Sukses

PDIP: Momen 4 Mata Jokowi dan Megawati Buktikan Tak Ada Keretakan di Antara Keduanya

Video Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tengah asyik mengobrol di Istana Negara Jakarta, diunggah Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam akun Instagramnya.

Liputan6.com, Jakarta Video Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tengah asyik mengobrol di Istana Negara Jakarta, diunggah Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam akun Instagramnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menceritakan momen di balik pertemuan keduanya tersebut. Mereka bertemu saat pelantikan Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Kepala BPIP dan Wakil Kepala BPIP.

"Saya dan Mas Pramono Anung menyaksikan sebelum dan sesudah pelantikan, Pak Jokowi dan Bu Mega berbicara empat mata, dan pada saat menuju mobil Pak Jokowi menggandeng tangan Bu Mega," ujar Hasto dalam keterangan tertulis diterima, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Menurut dia, hal itu menepis anggapan masyarakat tentang keretakan hubungan keduanya. Keduanya, memperbincangkan tentang persoalan bangsa dan negara. Hasto meyakini, banyak pihak yang tidak tahu, Mega dan Jokowi secara periodik berbicara intens terkait hal itu.

"Semua dilakukan tertutup dalam suasana khusus agar mengalir gagasan jernih, mendalam, karena terkait masa depan bangsa dan negara," beber Hasto.

Hasto memastikan, hubungan Megawati dan Jokowi tetap terjalin kuat.

"Bagi yang biasa menabuh genderang politik, biasanya yang ada hanya akal politik, karena itulah tidak mampu melihat kedekatan dalam suasana batin," lanjut Hasto.

 

2 dari 2 halaman

Konsolidasi

Kemudian, terkait arah Pemilu 2024, PDIP dipastikan terus melakukan konsolidasi. Bagi Hasto, tidak ada hari tanpa konsolidasi, baik untuk untuk capres dan cawapres semua ada dalam kendali sang ketua umum.

"Semua kader harus kedepankan disiplin, jangan terbawa arus, dan jalan terbaik memenangkan Pemilu adalah turun ke bawah. PDI Perjuangan tidak akan terseret arus. Para kader jangan ikut-ikutan dansa politik. Fokus tunggal, bergerak ke bawah," Hasto memungkasi.