Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Senin 20 Juni 2022 di kantor Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan meresmikan perubahan 22 nama jalan.
Penggantian 22 nama jalan di Jakarta itu diambil dari nama tokoh-tokoh Betawi, seperti komedian Mpok Nori dan Haji Bokir.
Nantikan update berita Anies Baswedan di Merdeka.com
Advertisement
"Penggunaan nama tokoh Betawi sebagai nama jalan, gedung, dan zona akan menjadi penanda kehadiran mereka di Jakarta," ujar Anies di Kantor Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin 20 Juni 2022.
Baca Juga
Kemudian Anies menyebut, Betawi otomatis akan menjadi sebuah museum. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bersyukur karena penetapan nama jalan, gedung, dan zona ini juga bertepatan dengan rangkaian acara HUT DKI atau Jakarta Hajatan ke-495.
Sehingga Anies berharap kegiatan ini menjadi ikthiar semua masyarakat Betawi dalam menciptakan perubahan.
"Izinkan saya dalam kesempatan ini menutup dengan rukunnya sebuah penetapan. Bismillahirrahmanirrahim Senin, 22 Juni 2022 peresmian penetapan nama jalan, gedung, zona dengan nama tokoh Betawi, dengan nama tokoh Jakarta di Provinsi DKI Jakarta secara resmi dibuka," kata Anies.
Lalu Anies pun juga mengapresiasi peran para tokoh bagi Jakarta dan Indonesia di masa lampau. Dirinya menilai jasa para tokoh demi kemajuan Indonesia mencakup segala bidang.
Anies juga menyatakan dengan diabadikannya nama para tokoh sebagai nama jalan membuat jasanya akan selalu dikenang, terutama bagi generasi muda.
Berikut sederet fakta terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pergantian 22 nama jalan di Ibu Kota dihimpun Liputan6.com:
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Beri Apresiasi Usulan Penggantian Nama Jalan Pakai Tokoh Betawi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara peresmian penetapan nama jalan dengan nama tokoh-tokoh Betawi di kantor Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin 20 Juni 2022.
Anies Baswedan hadir sekitar pukul 16.30 WIB dengan mengenakan baju dan celana hitam khas Betawi lengkap dengan kain hijau yang dikalungkan di leher. Dia juga mengenakan sendal khas Betawi.
Hadir pula Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta Suzi Marsitawati, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, dan sejumlah tokoh yang kompak mengenakan baju Betawi. Hadir juga perwakilan keluarga dari nama-nama tokoh yang diusulkan.
Saat datang Anies disambut oleh sejumlah tamu yang sudah lebih dahulu hadir. Secara bergantian mereka menyalami dan berbincang kecil dengan Anies. Di dalam gedung Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi, Anies juga diberikan dua lukisan dengan ukuran besar.
Dalam sambutannya, Anies mengapresiasi usulan penggunaan nama tokoh-tokoh Betawi sebagai nama jalan, gedung, dan zona di Jakarta. Terlebih, kata Anies, beberapa nama yang diusulkan belum tercatat sebagai pahlawan nasional.
"Sebagaimana dalam hadist dikatakan sebaik manusia adalah yang bermanfaat pada sesama. Kita kenang ingat hidupnya dihibahkan untuk kemajuan. Ada yang sudah dikenang sebagai pahlawan nasional ada pula yang belum dicatat sebagai pahlawan nasional," kata Anies, Senin 20 Juni 2022.
Â
Advertisement
2. Pakai Nama Tokoh Betawi, Diresmikan Bertepatan dengan HUT Jakarta
Puluhan nama jalan yang diresmikan itu diambil dari nama tokoh-tokoh Betawi, seperti komedian Mpok Nori dan Haji Bokir.
Menurut Anies, penggunaan nama tokoh Betawi sebagai nama jalan, gedung, dan zona akan menjadi penanda kehadiran mereka di Jakarta. Anies Baswedan menyebut, Betawi otomatis akan menjadi sebuah museum.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bersyukur karena penetapan nama jalan, gedung, dan zona ini juga bertepatan dengan rangkaian acara HUT DKI atau Jakarta Hajatan ke-495.
Anies berharap kegiatan ini menjadi ikthiar semua masyarakat Betawi dalam menciptakan perubahan.
"Izinkan saya dalam kesempatan ini menutup dengan rukunnya sebuah penetapan. Bismillahirrahmanirrahim Senin, 22 Juni 2022 peresmian penetapan nama jalan, gedung, zona dengan nama tokoh Betawi, dengan nama tokoh Jakarta di Provinsi DKI Jakarta secara resmi dibuka," kata Anies di Kantor Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Â
3. Ingin Tokoh Betawi Dapat Dikenang
Kemudian, Anies juga mengapresiasi peran para tokoh bagi Jakarta dan Indonesia di masa lampau. Anies menilai jasa para tokoh demi kemajuan Indonesia mencakup segala bidang.
"Dari Betawi dilahirkan begitu banyak pribadi yang hidupnya mereka berikan untuk kemajuan, untuk kesejahteraan, untuk keadilan. Dari mulai bidang keagamaan sampai bidang kesenian, sampai bidang bela bangsa melawan kolonialisme," ucap Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menyatakan dengan diabadikannya nama para tokoh sebagai nama jalan membuat jasanya akan selalu dikenang, terutama bagi generasi muda.
"Kami ingin agar mereka dikenang untuk menjadi hikmah bagi kita. Kita berharap generasi sekarang saat melihat nama sebuah jalan maka mereka terinspirasi, mereka belajar tentang sejarah hidupnya, dan mereka bisa mengambil pelajarannya untuk menjadi inspirasi," kata Anies.
"Karena itulah, penamaan ini kami pandang sebagai sebuah keharusan bagi kita. Sebagai penghargaan, penghormatan atas peran pribadi-pribadi asal Betawi," jelas dia.
Â
Advertisement
4. Daftar Nama Jalan dan Gedung yang Diganti
Berikut ini adalah 22 nama tokoh yang diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta:
1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)
2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)
3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)
4. Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)
5. Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu)
6. Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)
7. Jalan H. Roim Sa'ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat)
8. Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur)
9. Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya)
10. Jalan KH. Guru Amin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara)
11. Jalan Hj. Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya)
12. Jalan A. Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5)
13. Jalan H. Imam Sapi'ie (sebelumnya Jalan Senen Raya)
14. Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76)
15. Jalan M. Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara)
16. Jalan H. M. Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan)
17. Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII)
18. Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke)
19. Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat)
20. Jalan Guru Ma'mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya)
21. Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang)
22. Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang)
Pada kesempatan yang sama, diresmikan pula lima zona dan dua gedung. Adapun zona yang diresmikan terdiri dari Kampung MH Thamrin (sebelumnya bernama Zona A) dan Kampung KH Noer Ali (sebelumnya bernama Zona Pengembangan).
Kemudian ada Kampung Abdulrahman Saleh (sebelumnya bernama Zona B), Kampung Ismail Marzuki (sebelumnya bernama Zona C), dan Kampung Zona Embrio (sebelumnya bernama Zona Embrio).
Sementara untuk gedung yaitu Gedung Kisam Dji'un (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Timur) dan Gedung H Sa'aba Amsir (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Selatan).