Sukses

Demokrat Sebut Ada Pengaruh SBY-JK dalam Pembentukan Poros NasDem, PD, dan PKS

Komunikasi antara Partai Demokrat dengan Partai NasDem semakin intens jelang Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Seluruh partai politik saat ini tengah bermanuver melakukan pertemuan-pertemuan untuk menjajaki koalisi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal itu juga dilakukan oleh Partai Demokrat (PD), Partai Nasional Demokrat (NasDem), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Bahkan, ketiga partai tersebut mengakui tengah melakukan komunikasi intens dan sepakat untuk bekerja sama di 2024 mendatang.

Namun pertemuan antara Demokrat dengan NasDem dikabarkan ada dorongan kuat dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK).

Sebab, saat Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhono (AHY) bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada Kamis, 23 Juni 2022 lalu, SBY dan JK pun melakukan pertemuan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, komunikasi antara SBY dan JK memberikan pengaruh terhadap pertemuan Demokrat dengan NasDem dan PKS. Karena kedua tokoh bangsa ini memiliki relasi dan hubungan baik lintas partai.

Namun perihal titik temu untuk membangun koalisi dengan NasDem dan PKS, Kamhar menyebut masih dalam proses pembicaraan.

"Koalisi ini sedang diikhtiarkan. Kita tentu berharap tak ada aral melintang," kata Kamhar, saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/6/2022).

Akan tetapi, Kamhar tak menampik jika poros koalisi antara Partai Demokrat, NasDem, dan PKS jika resmi terbentuk karena adanya pengaruh dari SBY dan JK.

"Tentunya ada pengaruh dari komunikasi Pak SBY dan Pak JK, namun setiap partai politik memiliki otonomi dan independensi. Semangat inilah yang dikedepankan dalam membangun komunikasi politik dan ikhtiar kerja sama agar terjalin hubungan yang setara," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Tak Mau Buru-Buru Putuskan Koalisi

Lebih lanjut, Kamhar mengungkapkan, bahwa saat ini Partai Demokrat masih terus melakukan komunikasi intens dengan semua partai politik guna menjajaki koalisi menjelang Pemilu 2024.

"Dengan ketum parpol sendiri telah terealisasi antara lain dengan Golkar, PKS, PAN, PKB, PPP, PKP dan NasDem. Dengan PDIP pun juga sudah pernah kala itu Mas Ketum AHY bersama Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Mas Ibas dan Sekjen Partai Demokrat Bang Teuku Riefky Harsjah diterima oleh Ibu Puan Maharani Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR-RI," ungkapnya.

Namun, Kamhar mengaku jika Demkorat tidak akan terburu-buru untuk menentukan arah koalisinya di 2024 mendatang.

"Kita tak ingin terburu-buru, namun kita menikmati dan optimis dengan proses yang berjalan," imbuhnya.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Merdeka.com