Sukses

5 Pernyataan Haru Ridwan Kamil Sampaikan Kebaikan Eril Semasa Hidup

Anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahm Mumtadz atau Eril telah dinyatakan keluarga meninggal dunia usai hilang terbawa arus Sungai Aare di Kota Bern, Swiss, sejak Kamis 26 Mei 2022 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahm Mumtadz atau Eril telah dinyatakan keluarga meninggal dunia usai hilang terbawa arus Sungai Aare di Kota Bern, Swiss sejak Kamis 26 Mei 2022.

Melalui akun media sosial (medsos) Instagram miliknya @ridwankamil, Gubernur Jawa Barat itu membagikan sebuah video yang menuliskan kesaksian tentang Eril semasa hidup.

"Bismillah dan mohon maaf,

Ijinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah dan semangat hidupnya selama ini.

Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan.

Namun sesuai saran ulama,ini adalah kewajiban saya selaku ayah, dan ini adalah hak dari Eril yang sudah berpulang yang wajib ditunaikan.

Inilah berjuta alasan juga, kenapa kami sudah sangat mengikhlaskan kepergiannya.

Semoga berkenan dan semoga semua bisa memetik hikmahnya.

Jazakallah. Hatur Nuhun," tulis Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil dalam video yang diunggah pada Minggu 5 Juni 2022.

Dalam video tersebut, Emil menyelipkan kisah hidup Eril melalui sebuah tulisan yang disertai dengan foto-foto. Ia mengawali kalimat bahwa setiap manusia pasti akan pulang, namun dengan waktu yang berbeda-beda.

"Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita akan pulang. Dengan waktu tempat dan cara yang kita tidak pernah selalu tahu," kata Emil.

Emil melanjutkan, hidup di dunia hanya sebatas perjalanan, bukan tujuan. Menurutnya, untuk setiap yang datang pasti akan ada saatnya untuk pulang.

Berikut sederet pernyataan haru Ridwan Kamil ikhlaskan kepergian sang anak sulung Emmeril Kahm Mumtadz atau Eril dihimpun Liputan6.com:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 6 halaman

1. Ikhlaskan Eril Pergi

Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga. Sang ayah Ridwan Kamil membagikan unggahan tentang kebaikan Eril semasa hidupnya.

Seperti diketahui, Eril terseret derasnya aliran Sungai Aare, Swiss, pada 26 Mei 2022 lalu. Ridwan Kamil dan keluarga pun mengikhlaskan kepergian Eril meski belum ditemukan hingga kini.

Ridwan Kamil pun memberikan kesaksian Eril semasa hidupnya atas saran para ulama dan agar hak Eril yang sudah berpulang terpenuhi.

"Bismillah dan mohon maaf,

Ijinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah dan semangat hidupnya selama ini.

Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan.

Namun sesuai saran ulama,ini adalah kewajiban saya selaku ayah, dan ini adalah hak dari Eril yang sudah berpulang yang wajib ditunaikan.

Inilah berjuta alasan juga, kenapa kami sudah sangat mengikhlaskan kepergiannya.

Semoga berkenan dan semoga semua bisa memetik hikmahnya.

Jazakallah. Hatur Nuhun," tulis Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil dalam video yang diunggah pada Minggu 5 Juni 2022.

 

3 dari 6 halaman

2. Perjalanan Eril di Dunia Telah Selesai

Emil lalu menyelipkan kisah hidup Eril melalui sebuah tulisan yang disertai dengan foto-foto. Ia mengawali kalimat bahwa setiap manusia pasti akan pulang, namun dengan waktu yang berbeda-beda.

"Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita akan pulang. Dengan waktu tempat dan cara yang kita tidak pernah selalu tahu," kata Emil.

Emil melanjutkan, hidup di dunia hanya sebatas perjalanan, bukan tujuan. Menurutnya, untuk setiap yang datang pasti akan ada saatnya untuk pulang.

"Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan. Petunjuk jalan adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anfauhum linnas, yaitu tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita. Itulah hakekat cerita ananda Eril," tutur Emil.

Emil pun memastikan dirinya dan istri Atalia Praratya beserta pihak keluarga telah ikhlas dengan kepergian Eril. Karena perjalanan Eril di dunia telah selesai.

"Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya ia sudah selesai dengan perjalanannya. Paripurna hidupnya dengan segala amalannya. Ia berpulang kepada pemilik sesungguhnya sesuai jadwalnya," ujarnya.

 

4 dari 6 halaman

3. Eril Beri Pelajaran untuk Semua

Kemudian, Emil menyebut jadwal yang sudah tertulis di kitab takdir Allah yaitu di Lauhul Mahfudz. Pun jika bisa bertukar posisi, sebagai orangtua akan siap menggantikan anaknya.

"Seandainya kami bisa bertukar tempat. Seandainya. Pastilah itu yang setiap orang tua akan lakukan. Tapi logika manusia tidak akan sampai pada ketetapan takdir," ungkapnya.

Emil mengaku, saat ini sedang beradaptasi dengan ketetapan takdir tersebut.

"Saat ini kami sedang menggapai tali keimanan dan keikhlasan, agar bisa memandu kami beradaptasi terhadap takdir ini," ucapnya.

Dalam salah satu potongan tulisan, Emil mengatakan bahwa kepergian Eril ke Swiss adalah untuk mencari tempat studi melanjutkan S2.

Seperti diketahui Eril sebelum pergi hampir menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Siapa sangka, kepergian Eril di Sungai Aare, Bern malah membuat banyak orang mendapatkan ilmu dan pelajaran tentang hidup.

"Eril, kamu niatnya pergi mencari ilmu dan pelajaran, malah akhirnya, kamulah yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua," tulis Emil.

 

5 dari 6 halaman

4. Jutaan Doa untuk Eril

Emil lalu menceritakan bahwa dirinya tak menyangka ada banyak jutaan doa yang dipanjatkan untuk putranya. Mulai doa dari anak-anak yatim di desam tukang ojek, tukang becak di belokan jalan kota sampai ulama-ulama di Palestina.

"(Doa) Dari mereka yang dekat dengan hatimu sampai mereka yang sama sekali tidak mengenalmu," kata Emil.

Banyaknya doa yang dilantunkan jutaan orang untuk Eril, menurut Emil bisa jadi karena kebaikan putranya semasa hidup, seperti membelikan baju Lebaran untuk anak-anak yatim. Hingga kebaikan hati Eril memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) ke satpam dengan menggunakan uang saku pribadi.

RK juga menyampaikan bahwa kakak dari Zara itu adalah sosok yang sabar dan pantang menyerah. Eril sempat bekerja sambilan saat kuliah untuk bisa membeli sesuatu yang dia inginkan.

Tak cuma itu, Eril juga kerap membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa. Bahkan saat hujan pun tetap diterjang untuk berbagi kebaikan.

 

6 dari 6 halaman

5. Eril Sejatinya Pahlawan

Emil juga menyampaikan di salah satu tulisan di video tersebut bahwa pada saat kejadian di Sungai Aare, Bern saat itu secara tidak langsung menyelamatkan ibunya, Atalia Praratya.

Eril melarang ibunya berenang di sungai. Selain itu, Eril juga memberikan pelampung untuk adik perempuannya, Zara.

"Bahkan, saat kejadian itu, kamu selamatkan ibumu dengan melarangnya masuk ke sungai dan kamu relakan pelampung itu untuk adikmu," kata Emil.

"Kamu sejatinya adalah pahlawan," tutup Emil.