Sukses

Gelar Business Gathering, Kemenparekraf Sampaikan Pentingnya KolaborAksi untuk DSP Likupang

Plt. Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Martini M Paham mengatakan, kolaborasi besar insan pariwisata dibutuhkan untuk mengembangkan DSP Likupang.

Liputan6.com, Jakarta Pengembangan Destinasi Super Prioritas Pariwisata (DSP) Likupang, Sulawesi Utara, kian dimasifkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kemenparekraf menyampaikan pentingnya kolaborAksi.

Dalam Business Gathering Farewell Dinner Perjalanan Wisata Pengenalan DSP Manado-Likupang untuk Pasar Nusantara di Mercure Hotel Manado, Sabtu (11/6/2022), Plt. Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Martini M Paham, kolaborasi besar insan pariwisata dibutuhkan untuk mengembangkan DSP Likupang.

Business Gathering dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara Henry Kaitjily, GM Mercure Manado Tateli Hotel Sigit Budiarso, Ketua Umum ASTINDO sekaligus Presiden FATA (Federation of Asean Travel Association) Pauline Suharno, Ketua Umum ASITA yang diwakili Koordinator Bidang Litbang & SDM Masrura Ram Idjal.

Selain itu, hadir Pimpinan Biro Perjalanan Wisata, Industri & Asosiasi Sulawesi Utara, dan Pimpinan dari 10 Biro Perjalanan Wisata, peserta famtrip dari Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

"Famtrip merupakan tindak lanjut dari Indikasi Rencana Aksi yang tertuang dalam draf final Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Manado-Likupang. Rangkaian kegiatan ini merupakan blended activity," kata Martin M Paham.

Kegiatan tersebut meliputi Famtrip bagi TA/TO ke DSP Manado-Likupang, termasuk berkunjung ke Bukit Larata, Pulau Lihaga, Pantai Paal, Green Hills, Bunaken National Marine Park, Desa Wisata Budo yang masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Selain itu, peserta juga berkunjung ke sentra kawasan UMKM Wale Gonofu di Desa Pinenek Likupang yang terkenal dengan kreasi produk kerajinan berbahan limbah sabut kelapa dan batok kelapa, yang cukup mumpuni untuk diajak kerjasama ke depannya.

Wanita yang akrab disapa Diah itu pun mengucapkan terima kasih kepada ASITA dan ASTINDO yang telah mengirimkan perwakilan anggotanya untuk turut aktif sebagai peserta famtrip dalam kegiatan ini.

"Dari pelaksanaan kegiatan ini, kami berharap para peserta Famtrip dapat memperkaya pengalaman promosi dan networking dengan para TA/TO dan industri Sulawesi Utara dalam memasarkan potensi wisata di Sulawesi Utara," katanya.

Di lain sisi, TA/TO peserta Famtrip mendapatkan opsi-opsi baru destinasi di Sulawesi Utara khususnya DSP Manado-Likupang untuk dapat dijual kepada calon wisatawan.

"Pengembangan Pemasaran pariwisata ini tentunya membutuhkan kolaborAksi dari semua stakeholders. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menitipkan kepada para peserta Famtrip maupun kepada para Sellers dan tamu undangan yang hadir, manfaatkan momen ini untuk membantu memasarkan produk wisata dan produk ekonomi kreatif yang ada di DSP Manado-Likupang dan sekitarnya. Wonderful Indonesia, DiIndonesiaAja," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Henry Kaitjily, berharap dari kegiatan ini akan hadir paket wisata yang menarik.

"Sehingga kita akan sama-sama bergerak, bersinergi satu sama lain. Di acara persembahan Kemenparekraf ini juga kami adakan MOU dengan Astindo dan Asita, sebagai platform kita dalam pertukaran informasi juga budaya,dan juga menjual termasuk marketing, dari produk-produk yang paket wisata yang ada di Pulau Sulsel," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Membuka Peluang Lebih Besar

Henry Kaitjily menambahkan, sebelum pandemi terdapat delapan carter flight. Henry yakin Sulsel akan bangkit.

"Ke depan setelah masa endemi ini kita akan membuka peluang lagi lebih besar. Dengan adanya Carter flight masuk tahun lalu sejak Mei 2021 sangat membantu kita untuk mendatangkan arus wisatawan dari berbagai negara melalui Singapura dan bisa ditambahkan biar mengangkat para pekerja," katanya.

Henry Kaitjily menambahkan, Sulut pun berupaya membuka penerbangan dengan Korea Selatan.

"Kemarin pak bupati dan gubernur ke Seoul untuk melakukan pembicaraan lebih awal, termasuk membahas kemungkinan penerbangan langsung dari Korea Selatan, atau memanfaatkan hub. Kita harapkan bulan September sudah ada turis yang datang dari Korea ke Sulawesi Utara," katanya.

Hal yang lain yang dilakukan Sulut adalah bagaimana mempersiapkan lokasi atau destinasi.

"Sekali lagi terima kasih kepada Kemenparekraf. Berkat Kemenparekraf kita bisa mempromosikan Sulawesi Utara dan bisa menunjukkan kekompakan kita antara Astindo dan ASITA," pungkasnya.