Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Selasa 21 Juni 2022 menghadiri Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Rakernas PDIP) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Sebagai kader PDIP, Jokowi tiba di lokasi Rakernas sekitar pukul 09.28 WIB dengan mengenakan batik bernuansa cokelat. Ia pun memberikan sambutan pada acara tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Ada sejumlah hal yang disampaikan Jokowi dalam sambutannya. Salah satunya, Jokowi memuji kecantikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara terbuka saat membuka sambutan.
Awalnya, Presiden Jokowi diberi kejutan dengan nasi tumpeng oleh jajaran PDIP karena dirinya berulang tahun ke-61. Tumpeng pertama kemudian diserahkan Presiden Jokowi kepada Megawati. Setelah itu, mantan gubernur DKI Jakarta itu memberikan sambutannya kepada para kader PDIP.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih, seumur-umur saya tidak pernah berulang tahun dirayakan seperti ini tadi. Terima kasih Bu Mega atas tumpengan yang baru saja kita lakukan," kata Jokowi, Selasa 21 Juni 2022.
"Bu Mega, beliau memang hari ini sejak saya ketemu pagi tadi, memang beliau auranya adalah sangat cantik sekali dan sangat katismatik. Ini benar dari lubuk hati yang paling dalam," sambung dia.
Kemudian, Jokowi lantas mengungkapkan alasan mengapa Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri layak menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut Jokowi, Megawati adalah seorang yang konsen di bidang tersebut, khususnya riset dan inovasi tentang pangan.
Berikut sederet hal yang disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di Rakernas PDIP dihimpun Liputan6.com:
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Puji Kecantikan Megawati
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memuji kecantikan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara terbuka ketika memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Tahun 2021 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa 21 Juni 2022.
Adapun hal itu disampaikannya setelah hari ulang tahunnya yang ke-61 dirayakan kader PDIP.
Awalnya, Presiden Jokowi diberi kejutan dengan nasi tumpeng oleh jajaran PDIP. Tumpeng pertama kemudian diserahkan Presiden Jokowi kepada Megawati. Setelah itu, mantan gubernur DKI Jakarta itu memberikan sambutannya kepada para kader PDIP.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih, seumur-umur saya tidak pernah berulang tahun dirayakan seperti ini tadi," kata Jokowi.
Dia juga mendapatkan tumpeng dari Ketum Megawati dalam rangka Haul Ke-52 Bung Karno. Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas tumpeng tersebut.
"Terima kasih Bu Mega atas tumpengan yang baru saja kita lakukan," ucap Jokowi.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi memuji kecantikan putri Proklamator RI Bung Karno itu.
"Bu Mega, beliau memang hari ini sejak saya ketemu pagi tadi, memang beliau adalah auranya adalah sangat cantik sekali dan sangat katismatik. Ini benar dari lubuk hati yang paling dalam," kata Jokowi.
Megawati tampak sampai menutup mulutnya dengan tangan, tersipu-sipu.
Presiden Jokowi lalu berguyon mengenai candaan Ketum Megawati yang kerap menyampaikan usianya 57 tahun, tetapi di balik. Presiden Kelima RI itu diketahui berusia 75 tahun.
"Auranya meskipun sudah berumur 75 tahun, tetapi aura kecantikannya tidak pernah pudar," kata Jokowi memancing tawa Ketum Megawati dan para kader PDIP.
Saat itu, para kader PDIP memberikan tepuk tangan. Namun, Presiden Jokowi meminta kader PDIP untuk menepuk tangan lebih kencang.
"Tepuk tangannya kurang," kata Jokowi.
"Merdeka, merdeka, merdeka," kata Presiden Jokowi berteriak setelahnya.
Â
Advertisement
2. Ungkap Alasan Tunjuk Megawati Jabat Posisi Strategis di BRIN
Kemudian Jokowi mengungkapkan alasan mengapa Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri layak menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut Jokowi, Megawati adalah seorang yang konsen di bidang tersebut, khususnya riset dan inovasi tentang pangan.
