Sukses

Antisipasi Omicron BA.4 dan BA.5, Wagub DKI Imbau Warga Tetap Disiplin Prokes

Kemunculan Omicron BA.4 dan BA.5 berpotensi kembali membuat lonjakan kasus Covid-19 di masyarakat. Terlebih, masyarakat sebelumnya telah menjalani libur lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengimbau masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan (prokes) sebagai bentuk antisipasi kemunculan Covid-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5.

Kemunculan Omicron BA.4 dan BA.5 berpotensi kembali membuat lonjakan kasus Covid-19 di masyarakat. Terlebih, masyarakat sebelumnya telah menjalani libur lebaran.

"Kita ini sudah sesuai libur lebaran dan ada peningkatan untuk itu kami minta, sekalipun sudah diperkenankan tidak menggunakan masker di ruang terbuka, kami minta warga Jakarta khususnya agar tetap patuh, taat, disiplin bertanggung jawab untuk melaksanakan protokol kesehatan," kata Wagub DKI Riza usai apel Operasi Patuh Jaya 2022, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Selain prokes, Riza juga mengingatkan masyarakat agar secepatnya mendapatkan vaksin booster. Dia memastikan Pemprov DKI akan memastikan seluruh warga DKI mendapatkan vaksinasi booster lengkap.

Sebelumnya, Pemprov DKI melalui akun resmi @dkijakarta mengunggah kabar terbaru yang menyatakan Omicron BA.4 dan BA.5 ditemukan di Indonesia. Kabar ini disebut penting mengingat varian ini telah dinyatakan sebagai variant of concern (VOC) di Eropa dan UK.

Di dalam unggahannya Pemprov DKI juga menjelaskan bahwa varian BA.4 dan BA.5 berpotensi membuat lonjakan kasus di Indonesia, dikarenakan varian ini lebih mampu menghindar dari kekebalan tubuh yang muncul akibat vaksinasi dan infeksi alami.

 

2 dari 2 halaman

Prokes Jadi yang Utama

Riza menegaskan, Pemprov DKI bersama dengan Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan yang dibutuhkan. Namun, kata Riza, kesadaran masyarakat untuk menjaga prokes tetap menjadi yang utama.

"Jadi upaya pencegahan sudah dilakukan bersama Kemenkes prinsipnya Pemprov sudah menyiapkan sarana prasarana tenaga kesehatan sosial, tapi semua itu keasadaran warga itu sendiri," jelasnya.