Liputan6.com, Jakarta Aksi nekat remaja mencegat truk demi membuat konten di media media sosial, kembali makan korban. Kali ini, insiden itu terjadi di Jalan M Toha, depan Gerai MR Ponsel, Sangiang, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Selasa (7/6/2022).
Dari video yang tersebar di media sosial, kecelakaan tersebut mengakibatkan korban tewas mengenaskan. Tubuhnya hancur tergeletak di aspal setelah terlindas truk tronton.
Baca Juga
"Itu bikin konten-konten segala sih," kata pria perekam video.
Advertisement
Sementara itu, sejumlah teman korban ditahan dan diinterogasi oleh warga setempat. Dengan emosi, warga menanyakan identitas mereka.
Para remaja tanggung yang mengaku berasal dari Pakuhaji, Kabupaten Tangerang itu hanya tertunduk dan tak banyak menjawab ketika dikerubungi warga.
Sementara, Kepala Seksie Humas Polres Metro Tangerang Kota AKP Sujana mengaku belum memonitor peristiwa itu. “Bocah ketabrak, saya cek dulu,” ujar Sujana.
Sebelumnya, peristiwa serupa menimpa seorang remaja berusia 18 tahun berinisial Y. Dia meninggal dunia setelah tertabrak truk akibat ulahnya yang hendak nge-BM demi konten media sosial.
Video peristiwa yang terjadi di Jalan Otista, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Jumat, (3/6/2022) lalu ini pun viral.
Ingin Menumpang Truk
Dari video yang diperoleh, Y bersama tiga temannya hendak menumpang truk. Mereka menunggu di pinggir jalan, ketika datang truk langsung dihadang, namun, truk tak berhenti.
Tiga rekannya yang sadar truk akan terus melaju pun menghindarinya. Namun, Y tetap mencoba menghadang truk itu. Alhasil, Y pun terjatuh dan masuk ke kolong truk. Dalam video nampak Y terguling -guling di bawah kolong truk. Kemudian, kepalanya sempat terbentur besi yang terdapat di bawah kolong truk tersebut.
Dilain pihak, Wali Kota Tangerang dalam berbagai media sosialnya mengimbau agar orangtua mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat dalam aksi sangat membahayakan nyawa tersebut.
"Bapak dan ibu, mohon untuk terus mengawasi anaknya, jangan sampai hanya demi konten media sosial, anak kita membahayakan nyawanya, seperti mengandang truk di jalanan," tutur Arief.
Advertisement