Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyampaikan selamat untuk Jakarta yang merayakan HUT ke-485 hari ini, Rabu 22 Juni 2022.
“Saya mengucapkan selamat ulang tahun Jakarta yang ke-495, ya sekarang berganti menjadi istilahnya hajatan,” kata Djarot di Sekolah Partai PDIP, Rabu (22/6/2022).
Baca Juga
Pada kesempatan itu, Djarot mengungkit soal masa tugas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hanya empat bulan lagi.
Advertisement
Menurut Djarot, di momen HUT DKI Jakarta seharusnya Anies fokus mengejar berbagai pekerjaan rumah dan janji kampanye yang belum terlaksana.
“Oktober sudah selesai. Kurang berapa bulan jadinya. Harusnnya mengejar. Menyelesaikan tanggung jawab untuk menyelesaikan janji kampanye, janji program, harusnya itu fokusnya,” kata Djarot di Sekolah Partai PDIP, Rabu (22/6/2022).
Djarot menyebut wajar saja apabila Anies mulai berkeliling menemui berbagai tokoh, namun ia menilai Anies sebaiknya fokus menuntaskan janji kampanye.
“Jadi, bagaimana menyelesaikan tugas dengan sebaiknya. Kalau silaturahmi wajar, mudah-mudahan itu semua membantu beliau dalam menyelesaikan tugas sebagai kepala daerah,” ujarnya.
Selain itu, pada momen HUT DKI, Djarot mengingatkan Pemprov DKI harus melakukan introspeksi apakah janji kampanye Anies sudah terpenuhi.
“Ulang tahun itu kan kita harus intrsopeksi. Kita harus mengevaluasi, apa yang sudah dilakukan oleh kita oleh Jakarta, apa yang sudah dinikmati oleh rakyat, apakah janji janji program program pemerintah DKI, janji janji waktu kampanye itu terwujud?,” kata dia.
Kado Polusi
Djarot justru mengaku heran kado HUT yang didapat warga DKI adalah tingkat polusi udara yang tinggi.
“Kita mendapatkan kado misalnya, kita kaget, Jakarta menjadi kota yang tingkat polusi yang tinggi se-Asia apa ya, sedunia? Ok. Kalau begitu ada sesuatu yang perlu kita evaluasi. Contoh misalnya berapa ruang terbuka hijau,” tegasnya.
Djarot juga menyampaikan kritiknya terkait banyak istilah baru yang digunakan pemda DKI di bawah Anies Baswedan, diantaranya Hajatan dan kolaborasi.
“Tapi motonya ini bawahnya ini kok gak boso betawi yo, bahasa kita ya, ada apa, kolaborasi, ada akselerasi, ada, ini yg punya hajatan kan rakyat, nah rakyat kan harusnya yakin ya paham ya. Opo sih kolaborasi itu? Oh gotong royong, kan gitu ya. Apa sih akselerasi itu, oh percepatan,” kata Djarot.
Advertisement