"Saya berterima kasih kepada Bu Mega, BRIN diarahkan kepada research hal berkaitan dengan pangan, arahnya ke depan benar karena memang harus ke sana," kata Jokowi.
Jokowi berharap, Megawati dapat menjadikan Indonesia mandiri dan berdaulat terkait pangan. Demi mendukung hal tersebut, Jokowi juga fokus membangun Indonesia dari desa dengan menggelontorkan dana senilai Rp468 triliun.
"Dana desa sampai dengan 2022 yang kita gelontorkan Rp 468 T, besar sekali. Belum ada dalam sejarah dana desa kita gelontori uang sampai Rp 468 T. Saya cek saya lihat di lapangan jadi barang, infrastruktur jalan-jalan kecil untuk produksi, step ini harus dilanjutkan pada kepemimpinan selanjutnya," pesan Jokowi.
Jokowi berharap, dengan besarnya modal di desa-desa dan pesatnya inovasi yang dilakukan oleh BRIN, maka kunci fondasi seperti infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) dan hilirisasi dapat bersinergi menuju Indonesia maju di tahun 2045.
"InsyaAllah kita sudah ada di angka USD 21 hingga 27 ribu income per kapita kita. Kita sudah berada di posisi negara maju pada 2045," ucap dia.
Â
3. Ingatkan Partai Politik untuk Bergotong-Royong
Selain itu, Jokowi mengatakan, etos kerja gotong royong tidak hanya dalam hal kerja-kerja di pemerintahan, tetapi juga dalam hal berpolitik.
"Saya yakin di organisasi partai politik pun begitu, gotong royong dan masing-masing kader mempunyai keunggulan masing-masing," kata Jokowi.
Dia meyakini, tidak semua kader partai memiliki kapasitas yang sama untuk membangun soliditas.
Dirinya melihat ada kader yang jago di lapangan dan ada pula yang hebat dalam membangun strategi.
"Ada yang kuat di legislatif, ada yang kuat di eksekutif dan masing saling bersinergi untuk satu target yang sama," urai Jokowi.
Jokowi memastikan, perbedaan wilayah kerja tersebut tetap memiliki tujuan senada. Yakni, suksesnya partai itu sendiri.
"Jadi ini lah nanti golnya kesuksesan besar, kemenangan besar," terang Jokowi.
Â
Advertisement
4. Ingatkan Setiap Wilayah di Indonesia Punya Karakter Berbeda
Terakhir, Jokowi menyampaikan, setiap wilayah di Indonesia memiliki karakter yang berbeda. Menurut dia, tidak semua bisa disamaratakan untuk ditanami tumbuhan yang sama, contohnya padi.
"Jangan dipaksa-paksa karena memang setiap daerah itu memiliki karakter yang berbeda-beda," kata Jokowi.
Jokowi pun mengambil contoh di Papua. Menurut dia, tanah di Papua cocok untuk menanam sagu. Selain itu, sagu juga menjadi tradisi makanan warga timur Indonesia itu.
Oleh karena itu, Jokowi tidak ingin karakter itu hilang dan dipaksakan untuk sama dengan wilayah lain.
"Jangan kita paksa-paksa untuk makan padi, makan beras, dan kita paksa-paksa untuk menanam padi, untuk makan nasi," ucap Jokowi.
Jokowi meyakini, bila pemaksaan terus dilakukan maka suatu daerah akan kehilangan kekuatan yang sebenarnya menjadi karakter asli mereka.
"Jangan kita paksa untuk keluar dari kekuatannya, dari karakternya. Apa lagi kalau kita tahu sagu itu justru makanan yang paling sehat. Karena gluten-free tidak mengandung gluten tidak mengandung gula. Ini nanti yang akan dikejar oleh negara-negara lain. Hal yang seperti ini yang kita sering lupa," kata Jokowi menandasi.