Sukses

4 Hal yang Disampaikan Jokowi Terkait Keberhasilan Program Kartu Prakerja

Salah satunya, Jokowi mengaku senang dengan kinerja Direktur Operasional dan Teknologi Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja, Hengki Sihombing.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sejumlah hal terkait keberhasilan program Kartu Prakerja hingga saat ini.

Salah satunya, Jokowi mengaku senang dengan kinerja Direktur Operasional dan Teknologi Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja, Hengki Sihombing.

Pasalnya, dia menilai, Hengki dan timnya berhasil membuat sebuah platform digital untuk program Kartu Prakerja.

Jokowi mengatakan, Hengki sebetulnya bisa saja bekerja di korporasi dengan gaji yang cukup besar. Namun, dia memilih untuk membantu mengembangkan program Kartu Prakerja yang dibuat pemerintah.

"Sebetulnya saya tahu, Mas Hengki ini, ini kerja di korporasi gajinya sudah di atas Rp 150 juta. (Tapi) Mau bergabung dengan PMO yang gajinya saya enggak tahu ya," ujar Jokowi dalam acara Silaturahmi dengan Alumni Kartu Prakerja di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 17 Juni 2022.

Selain itu, Jokowi menegaskan, program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan meski dirinya sudah tak lagi menjadi presiden. Bahkan, kata dia, anggaran untuk program Kartu Prakerja sudah disiapkan hingga 2024.

Dalam acara Silaturahmi dengan Alumni Kartu Prakerja tersebut, salah satu penerima manfaat menyampaikan keinginannya agar program tersebut dilanjutkan, meski Jokowi tak lagi memimpin negara.

"Terus. Ini akan diteruskan, dilanjutkan termasuk tahun depan anggarannya sudah ada. Tahun depannya lagi, ada lagi. Anggarannya tanya Ibu Menteri Keuangan," kata Jokowi.

Berikut sederet hal yang disampaikan Presiden Jokowi terkait keberhasilan program Kartu Prakerja hingga saat ini dihimpun Liputan6.com:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

1. Puji Direktur PMO Kartu Prakerja, Malu Sebutkan Gajinya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku senang dengan kinerja Direktur Operasional dan Teknologi Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja, Hengki Sihombing. Pasalnya, Hengki dan timnya berhasil membuat sebuah platform digital untuk program Kartu Prakerja.

Jokowi mengatakan, Hengki sebetulnya bisa saja bekerja di korporasi dengan gaji yang cukup besar. Namun dia memilih untuk membantu mengembangkan program Kartu Prakerja yang dibuat pemerintah.

"Sebetulnya saya tahu, Mas Hengki ini, ini kerja di korporasi gajinya sudah di atas Rp 150 juta. (Tapi) Mau bergabung dengan PMO yang gajinya saya enggak tahu ya," kata Jokowi dalam acara Silaturahmi dengan Alumni Kartu Prakerja di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 17 Juni 2022.

Dia mengaku malu menyebutkan gaji yang diberikan pemerintah kepada Hengki Sihombing. Kendati begitu, Jokowi bangga banyak anak-anak muda yang mau menyiapkan sistem untuk program Kartu Prakerja.

"Saya malu menyebutkan karena yang gaji pemerintah, mungkin sepertiga mungkin seperempatnya," ucapnya.

"Bayangkan yang muda-muda saya udah kenal banyak di PMO, yang muda-muda yang menyiapkan sistemnya yang menyiapkan platform aplikasinya dan yang paling penting manfaatnya betul-betul ada," sambung Jokowi.

 

3 dari 5 halaman

2. Sebut Menko Airlangga Jadi Motor Penggerak Kartu Prakerja

Jokowi menyebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto adalah salah satu motor penggerak keberhasilan program Kartu Prakerja. Jokowi juga menyebut orang-orang yang berperan dalam keberhasilan program tersebut.

