Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berinisial VC tidak pernah membayangkan akan bernasib sial setelah perkenalannya dengan seorang wanita yang mengaku sebagai tentara Amerika Serikat (AS). Uangnya sejumlah Rp 2,4 miliar ludes dikuras secara bertahap.
VC menjadi korban penipuan seorang wanita yang berpura-pura menjadi tentara Amerika. VC berkenalan dengan wanita itu lewat akun Instagram pada 23 Agustus 2021.
Advertisement
Baca Juga
Saat itu, korban disapa lewat Direct Message (DM) Instagram. VC menyambut dengan hangat sampai akhirnya bertukar nomor ponsel.
"Jadi melalui Instagram dulu mereka berkenalan. Ketika korban ini sudah bisa diajak berpindah dari Instagram ke WhatsApp berarti menurut mereka sudah 70 persen akan menjadi korban. Ini adalah sasaran mereka," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis, Rabu (15/6/2022).
Auliansyah menerangkan, VC dan wanita yang tak diketahui identitasnya ini berpindah saluran komunikasi ke pesan singkat WhatsApp. Hubungan di antara mereka semakin intens.
Auliansyah mengatakan, VC terpikat dengan rayuan wanita tersebut. Apalagi sang wanita saat berkenalan mengaku bekerja sebagai tentara Amerika.
"Nah mereka berkenalan, akan berpacaran, mungkin akan berlanjut membangun rumah tangga," ucap dia.
Auliansyah mengatakan, wanita itu juga mengutarakan niat pensiun menjadi tentara ASÂ ke VC. Sebab, ia tak berkenan dipindahtugaskan ke Afghanistan.
Auliansyah menerangkan, wanita tersebut mengaku akan menemui VC di Indonesia dan membawa koper berisi uang senilai 2 juta dolar. Namun, wanita itu berdalih koper tertahan akibat ada hal-hal yang perlu diselesaikan.
Â
Modus Rayuan Pelaku hingga Kuras Uang Rp 2,4 M
"Disampaikan pelaku perlu dana, minta tolong kirimin dulu untuk saya berangkat ke Indonesia dan untuk koper itu sampai ke Indonesia. Jadi tidak serta-merta kiriman uang dong. Pelan-pelan dirayu, digombalin akhirnya diakeluarkan uang untuk membiayai si pelaku ini," ucap Auliansyah.
Dia menerangkan, wanita itu kemudian berjanji mengembalikan uang yang dikeluarkan oleh VC. Bahkan, VC juga memberikan komisi 30 persen dari total uang yang ada di koper tersebut.
"Akhirnya tergerak hatinya untuk memberikan dan mengirimkan uang sesuai permintaan pelaku secara bertahap ke beberapa rekening hingga mencapai jumlah Rp 2,4 miliar," ucap Auliansyah.
Terkait kasus ini, Polda Metro Jaya telah menangkap dua orang pelaku berinisial CS dan seorang warga negara (WN) Nigeria berinisial UT. Keduanya berperan sebagai penyedia rekening.
"Kita tangkap dua orang ini adalah pelaku yang menampung dananya di Indonesia," ujar dia.
Sementara itu, wanita yang pertama kali berkenalan dengan VC masih dalam perburuan.
"Pelaku utama yang DM pertama dan mengombal itu belum kita dapat, jadi masih kita lakukan investigasi lebih lanjut," ujar dia.
Advertisement