Liputan6.com, Solo Pertandingan sepak bola atau Laga Grup A Piala Presiden 2022 kali ini mempertemukan klub satu wilayah atau derby. Ya, mereka adalah tuan rumah Persis Solo dan PSIS Semarang.
Sejak awal, pertandingan keduanya diprediksi bakal berjalan panas. Benar saja, jauh sebelum pertandingan dimulai, nama kedua tim trending di berbagai sosial media. Meski demikian, tentu saja sang pemimpin wilayah, yaitu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka enggan ingin ada kekisruhan.
Baca Juga
Hal itu dilakukan Hendi, sapaan akrab Hendrar, saat datang ke Rumah Dinas Gibran beberapa jam sebelum pertandingan dimulai. Dalam kesempatan itu, Hendri tak sendiri. Dia datang bersama Kapolrestabes Semarang, Kombes. Pol. Irwan Anwar dan Dandim 0733 BS/Semarang, Letkol Honi Havana.
Advertisement
Tentunya kedatangan rombongan tersebut pun langsung disambut Gibran. Mereka pun terlihat sempat terlibat diskusi, sebelumnya berangkat bersama ke Stadion Manahan.
Usai pertandingan, Hendi menyampaikan bahwa pertandingan antar Klub sepak bola asal Semarang dan Solo dilaksanakan secara tertib. Dalam pertandingan tersebut, PSIS Semarang berhasil menundukkan Persis Solo dengan skor 2-1.
"Mungkin hari ini PSIS menang, barangkali di kemudian hari gantian Persis yang menang itu merupakan hal yang biasa, yang penting guyub. Kami ini berdua ingin jadi simbol keguyuban antara Persis dan PSIS Semarang," ujar Hendi.
Adapun terkait adanya gesekan pendukung di salah satu gerbang masuk stadion, Hendi menegaskan bahwa kejadian tersebut telah ditangani dengan baik oleh pihak kepolisian yang bertugas mengamankan pertandingan.
"Pak Kapolres mampu menjalankan tugasnya dengan baik, untuk sedulur-sedulur supporter saya harap mendukungnya yang happy-happy saja ya," tutur Wali Kota Semarang.
Senada, Gibran juga memberi pesan bagi supporter yang cukup gaduh dan berdesakan di gate dua karena tidak memiliki tiket dan akses menonton. Dia meminta hal tersebut tidak terulang lagi sehingga pertandingan kedepan bisa berjalan lebih tertib lagi.
"Jangan sampai terulang ya, tidak boleh gitu lagi ya, jangan menyalahi aturan saja sudah seperti itu," ujar Gibran.
(*)