merasa sakit sehingga dibawa ke klinik yang ada di bandara Madinah.
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas Kesehatan di Bandara Madinah dan poliklinik Bandara, selang beberapa saat kami menerima informasi bahwa jemaah tersebut wafat,” terang Haryanto di Madinah, Sabtu 4 Juni 2022.
Setelah dipastikan wafat, Certificate of Death (CoD) dikeluarkan oleh pihak otoritas kesehatan Arab Saudi. Proses selanjutnya adalah pemakaman.
Almarhumah nantinya ditangani Muassasah Al Adilla dengan memakamkannya di pemakaman Baqi Madinah. "Suaminya sudah ikhlas," tutur Haryanto.
Sebagai informasi, Almarhumah berangkat haji bersama suaminya, Zainal (64). Dia mengaku tak kuasa menahan sedihnya kala tahu sang istri saat meninggal dunia saat tunaikan haji bersamanya. Menurut Zainal, saat di pesawat menuju Madinah, sang istri masih dalam kondisi sehat, bercanda dan cerita bersama.
"Ya Allah, saya mohon maaf bu. Tadi masih cerita-cerita di atas pesawat. Bercanda sama saya," kenang Zainal, sembari tak kuasa menahan tangis karena ingat istri dan harus berpisah di tanah suci Madinah.
Zainal lalu ingat, bahwa nenek dari almarhumah, beberapa tahun silam juga wafat di Madinah. Neneknya itu bernama Hj Sati'ah.
"Neneknya istri saya itu beberapa tahun lalu juga meninggal di sini. Saat mau haji," katanya.
Zainal mengaku sudah sangat tabah dan menerima atas meninggalnya istrinya di Madinah. Rasulullah dan keluarganya, serta para sahabat nabi dan ulama yang cinta nabi juga banyak yang wafat di Madinah dan dimakamkan di Baqi.
“Suhati, wafat di Tanah Suci. Semoga niat berhaji dan semua amal ibadahnya diterima Allah Swt. Aamiin,” Zainal menutup.
Kementerian Agama membenarkan, seorang jemaah haji Indonesia wafat setibanya di Madinah, Arab Saudi. Jemaah diketahui bernama Suhati Rahmat Ali yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 1).
“Jemaah haji wafat setelah mendapat perawatan di poliklinik Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah,” tulis Kementerian Agama seperti dikutip dalam situs resminya, Minggu (6/5/2022).
Menurut keterangan Kepala Daker Bandara, Haryanto, JKG 1 mendarat di Bandara AMAA Madinah sekitar pukul 11.48 waktu Arab Saudi. Setelah melewati proses imigrasi dan pemindaian barang bawaan, almarhumah mengaku merasa sakit sehingga dibawa ke klinik yang ada di bandara Madinah.
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas Kesehatan di Bandara Madinah dan poliklinik Bandara, selang beberapa saat kami menerima informasi bahwa jemaah tersebut wafat,” terang Haryanto di Madinah, Sabtu 4 Juni 2022.
Setelah dipastikan wafat, Certificate of Death (CoD) dikeluarkan oleh pihak otoritas kesehatan Arab Saudi. Proses selanjutnya adalah pemakaman.
Almarhumah nantinya ditangani Muassasah Al Adilla dengan memakamkannya di pemakaman Baqi Madinah. "Suaminya sudah ikhlas," tutur Haryanto.
Sebagai informasi, Almarhumah berangkat haji bersama suaminya, Zainal (64). Dia mengaku tak kuasa menahan sedihnya kala tahu sang istri saat meninggal dunia saat tunaikan haji bersamanya. Menurut Zainal, saat di pesawat menuju Madinah, sang istri masih dalam kondisi sehat, bercanda dan cerita bersama.
"Ya Allah, saya mohon maaf bu. Tadi masih cerita-cerita di atas pesawat. Bercanda sama saya," kenang Zainal, sembari tak kuasa menahan tangis karena ingat istri dan harus berpisah di tanah suci Madinah.
Zainal lalu ingat, bahwa nenek dari almarhumah, beberapa tahun silam juga wafat di Madinah. Neneknya itu bernama Hj Sati'ah.
"Neneknya istri saya itu beberapa tahun lalu juga meninggal di sini. Saat mau haji," katanya.
Zainal mengaku sudah sangat tabah dan menerima atas meninggalnya istrinya di Madinah. Rasulullah dan keluarganya, serta para sahabat nabi dan ulama yang cinta nabi juga banyak yang wafat di Madinah dan dimakamkan di Baqi.
“Suhati, wafat di Tanah Suci. Semoga niat berhaji dan semua amal ibadahnya diterima Allah Swt. Aamiin,” Zainal menutup.
Advertisement
Badal Haji
Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan adanya satu jemaah calon haji Indonesia yang meninggal dunia. Dia merupakan jemaah calon haji yang ikut dalam rombongan gelombang I yang berangkat melalui Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Madinah.
"Terdapat satu jemaah yang wafat setibanya di Madinah atas nama Ibu Suhati Rahmat Ali bin Haji Ahmad, nomor paspor C6495065, usia 64 tahun dari kloter JKG Embarkasi Jakarta Pondok Gede. Marilah kita doakan almarhumah wafat dengan husnul khotimah dan diterima seluruh amal ibadahnya," tutur Sekretaris Ditjen PHU Kemenag, Ahmad Abdullah Yunus dalam konferensi pers, Minggu (5/6/2022).
Menurut Yunus, pihaknya akan mengikuti prosedur medis sebelum mengumumkan adanya jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji.
"Terkait data jemaah wafat yang kami sampaikan, pemerintah akan merilis jemaah wafat bila surat keterangan COD atau Certificate of Death sudah diterima oleh petugas kami, baru kami akan umumkan di Media Center ini," jelas dia.
Tidak lupa, lanjut Yunus, segala hak daripada almarhum atau almarhumah akan dipenuhi oleh pemerintah. Salah satunya terkait Badal Haji atau hajinya akan diwakilkan oleh orang yang kompeten atas nama jemaah yang meninggal.
"Sudah menjadi kewajiban pemerintah, seluruh jemaah yang wafat akan di Badal Haji kan," Yunus menandaskan.
Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan adanya satu jemaah calon haji Indonesia yang meninggal dunia. Dia merupakan jemaah calon haji yang ikut dalam rombongan gelombang I yang berangkat melalui Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Madinah.
"Terdapat satu jemaah yang wafat setibanya di Madinah atas nama Ibu Suhati Rahmat Ali bin Haji Ahmad, nomor paspor C6495065, usia 64 tahun dari kloter JKG Embarkasi Jakarta Pondok Gede. Marilah kita doakan almarhumah wafat dengan husnul khotimah dan diterima seluruh amal ibadahnya," tutur Sekretaris Ditjen PHU Kemenag, Ahmad Abdullah Yunus dalam konferensi pers, Minggu (5/6/2022).
Menurut Yunus, pihaknya akan mengikuti prosedur medis sebelum mengumumkan adanya jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji.
"Terkait data jemaah wafat yang kami sampaikan, pemerintah akan merilis jemaah wafat bila surat keterangan COD atau Certificate of Death sudah diterima oleh petugas kami, baru kami akan umumkan di Media Center ini," jelas dia.
Tidak lupa, lanjut Yunus, segala hak daripada almarhum atau almarhumah akan dipenuhi oleh pemerintah. Salah satunya terkait Badal Haji atau hajinya akan diwakilkan oleh orang yang kompeten atas nama jemaah yang meninggal.
"Sudah menjadi kewajiban pemerintah, seluruh jemaah yang wafat akan di Badal Haji kan," Yunus menandaskan.