Sukses

Jajanan Pasar Naik Kelas, Istri Wali Kota Kediri akan Jadi Duta Pasar Tradisional

Ferry Silviana Feronica, istri Wali Kota Kediri akan dikukuhkan menjadi Duta Pasar Tradisional Kota Kediri di Festival Jajan Pasar 2022.

Liputan6.com, Kediri Event Festival Jajan Pasar 2022 di Kota Kediri, Jawa Timur akan berlangsung istimewa. Pasalnya, ada pengukuhan Duta Pasar Tradisional kepada istri Wali Kota Kediri Ferry Silviana Feronica Abdullah Abu Bakar. Pengukuhan Ferry Silviana Feronica yang biasa disapa Bunda Fey akan berlangsung pada 25 Juni 2022 di Pasar Setono Betek, Kota Kediri. 

Direktur Utama Perumda Pasar Joyoboyo Ihwan Yusuf mengungkapkan bahwa Bunda Fey sangat pantas untuk menjadi Duta Pasar Tradisional Kota Kediri, rekam jejak Bunda Fey dalam mendukung panganan lokal untuk menu acara hingga rapat-rapat telah terbukti.

“Beliau yang mendorong Pemkot Kediri untuk menggunakan besek daripada karton atau kardus, juga mendorong panganan atau jajanan berbungkus daun pisang daripada plastik,” jelasnya, Kamis (23/6).

Ihwan menambahkan bahwa sebelum era Bunda Fey, jarang melihat suguhan rapat atau seminar itu ketela rebus, polo pendem, polo gumantung, jajanan pasar, atau berbagai umbi-umbian.

“Istilahnya Bunda Fey telah sukses menaikkan kelas jajanan tradisional khas pasar sampai ke level suguhan seminar dan rapat, maka sudah sepantasnya kami apresiasi sebagai Duta Pasar Tradisional”, tambah Ihwan.

“Kalau kita lihat sekarang, sudah lazim seminar, rapat, konsumsi event itu menggunakan besek. Jajanannya juga dibungkus dengan daun pisang, itu semua terinspirasi dari gerakan yang diinisiasi Bunda Fey," tegas Ihwan Yusuf.

2 dari 2 halaman

Bunda Fey Ajak Generasi Muda Datangi Pasar Tradisional

Di tempat terpisah, Ferry Silviana Feronica mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi inisiatif Perumda Pasar Joyoboyo Kota Kediri yang menyelenggarakan Festival Jajan Pasar 2022.

“Semoga event seperti ini sering diselenggarakan oleh PD Pasar, sehingga pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar modern,” harap Bunda Fey.

Bunda Fey merasa masyarakat tidak anti atau tidak meninggalkan pasar tradisional, namun memang perlu usaha lebih agar mereka nyaman berbelanja di pasar.

“Nah dengan event seperti ini, jangan sampai orang yang sudah datang nanti kecewa. Makanya pasar harus bersih, hal-hal kecil seperti kamar mandi jangan diremehkan dan diusahakan bersih”, tambah Bunda Fey.

“Pasarnya boleh tradisional, itu kan cara berdagangnya, tapi cara mendatangkan pengunjung jangan tradisional. Bikin event seperti ini membuat anak muda mengenal dan mau mendatangi pasar tradisional, setelah datang ya usahakan mereka mau kembali lagi berbelanja kebutuhan sehari-hari”, tegasnya.

Bunda Fey menjelaskan, pasar tradisional itu memungkinkan terjadi interaksi langsung antara pedagang dan pembeli. 

“Bahkan kadang ada juga beberapa barang yang memungkinkan kita menawar harga, ini menjadi nilai lebih pasar. Jadi kita akhirnya bisa akrab dengan para pedagangnya”, tutup Bunda Fey.

 

(*)