Sukses

Aburizal Bakrie: Airlangga Satu-Satunya Capres Golkar

Menurut Aburizal Bakrie, KIB masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain.

 

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical menuturkan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PPP dan PAN tidak harus mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Menurut politikus senior Golkar ini, nama calon presiden perlu diputuskan bersama-sama oleh partai yang tergabung di KIB.

"Tidak harus (Airlangga menjadi capres), nanti kan diputuskan bersama," ujar Ical di kawasan JCC, Jakarta, Minggu (19/6/2022).

Pergerakan politik Golkar hari ini berlabuh di KIB. Menurut Ical, KIB masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain.

"Kalau ada yang mau gabung dengan KIB lagi kan boleh," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan banyak pihak terkait kemana arah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Pilpres 2024. Dia mengatakan, hal utama dari Golkar, PPP, PAN adalah memiliki tiket untuk mengusung capres.

"Kita lihat banyak yang bertanya kemana arah dari koalisi kita, ya arahnya ya jelas, arahnya kita bertiga sudah punya tiket," ujar Airlangga saat membuka Rakerda Jawa Barat di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jumat (3/6/2022).

Airlangga lalu merespons soal nama capres yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu. Kata dia, nama yang akan diumumkan KIB tidak terburu-buru.

"Jadi mengenai waktu, bahasa jawanya ojo kesusu. Jadi kita akan komunikasi dengan Pak Wagub komandannya Jawa Barat," terang Airlangga.

 

 

2 dari 3 halaman

Usung Ketum Parpol KIB

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengungkapkan bahwa sosok prioritas calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024 adalah ketua umum dari parpol yang membentuk KIB yaitu Golkar, PAN dan PPP.

"Dari internal KIB, tiga ketua umum partai politik dicalonkan di pilpres. KIB memprioritaskan calon dari internal," kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi.

Lebih lanjut, Viva menjelaskan, sosok yang dipilih dari internal bertujuan untuk membangun koalisi semakin kuat dan memperbesar kekuatan politik di Pilpres 2024.

Akan tetapi, Viva menyampaikan, KIB tidak menutup pintu bagi para tokoh di luar koalisi untuk nantinya diusung sebagai capres dan cawapres.

"Dari luar KIB, ada beberapa nama yang telah beredar di publik akan kami monitor dan masuk radar pencalonan di KIB," ucapnya.

Namun, hingga saat ini KIB belum akan mengumumkan sosok capres dan cawapres yang akan diusung. Sebab, KIB sedang fokus merapikan barisan sampai ke tingkat akat rumput di basis konstituennya masing-masing.

"Waktu penentuan paslon akan ditentukan kemudian," ungkap Viva.

"Jangan tergesa-gesa. Jangan terburu-buru. Jangan grusah-grusuh. Ojo kesusu," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Airlangga Berpeluang

Kemunculan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB memicu munculnya banyak gerakan para petinggi partai melakukan silahturahmi politik demi membangun poros di Pilpres 2024.

Meski demikian, hingga sekarang koalisi yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN itu belum memutuskan siapa yang akan diusung menjadi calon presiden atau Capres 2024.  

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menyebut, sosok yang bisa diterima oleh KIB diantaranya yang mempunyai kekuatan dukungan publik, finansial, dan tentu punya peluang memenangi Pilpres 2024.

KIB memang mempunya tiga tokoh ketua umum yang akrab ditelinga masyarakat. Mulai dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa.

Namun Ujang melihat hanya Airlangga saja yang memiliki peluang untuk diusung menjadi capres di Pilpres 2024.

Alasannya ada keputusan dalam Munas Golkar yang harus menjadikan Airlangga capres. Kemudian jika melihat perolehan suara Partai Golkar lebih besar dibanding PAN dan PPP.

"Airlangga yang berpeluang. Airlangga itu sudah secara resmi ditetapkan Golkar dalam Munas dan Rapimnas sebagai capres. Dan Golkar juga mendapatkan kursi terbesar di DPR jika dibandingkan dengan PAN dan PPP," kata Ujang Kamis (9/6/2022).

Meski demikian, dia melihat KIB juga ada potensi mengusung figur dari dalam KIB dan luar. Misalnya, untuk cawapresnya.

"Atau bisa juga kombinasi figur internal dengan tokoh eksternal. Soal namanya tentu KIB yang tahu," kata Ujang.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com