Sukses

4 Respons M Taufik Usai Dipecat dari Gerindra

Mohamad Taufik atau M Taufik telah resmi dipecat oleh Partai Gerindra. Keputusan tersebut diambil setelah digelarnya sidang Majelis Kehormatan Partai (MPK) di DPP Gerindra, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Mohamad Taufik atau M Taufik telah resmi dipecat oleh Partai Gerindra. Keputusan tersebut diambil setelah digelarnya sidang Majelis Kehormatan Partai (MPK) di DPP Gerindra, Jakarta.

"Majelis Kehormatan Partai, yang ini ada 5 majelisnya sepakat untuk memutus saudara Taufik, memecat sebagai kader Gerindra mulai keputusan itu di sampaikan pada hari ini," kata Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Wihadi Wiyanto kepada wartawan, Selasa 7 Juni 2022.

Meski begitu, M Taufik menyatakan, dirinya belum menerima surat pemecatan dari DPP Partai Gerindra.

Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini mengaku mengetahui dirinya dipecat dari Partai Gerindra dari media. Saat itu, dia tengah berolahraga pagi.

"Kan belum diterima surat itu, tiba-tiba disampaikan ke media seperti itu. Maka saya melakukan hal yang sama seperti ini," kata M Taufik di kawasan Jakarta Pusat, Selasa 7 Juni 2022.

"Saya baru mendengar bahwa terjadi pemecatan pada diri saya oleh Majelis Mahkamah Partai. Sampai dengan hari ini saya sampaikan, saya belum menerima surat (pemecatan) itu," sambung dia.

Kemudian, M Taufik disebut melakukan kesalahan-kesalahan fatal hingga membuatnya dipecat. Dia juga disebut bersikap tidak loyal kepada partai berlambang kepala burung garuda itu.

M Taufik tak menjawab lugas saat ditanyai apakah dirinya memang tidak loyal pada partai pimpinan Prabowo Subianto yang sudah membesarkan namanya itu.

"Makanya musti ditanya ke mereka ukuran loyalitas itu apa. Iya kan baru sekarang nih saya tahu, saya tadi lagi santai aja tiba-tiba ada berita dipecat," kata Taufik.

Berikut sederet respons M Taufik yang telah resmi dipecat oleh Partai Gerindra dihimpun Liputan6.com:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

1. Akui Belum Terima Surat Pemecatan dan Sayangkan Mekanismenya

Politikus senior Partai Gerindra, Mohamad Taufik menggelar konferensi pers menanggapi kabar pemecatan dirinya dari partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut. M Taufik menyatakan, dirinya belum menerima surat pemecatan dari DPP Partai Gerindra.

Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini mengaku mengetahui dirinya dipecat dari Partai Gerindra dari media. Saat itu, dia tengah berolahraga pagi.

"Kan belum diterima surat itu, tiba-tiba disampaikan ke media seperti itu. Maka saya melakukan hal yang sama seperti ini," kata M Taufik di kawasan Jakarta Pusat, Selasa 7 Juni 2022

"Saya baru mendengar bahwa terjadi pemecatan pada diri saya oleh Majelis Mahkamah Partai. Sampai dengan hari ini saya sampaikan, saya belum menerima surat (pemecatan) itu," sambung dia.

Jika benar dipecat, Taufik menyayangkan tata cara atau alur pemecatan yang dilakukan Partai Gerindra terhadap dirinya. Menurut dia, ada mekanisme khusus yang seharusnya ditaati Majelis Kehormatan.

"Menurut saya mekanisme pemecatan bukan begitu. Majelis Kehormatan Partai itu tidak punya kewenangan memecat. Dia kewenangannya itu merekomendasikan hasil sidangnya. Rekomendasi ini disampaikan pada DPP partai. Yang melakukan pemecatan adalah DPP partai, harusnya begitu," terang dia.

 

3 dari 5 halaman

2. Tak Paham Terkait Kesalahan Fatal yang Disebut Dilakukannya

M Taufik disebut melakukan kesalahan-kesalahan fatal hingga membuatnya dipecat. Dia juga disebut bersikap tidak loyal kepada partai berlambang kepala burung garuda itu.

Ditemui saat konferensi pers terkait pemecatan dirinya, M Taufik tak menjawab lugas saat ditanyai apakah dirinya memang tidak loyal pada partai pimpinan Prabowo Subianto yang sudah membesarkan namanya itu.

"Makanya musti ditanya ke mereka ukuran loyalitas itu apa. Iya kan baru sekarang nih saya tahu, saya tadi lagi santai aja tiba-tiba ada berita dipecat," kata Taufik.

Taufik juga mengaku tak tahu saat ditanya apakah dianggap tidak loyal karena sikapnya yang tidak mendukung Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024 mendatang. Namun, dia mengakui memang sempat ditegur lantaran mendoakan Anies Baswedan menjadi presiden.

"Kan enggak tahu ya. Tapi saya pernah dipanggil soal waktu saya mendoakan Anies. Saya pernah dipanggil ke Majelis Kehormatan Partai. Ketika saya mendoakan Anies naik kelas. Padahal posisi saya berdoa sebagai ketua Kahmi," kata Taufik.

 

4 dari 5 halaman

3. Sampaikan Terima Kasih

Menurut M Taufik, seharusnya yang memutuskan pemecatan adalah Dewan Pengurus Pengurus (DPP) Partai Gerindra, bukan Majelis Pertimbangan Partai hanya

"Harusnya tadi Majelis Pertimbangan Partai itu merekomendasikan nanti yang memutuskan itu DPP. Saya kira alur berorganisasi itu seperti itu," ucap dia.

Meski begitu, Taufik tetap menyampaikan terima kasih kepada Gerindra yang selama ini sudah membesarkan namanya. Dia pun meminta maaf jika kinerjanya selama ini belum maksimal.

"Bila itu benar terjadi, maka saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Gerindra yang telah membuat saya menjadi besar, dan saya mohon maaf bila dalam perjalanan ternyata belum seperti apa yang diharapkan," tutur mantan Ketua KPU DKI Jakarta ini.

 

5 dari 5 halaman

4. Usai Dipecat, M Taufik Akan Fokus untuk Anies Jadi Presiden 2024

M Taufik mengaku belum ada rencana untuk mencalonkan diri sebagai legislatif pada periode 2024. Usai dipecat dari kepengurusan Gerindra, dan diganti jabatan dari Wakil Ketua DPRD DKI, Taufik menyatakan akan fokus pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden.

"Belum tahu, fokus Anies dulu. Enggak mau jadi tim apa-apa, kita cuma ingin Anies jadi presiden," ujar Taufik.

Dia juga menyatakan tidak akan melakukan upaya apa pun atas keputusan majelis kehormatan partai yang memecat dirinya. Meski demikian, ia mengungkapkan jika ditanya mengenai perasaannya dipecat dari partai besutan Prabowo Subianto tersebut, ia mengaku cukup menyayangkan keputusan itu.

Ia mengungkit kembali capaian selama berkiprah di Gerindra Jakarta. Menurutnya, Ia telah membangun popularitas Gerindra di Jakarta dari titik 0 dan meraih partai terbesar perolehan kursi di DPRD, setelah PDIP.

"Sebagai manusia pasti (menyayangkan) karena saya ikut membangun Gerindra dari 0 di Jakarta, tapi saya sih enggak akan melakukan apa-apa," jelas M Taufik.