"Yang saya hormati Pak Menko Perekonomian. Beliau ini "motor"-nya yang menggerakkan Kartu Prakerja, bersama dengan Ibu Deni dan Mas Hengki Sihombing (dua orang manajemen pelaksana) beserta seluruh PMO yang tergabung dalamnya," kata Jokowi.

Disisi lain, Jokowi mengaku senang lantaran program kartu prakerja yang telah berlangsung 2 tahun bisa berjalan dengan baik. Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat Indonesia saat mendaftar, tercatat ada 115 juta orang hingga gelombang ke-32.

"Saya sangat senang sekali terhadap program Kartu Prakerja, dan saya sangat apresiasi yang daftar sudah 115 juta (orang) yang terverifikasi 84 juta (orang) yang diterima 12,8 juta. Besar sekali, angka yang tidak kecil 12,8 juta orang," terang dia.

 

4 dari 5 halaman

3. Ingat Betul saat Kartu Prakerja Baru Dimulai, Kini Jutaan Orang Terima Manfaatnya

Kemudian, Jokowi ingat betul program Kartu Prakerja dimulai pada awal Maret 2020, di mana kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia.

Di tengah suasana Covid-19 dan pembatasan mobilitas saat itu, Jokowi takjub banyak masyarakat yang mendaftar di program Kartu Prakerja.

Hingga kini, total ada 115 juta masyarakat yang sudah mendaftar di program kartu prakerja. Dari jumlah itu, 84 juta sudah terverifikasi dan 12,8 juta pendaftar diterima.

"Besar sekali, ini angka yang tidak kecil, 12,8 juta yang produktivitasnya meningkat skillnya, meningkat pengalaman kerjanya karena pelatihan ini menjadi meningkat 12,8 juta," ujar Jokowi.

Jokowi menilai hal ini dapat dilakukan karena adanya platform digital yang memudahkan masyarakat untuk mendaftar program kartu prakerja. Di sisi lain, dia memuji platform yang membuat insentif dari program kartu prakerja langsung diterima oleh peserta.

"Tidak ada yang lewat uang itu, anggaran itu ke kementerian, ke provinsi, ke kabupaten/kota, baru ke peserta. Ini langsung dari Menteri Keuangan transfer langsung ke peserta, coba," tutur dia.

"Platform seperti ini hanya bisa dihasilkan oleh anak-anak muda. Yang sudah tua kayak seperti saya enggak mungkin bisa membikin platform yang bagus seperti ini," sambung Jokowi.

 

5 dari 5 halaman

4. Pastikan Tetap Berlanjut Meski Sudah Tak Jadi Presiden, Sudah Siapkan Anggaran hingga 2024

Jokowi menegaskan program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan, meski dirinya sudah tak lagi menjadi presiden. Bahkan, kata dia, anggaran untuk program Kartu Prakerja sudah disiapkan hingga 2024.

Dalam acara Silaturahmi dengan Alumni Kartu Prakerja tersebut, salah satu penerima manfaat menyampaikan keinginannya agar program tersebut dilanjutkan, meski Jokowi tak lagi memimpin negara.

"Terus. Ini akan diteruskan, dilanjutkan termasuk tahun depan anggarannya sudah ada. Tahun depannya lagi, ada lagi. Anggarannya tanya Ibu Menteri Keuangan," kata Jokowi.

Menurut dia, peserta Kartu Prakerja telah merasakan manfaat dari program tersebut. Sehingga, mereka berharap agar program tersebut tetap dilanjutkan dan tidak dihilangkan.

Jokowi mengungkap hasil survei Badan Pusat Statistik, sebanyak 88,9 persen peserta mengaku mendapat manfaat dari program Kartu Prakerja. Mulai dari meningkatkan kemampuan yang ada hingga keterampilan baru.

"Ini penting data presentase 89,9 persen adalah sebuah apresiasi sangat tinggi," jelas Jokowi.

Jokowi menuturkan, pemerintah akan melakukan evaluasi program Kartu Prakerja agar ke depannya dapat lebih baik lagi. Adapun anggaran untuk program prakerja selanjutnya akan disesuaikan dengan APBN.