Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca cerah hingga cerah berawan menyelimuti seluruh wilayah DKI Jakarta hari ini, Rabu (29/6/2022).
Lewat laman resminya diinformasikan langit cerah di Ibu Kota tersebut terjadi pada pagi ini hingga malam nanti. Tak ada hujan atau awan mendung yang bakal menyelimuti.
Advertisement
Baca Juga
Begitu pun dengan keempat kota penyangga Jakarta. Baik Depok, Bogor, Bekasi, serta Tangerang cuaca hari ini diperkirakan cerah berawan.
Siang nanti ada sebagian titik yang diprediksi BMKG akan terjadi hujan berintensitas ringan, yaitu di wilayah Bogor dan Tangerang. Menjelang malam, langit cerah kota penyangga Ibu Kota perlahan mulai berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Cerah |  Cerah |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Cerah |  Cerah |
 Jakarta Selatan |  Cerah Berawan |  Cerah |  Cerah |
 Jakarta Timur |  Cerah Berawan |  Cerah |  Cerah |
 Jakarta Timur |  Cerah Berawan |  Cerah |  Cerah |
 Kepulauan Seribu |  Berawan |  Cerah |  Cerah |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Bogor |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
BMKG Ungkap Penyebab Kualitas Udara di Jakarta Kembali Jadi Terburuk di Dunia
Di sisi lain, BMKG menjelaskan sejumlah faktor yang mempengaruhi peningkatan konsentrasi PM2.5 yang terjadi di Jakarta dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.
Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan bahwa pada beberapa hari terakhir PM2.5 mengalami lonjakan peningkatan konsentrasi dan tertinggi berada pada level 148 µg/m3. PM2.5 dengan konsentrasi ini dapat dikategorikan kualitas udara Jakarta tidak sehat.
"Tingginya konsentrasi PM2.5 dibandingkan hari-hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata terlihat cukup pekat/gelap," kata Urip yang dikutip dari Antara, Minggu 19 Juni 2022.
PM2.5 merupakan salah satu polutan udara dalam wujud partikel dengan ukuran yang sangat kecil, yaitu tidak lebih dari 2,5 µm (mikrometer).
Dengan ukurannya yang sangat kecil ini, PM2.5 dapat dengan mudah masuk ke dalam sistem pernapasan, dan dapat menyebabkan gangguan infeksi saluran pernapasan dan gangguan pada paru-paru.Â
Advertisement
Analisis BMKG
Selain itu, PM2.5 dapat menembus jaringan peredaran darah dan terbawa oleh darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner.
Berdasarkan analisis BMKG, konsentrasi PM2.5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta.
Emisi ini dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh parameter meteorologi dapat terakumulasi dan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi yang terukur pada alat monitoring pengukuran konsentrasi PM2.5.
Selain itu, proses pergerakan polutan udara seperti PM2.5 dipengaruhi oleh pola angin yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Angin yang membawa PM2.5 dari sumber emisi dapat bergerak menuju lokasi lain sehingga menyebabkan terjadinya potensi peningkatan konsentrasi PM2.5.
"Pola angin lapisan permukaan memperlihatkan pergerakan massa udara dari arah timur dan timur laut yang menuju Jakarta, dan memberikan dampak terhadap akumulasi konsentrasi PM2.5 di wilayah ini," kata dia.