Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto memastikan partainya mendapatkan satu kursi menteri menyusul adanya isu reshuffle kabinet.
Meski demikian, dia belum menyebut siapa kader PAN yang ditunjuk Presiden Joko Widodo atau jokowi sebagai menteri.
Advertisement
Baca Juga
"Informasinya kalau posisi menteri mungkin satu. Tetapi yang lainnya belum kami pastikan," ujar Bima di kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (14/6).
PAN sudah mendengar kabar besok akan dilakukan reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi. Bima Arya menyebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang memegang kader PAN yang dipilih sebagai menteri.
Diantara bakal calon menteri itu, juga ada nama Zulkifli Hasan.
"Kami telah menyiapkan kader tentunya nama-nama itu ada di ketum kami percayakan sepenuhnya ke ketua umum apakah ketua umum mengusulkan kader atau bahkan ketua umum sendiri itu kami serahkan sepenuhnya kepada ketum," ujar Bima.
Bima mengaku belum bisa memastikan apakah Zulkifli Hasan akan mendapatkan kursi Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Namun, apapun posisi yang diberikan Jokowi, PAN siap untuk mengemban tugas hingga akhir masa jabatan presiden.
"Ya kami tidak bisa pastikan. Tapi di posisi manapun saya kira banyak kader yang siap dan kami mempercayakan sepenuhnya kepada ketum itu poinnya. Jadi di PAN tidak ada perdebatan di PAN ini hal biasa- saja ya kalau diberikan amanat kita sangat siap, kalau belum pun kita akan mengawal sampai di ujung," ujar Bima.
Kewenangan Presiden
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjawab soal kabar reshuffle kabinet dan isu Partai Amanat Nasional (PAN) akan masuk ke kabinet Indonesia Maju. Pramono menekankan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan penuh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Pokoknya itu kewenangan sepenuhnya presiden, maunya kapan, orangnya ada dimana, partainya apa, kebutuhannya apa," jelas Pramono kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Menurut dia, Presiden Jokowi memahami betul kebutuhan di kabinetnya. Termasuk, soal waktu yang tepat untuk melakukan reshuffle kabinet.
"Presiden yang tau karena pemerintahan ini kan masih 2 tahun lagi sehingga dengan kebutuhan dan kecepatan itu, presiden yang memutuskan," ujarnya.
Advertisement
Rabu Pon?
Kendati begitu, dia tak menjawab saat ditanya apakah akan ada reshuffle kabinet pada Rabu besok.
Pramono Anung menjelaskan bahwa Jokowi sangat mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan perombakan kabinet.
"Ya, yang jelas presiden kan beliau sudah 8 tahun di pemerintahan dan beliau tahu banget mana yang menjadi kebutuhan dari kabinet ini, sehingga, beliau sangat tahu lah," jelasnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com