Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Projo, Budi Arie, mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki semangat yang sama dengan Projo. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan KIB yang ingin membangun bangsa secara bergotong-royong.
Budi meyakini, jika Indonesia dibangun di atas persatuan, maka Indonesia akan menjadi negara besar dan maju.Â
Menurut Budi, KIB merupakan koalisi yang positif untuk bangsa, negara, dan perpolitikan Indonesia. Sebagai ormas, ia pun mendukung koalisi tersebut guna berdialog bersama untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.Â
Advertisement
"Menurut kami, sebagai ormas mendukung. Supaya segenap elemen bangsa ini kan berdialog, berkomunikasi menyelesaikan problem kebangsaan," ungkap Budi, pada acara Silaturahmi Nasional KIB di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2022.Â
Budi menjelaskan, platform partai yang terdapat di dalam KIB merupakan komponen yang bagus. Setiap partai memiliki keterwakilannya masing-masing. Seperti PAN yang mewakili pemilih muhamadiyah, PPP nahdliyin, dan Golkar yang nasionalis.
"Kan ini komponennya bagus, di bawahnya enggak benturan. Saya yakin, ini koalisi cerdas, karena di bawah gak benturan, di massanya gak bergesekan," jelas Budi.Â
Ketika ditanya soal penyorotan KIB ke pembelahan masyarakat akibat Pilpres yang lalu, Budi mengatakan, hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi dan memperbaikinya secara bersama-sama.
Dia pun memastikan, demokrasi harus berjalan dengan berkualitas dan bermutu. Sehingga semua residu-residu demokrasi yang lalu akan disapu di panggung politik nasional yang akan datang.Â
Budi mengatakan, saat ini Projo masih terbuka untuk partai lain. Menurutnya hal tersebut bukanlah suatu yang ekslusif. Namun ia menegaskan, kedepannya Projo akan bersatu dengan KIB jika faktor-faktor pendukungnya terpenuhi, seperti komunikasi yang tetap terjaga.Â
"Selama komunikasinya dan platformnya makin lama makin mantap, saya yakin kita akan bersatu," tegas Budi.
Akhiri Politik Identitas
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan tujuan terbentuknya KIB. Menurutnya, KIB hadir untuk menghilangkan politik identitas di Pilpres 2024.
"Pilpres melahirkan gejala polarisasi yang harus kita segera akhiri bersama-sama," kata Zulhas.
Zulhas menegaskan bahwa KIB merupakan koalisi yang religius. Atas tujuan menghilangkan politik identitas, membuat ketiga partai itu sepakat dalam membuat kesepahaman.
"Kita adalah koalisi religius, baik muslim tradisional maupun modern. Itu yang akan kita dorong, itu yang membuat kita menandatangani kesepahaman," terangnya.
Zulhan menambahkan, KIB mendorong munculnya tiga pasangan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kita mendorong agar sekurang-kurangnya ada tiga calon ada pada pilpres mendatang," kata Zulkifli Hasan.
Advertisement