Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei terbuka terkait pilihan masyarakat memimpin Indonesia.
Saat SMRC menyerahkan nama-nama tokoh yang akan dipilih, para responden lebih memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dibanding Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Nama Pak Jokowi menurun wajar karena publik sudah mengetahui bahwa Pak Jokowi tidak bisa maju lagi sesuai konstitusi," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis (9/6/2022).
Advertisement
Baca Juga
Dia menyebut, jika Pemilihan Presiden atau Pilpres dilakukan pada saat survei, para responden memberikan dukungan terhadap Ganjar sebanyak 14,2 persen, sementara Prabowo Subianto sebesar 13,4 persen. Sementara Jokowi meraih angka yang sama dengan Anies Baswedan, yakni 8,2 persen.
Disusul Sandiaga Uno 1,8 persen dan Ridwan Kamil 1 persen. Sementara nama lainnya seperti Agus Hatimurti Yudhoyono (AHY), Erick Thohir, Puan Maharani hingga Megawati Soekarnoputri di bawah 1 persen.
"Dalam jawaban spontan, sebanyak 47,3 persen warga belum tahu calon presiden yang mau dipilih. Ganjar mendapat suara terbanyak 14,2 persen, Prabowo 13,4 persen, Jokowi dan Anies 8,2 persen dan calon lainnya di bawah 2 persen," kata Deni.
Dia menyebut, dalam dua bulan terakhir memang pilihan terhadap Jokowi menurun lantaran memang tak bisa kembali maju menjadi Presiden. Dukungan Jokowi menurun dari 20,1 persen menjadi 8,2 persen.
"Sementara dukungan terhadap Prabowo tidak banyak berubah dari 13,3 persen menjadi 13,4 persen. Begitu juga dukungan terhadap Anies tidak banyak berubah dari 7,2 persen menjadi 8,2 persen. Sementara dukungan terhadap Ganjar naik dari 10,3 persen menjadi 14,2 persen," terang Deni.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Survei Head to Head
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) meriset terkait calon presiden pilihan pengganti Joko Widodo alias Jokowi. SMRC melakukan survei head to head antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengungkap, dalam survei yang dilakukan terhadap 1.060 responden itu, Ganjar Pranowo mengalahkan saingannya, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Karena sentimen positif pada kinerja pemerintah masih mayoritas maka Ganjar unggul sementara atas lawan-lawannya, termasuk yang paling kuat Prabowo dan Anies," ujar Deni memaparkan riset SMRC secara daring, Kamis (9/6/2022).
Deni merinci, saat Ganjar Pranowo head to head dengan dengan Anies Baswedan, para responden lebih cenderung memilih Ganjar. Dia menyebut, dalam pilihan simulasi tertutup dua nama, Ganjar mendapat dukungan 39,9 persen sementara Anies sebesar 34,5 persen.
"Tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 25,6 persen," kata dia.
Begitu pula saat Ganjar head to head dengan Prabowo. Sebanyak 38,4 persen responden memilih Ganjar dan sebesar 36,6 persen memilih Prabowo. 25 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak memilih.
Â
Advertisement
Hasil Head to Head Lainnya
Sementara saat Prabowo head to head dengan Anies Baswedan, responden lebih banyak memilih Prabowo. Mereka yang memilih Menteri Pertahanan ini sebanyak 37,8 persen sedangkan Anies 32,9 persen.
"Namun masih ada 29,3 persen yang tidak memilih atau tidak tahu. Mereka masih bisa memilih antara Prabowo atau Anies," kata dia.
Deni menyebut dalam presentasi hasil survei menunjukkan Ganjar Pranowo cenderung unggul di kalangan warga yang mengaku puas dengan kinerja presiden.
Dari 73,8 persen yang puas dengan kinerja presiden, ada 37 persen yang menyatakan akan memilih Ganjar dalam simulasi tiga nama.
"Sementara dari 24 persen yang mengaku kurang atau tidak puas, hanya 13 persen di antaranya yang menyatakan akan memilih Ganjar," kata dia.
Survei terakhir dilakukan pada 10 - 17 Mei 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1060 atau 87%. Sebanyak 1060 responden ini yang dianalisis.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.