Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Raya Galungan akan dirayakan Umat Hindu Dharma di Bali pada esok hari, Rabu 8 Juni 2022. Berbagai perisapan perayaan dilakukan di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Jawa-Bali.
Para warga menyelesaikan pembuatan penjor atau bambu yang dihiasi janur dan hasil bumi untuk menyambut Hari Raya Galungan di Denpasar, Bali.
Advertisement
Baca Juga
Melansir laman resmi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat phdi.or.id, Hari Raya Galungan yang merupakan hari raya besar bagi Umat Hindu diperingati setiap 210 hari berdasarkan perhitungan pawukon yakni jatuh pada hari Rabu pancawara Kliwon, wuku Dungulan.
"Hari Raya Galungan mempunyai makna memperingati kemenangan Dharma melawan Adharma, secara rohani manusia mengendalikan hawa nafsu yang sifatnya mengganggu ketentraman batin yang nantinya berekpresi dalam kegiatan sehari-hari baik secara individu maupun kelompok," terang PHDI dikutip Liputan6.com, Selasa (7/6/2022).
Galungan dapat dimaknai sebagai bentuk keheningan atas kemakmuran dan kesejahteraan yang dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Galungan merupakan tangga menuju kehidupan yang lebih bersih.
Diharapkan pada perayaan ini, pikiran yang suci dan bersih dapat menghilangkan semua pengaruh yang membawa dampak negatif.
Hari Raya Galungan terdiri dari sejumlah rangkaian kegiatan yang memiliki makna masing-masing. Mulai dari Tumpek Wariga, Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Hari Penyekeban, Hari Penyajan, Hari Penampahan, puncak Hari Suci Galungan, hingga Hari Umanis Galungan.
Selain rangkaian kegiatan Hari Raya Galungan, umat Hindu juga bisa saling mengucapkan selamat.
Berikut sederet Twibbon Hari Raya Galungan yang bisa digunakan untuk mengucapkan selamat, dihimpun Liputan6.com:
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Twibbon Hari Raya Galungan
1. twb.nz/harigalunganlankuningan2021
2. twb.nz/dewatwibbongalungandankuningan
3. twb.nz/harigalungan2022
4. twb.nz/galungankuningan2022byudberkah
5. twb.nz/galungankuningan2022byudberkah
6. twb.nz/galungankuningan22
7. twb.nz/galungan-kuningan
8. twb.nz/dpkb-harisuci
9. twb.nz/dpp-lbs-galunganlankuningan
10. twb.nz/uhnsugriwa
11. twb.nz/menyambutgalungan
12. twb.nz/ucapangalungandankuninganbali
13. twb.nz/harigalungankuningan
14. twb.nz/selamatharirayagalungandankuningan
15. twb.nz/galungankuninganjembrana
16. twb.nz/uhn-galungan
17. twb.nz/rsjharirayagalungan
18. twb.nz/galungankuningan-suluhhindu
19. twb.nz/brigadegalungan
20. twb.nz/ucapanpandu5
Â
Advertisement
Hari Raya Kuningan
Hari Kuningan merupakan hari besar bagi hari Galungan sebagai kemenangan dharma melawan adharma yang pemujaannya ditujukan kepada para Dewa dan Pitara agar turun melaksanakan pensucian serta mukti, atau menikmati sesajen-sesajen yang dipersembahkan.
Kemenangan dharma atas adharma yang telah dirayakan setiap Galungan dan Kuningan hendaknya diserap dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Hari Raya Kuningan atau sering disebut Tumpek Kuningan jatuh pada hari Sabtu, Kliwon, wuku Kuningan. Pada hari itu, mereka memasang tamiang, kolem, dan endong.
Tamiang adalah simbol senjata Dewa Wisnu karena menyerupai Cakra dan disimbolkan sebagai penolak marabahaya. Kolem adalah simbol senjata Dewa Mahadewa dan sebagai simbol tempat peristirahatan Hyang Widhi, para Dewa, dan leluhur.
Sedangkan endong adalah simbol kantong perbekalan yang dipakai oleh para Dewata dan leluhur saat berperang melawan adharma.
Endongan digunakan sebagai simbol persembahan kepada Hyang Widhi. Tamiang kolem dipasang pada semua palinggih, bale, dan pelangkiran. Sedangkan endong dipasang hanya pada palinggih dan pelangkiran.
Tujuan pelaksanaan upacara kuningan ini adalah untuk memohon kesentosaan, kedirgayusan, serta perlindungan dan tuntunan lahir dan batin.
Tradisi ini merupakan simbol persembahan kepada leluhur yang sudah meninggal agar diberi tempat yang layak di alam sana. Secara niskala (tidak nyata) kita memberikan sesajen dan secara skala (nyata) kita memberikan uang sebagai bentuk nyata.
Keunikan hari raya Kuningan selain penggunaan warna kuning adalah yaitu persembahyangan harus sudah selesai sebelum pukul 12.00 siang (tengai tepet).
Sebab menurut umat Hindu, persembahan dan persembahyangan setelah pukul 12.00 hanya akan diterima Bhuta dan Kala karena para Dewata semuanya telah kembali ke Kahyangan.
Â
Makanan Khas Bali saat Galungan
Sebelum Hari Raya Galungan, tentunya ibu-ibu akan sibuk menyiapkan perayaan hari suci ini, termasuk salah satunya menyiapkan makanan. Mereka pun pastinya memasak makanan khas Bali.
Seperti lawar. Lawar merupakan hidangan daging cincang yang dicampur dengan sayuran. Makanan ini biasanya dibuat dari daging ayam, kerbau, bebek, maupun babi.
Lawar biasanya menggunakan daging babi karena selalu identik pada setiap perayaan Hari Raya Galungan. Lawar dapat dicampur dengan kelapa, kacang, maupun nangka muda.
Menariknya, mengadon lawar ini harus dikerjakan bersama-sama. Karenanya, tradisi ngelawar merupakan simbol kebersamaan dan gotong royong. Ada bagian mencincang bumbu, kelapa parut, ada juga yang mencincang daging dan kulit babi.
Tentu, pada hari penampahan ini dari laki-laki dan perempuan serta anak-anak dan orang tua kumpul bersama untuk memasak.
Tidak hanya lawar saja yang menjadi mmakanan khas pada saat perayaan galungan, tetapi terdapat juga seperti, Kue Beras, Tape Ketan, Brengkes dan Balung.
Advertisement