Sukses

EWG Ketiga G20 di Swiss, Sepakati Metode Deklarasi Menteri Perburuhan

Secara prinsip, seluruh peserta yang hadir dalam pertemuan EWG III G20 sepakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (The 3rd Employment Working Group/EWG Meeting) Presidensi Indonesia G20 tahun 2022 di Jenewa, Swiss, berlangsung sangat produktif di tengah isu politik global.

Agenda EWG III yang berlangsung pada 14 sampai 15 Juni 2022 adalah penyusunan konsep Deklarasi Menteri Perburuhan/Ketenagakerjaan Negara-negara G20 yang akan dibacakan pada pertemuan Menteri Ketenagakerjaan Anggota G20 di Bali, pada September 2022 mendatang.

Menurut Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, seluruh peserta Pertemuan EWG III telah sepakat menyelesaikan Deklarasi Menteri Perburuhan G20 di Bali. "Saya ucapkan terima kasih meski belum selesai, tapi kita dapat menyepakati metode atau langkah-langkah untuk menyelesaikan deklarasi para menaker tersebut," kata Anwar Sanusi melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Rabu (15/6/2022).

Anwar Sanusi mengatakan, secara prinsip, seluruh peserta yang hadir dalam pertemuan EWG III G20 sepakat menjadikan Presidensi G20 Indonesia pada bulan September mendatang sebagai momentum positif dengan menyetujui berbagai isu yang sudah disiapkan dalam waktu sangat panjang.

"Mudah-mudahan hal yang belum selesai, kita dapat teruskan sampai pertemuan-pertemuan bersifat virtual pada pertengahan Juli dan medio Agustus," ujarnya.

Anwar Sanusi menjelaskan, pada hari pertama Pertemuan EWG III G20, peserta mendengarkan laporan dari the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan International Labour Organization (ILO) terkait dua isu. Pertama, isu Brisbane Goal 2025 yakni bagaimana kita mendorong kesetaraan akses dalam hal hak dan kewajiban antara perempuan dengan laki-laki dalam bidang ketenagakerjaan.

Selain itu, juga dipaparkan sejauhmana kinerja pekerja laki-laki dengan perempuan yang sama-sama terdampak COVID-19. Beragam isu yang muncul di pertemuan, membuat peserta memiliki kebijakan untuk merespon pandemi COVID-19 berikut target dari kebijakan tersebut.

"Tapi jika dilihat dari paparan OECD dan ILO, kita melihat adanya progres dari Indonesia yang cukup optimistis. Mudah-mudahan target kita untuk Antalia dan Brisbane ini bisa dijalankan dengan target yang sudah ditetapkan bersama," kata Anwar Sanusi.