Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 500 museum di seluruh Indonesia menerima sertifikat keanggotaan dan SK keanggotaan Asosiasi Museum Indonesia di malam seni budaya yang merupakan rangkaian dari kegiatan silahturahmi dan pertemuan museum Se-Indonesia di Museum Rudana, Ubud, Bali, Senin (6/6/2022).
"Malam ini merupakan malam yang penuh makna dan bersejarah dimana para pelaku, pengelola dan pengurus asosiasi museum Indonesia hadir bersama untuk berkomitmen melangkah maju dalam mengawal permuseuman Indonesia setelah menghadapi tantangan pandemi covid 19 selama ini," ujar Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana dalam keterangannya, Selasa (7/6/202).
Secara simbolik, dia menambahkan, AMI memberikan sertifikat keanggotaan yang diwakili 19 penerima dari 19 AMIDA di Indonesia. Dengan diberikannya sertifikat tersebut, AMI berharap agar setiap museum yang terdaftar bisa berkolaborasi dan bersinergi lebih maksimal lagi dengan berbagai pihak.
Advertisement
"Khususnya pemangku kepentingan di daerahnya masing-masing," ujar Putu.
Baca Juga
Dalam kesempatan tersebut, Putu menjelaskan bahwa AMI mendorong agar berbagai institusi dan lembaga untuk mengikuti bimbingan teknis terhadap sumber daya manusianya agar memiliki pemahaman yang cukup mengenai permuseuman dan warisan budaya bangsa.
"AMI akan terus mengawal peningkatan SDM di seluruh museum di Indonesia melalui bimtek dan sertifikasi permuseuman. Mari bersama - sama kita gaungkan kembali gerakan nasional cinta museum agar lebih mengakar ke berbagai lapisan masyarakat khususnya generasi muda," ajak dia.
Putu juga mengajak untuk menjadikan momentum ini mengawali bangkitnya permuseuman Indonesia pascapademi, dan menjadikan museum sebagai destinasi pertama dan utama pariwisata jika berkunjung ke berbagai daerah di Negeri Tercinta ini.
Dalam malam seni budaya di Museum Rudana tersebut juga dianugerahkan penghargaan Satya Abdi Musea kepada tiga maestro terbaik indonesia yang baru saja berpulang (wafat).
"Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi, pengabdian dan pencapaian para maestro. Maestro tersebut adalah Srihadi Soedarsono, Nyoman Gunarsa, dan Made Wianta," tuturnya.
Bagi masyarakat yang ingin melihat karya-karya terbaik tiga maestro tersebut dapat melihat langsung di Museum Rudana yang terletak di Desa Peliatan, Ubud, Bali.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Memaknai Perubahan
Ketua Asosiasi Museum Indonesia yang juga Politikus Demokrat, Putu Supadma Rudana mengatakan, kekayaaan koleksi dari museum di Indonesia dapat mencerminkan sekaligus menginspirasi kekayaan dalam bidang ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan bangsa.
Hal ini disampaikannya pada hari penutupan acara silahturahmi dan pertemuan museum se-Indonesia di hotel Kuta Paradiso 4 - 6 Juni 2022, Badung, Bali.
"Melalui kunjungan ke museum di seluruh Indonesia, kita dapat memaknai pemahaman politik yang berbudaya. Kita bersama berharap bahwa pemimpin harus halmemiliki karakter dan semangat yang tulus penuh pengabdian bagi bangsa dan negara. Paham tentang keindonesiaan kita dengan segala kebhinnekaan dan kemuliaan kearifan lokalnya," kata Putu Supadma dalam keterangannya, Senin (6/6/2022).
Pria yang juga duduk sebagai anggota komisi VIÂ DPRÂ RI ini menuturkan, pemimpin sejati harus mempunyai jati diri dan mampu memahami jiwa bangsanya yang berlimpah akan seni budaya, kekayaan alam Nusantara dan kehidupan sosial yang penuh toleransi serta kebersamaan dalam satu cinta, tanah air Indonesia.
Selalu menjunjung tinggi ekonomi yang berbudaya, dengan semangat ekonomi hijau yang inklusif dan ramah lingkungan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Kita harus mempunyai pemimpin yang memiliki pertahanan keamanan yang berbudaya, yang mampu menggerakkan segala potensi ke-Nusantara-an kita dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang Agraris dan memiliki karakter budaya maritim. Mampu berfikir, berbicara dan Berprilaku yang baik dan luhur," jelas Putu Supadma.
"Di Bali disebut dengan Tri Kaya Parisuda merupakan tiga prilaku utama yang dapat menjadi inspirasi dan pondasi dalam mewujudkan karakter pemimpin mulia sebagai penerus kepemimpinan bangsa dimasa yang akan datang," sambungnya.
Â
Advertisement