Liputan6.com, Jakarta Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertandang ke NasDem Tower di Jakarta Pusat. Pantauan di lokasi, pukul 13.00 WIB, para pejabat teras PKS seperti Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsyi, hingga Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman hadir dalam satu mobil secara bersama.
Mereka disambut oleh Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya dan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali di pintu masuk NasDem Tower.
Baca Juga
Usai bersalaman dan beramah-tamah, mereka pun diajak masuk ke dalam ruangan inti partai yang sudah menunggu di dalamnya Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Sekjen NasDem Johnny Plate.
Advertisement
Menurut keterangan Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, perbincangan antara NasDem dan PKS akan bersifat terbuka untuk arah koalisi. Sebab kedua partai ini saling membutuhkan memenuhi syarat pencalonan presiden.Â
"Kemungkinan itu akan sangat terbuka apalagi Nasdem-PKS di luar partai yang memiliki kecukupan syarat, keniscayaan untuk saling berkoalisi satu sama lain," kata Willy saat dikonfirmasi, Rabu (22/6/2022).
Willy juga menyebut, NasDem pada minggu minggu ini akan terus menjalin komunikasi yang lebih intensif kepada parpol lain. Hal ini bertujuan untuk memiliki kesamaan kepada dukungan calon presiden.Â
"Jadi pertama komunikasi intensif, kedua membangun kesepahaman," Willy menutup.
Â
Pendekatan ke Demokrat
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah gencar membentuk poros baru untuk ikut mengusung calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung di pemilu 2024.
Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsyi, mengatakan, beberapa partai politik yang masuk dalam radar PKS antara lain Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
"Kita juga pada waktu yang sama sudah pendekatan dengan Nasdem dan Demokrat," kata Aboe Bakar di Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022).
Aboe menerangkan, PKS menginginkan ada tiga poros dalam pemilu 2024. Sejauh ini, pengamatan PKS sudah muncul dua poros yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Semut Merah.
"PKSÂ yang akan mengantarkan poros ketiga karena kita tidak mau hanya dua poros. Perkembangan lain kita lihat, kita ajak PKB jalan maka muncul nama Koalisi Semut Merah nama tidak terlalu penting amat, nanti keliatan kelompoknya," ujar dia.
Aboe menegaskan, PKS membuka ruang selebar-lebar berkoalisi dengan partai politik manapun termasuk Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
"Saat kita buka pintu dia lari juga tidak ada apa-apa, karena koalisi ini masih dinamis dan cair. Sebelum janur kuning terpasang di depan rumah ya bisa saja, jadi kalau sudah terpasang baru sudah (tetap)," ujar dia.
Menurutnya, semuanya partai politik saat ini masih menjajaki, antar pimpinan parpol saling sambang-menyambangi. Pun demikian dengan PKS yang tak mau terburu-buru menentukkan arah koalisi. Apalagi, kata dia Pemilu 2024 masih lama 600 hari lagi.
"Yang namanya berjodoh dan bercinta tidak bisa cepat-cepat, ora kesusu kata Jokowi dan ini sudah kita lakukan. Kita akan mendekati mana yang paling dekat. Tapi kita tidak mau deal politik di last minute, kita ingin deal politik kelihatan dari awal," ujar dia.
Advertisement