Sukses

Cuaca Besok Jumat 1 Juli 2022, Cerah di Langit Jakarta hingga Malam Hari

Sejumlah kota penyangga Jakarta diprediksi pagi cuaca berawan, sedang Tangerang cerah berawan. Siang harinya wilayah Bogor diguyur hujan intensitas ringan.

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca cerah diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal menyelimuti seluruh wilayah Ibu Kota, Jumat, 1 Juli 2022.

Kondisi langit cerah Jakarta tersebut dilaporkan terjadi pada pagi hingga malam hari. Tak ada langit mendung dan cuaca berawan yang bakal menyelimuti. Hal ini diungkap BMKG lewat laman resminya.

Sementara, sejumlah kota penyangga Jakarta diprediksi pagi berawan, sedang Tangerang cerah berawan. Siang harinya wilayah Bogor diguyur hujan intensitas ringan, sedangkan Depok dan Bekasi cerah berawan.

Namun, patut diwaspadai adanya potensi hujan angin dibarengi petir siang hingga sore hari.  Kondisi cuaca tersebut terjadi untuk wilayah Bogor.

"Waspada potensi hujan dsertai kilat/petir dan angin kencang pada rentang waktu antara siang/sore hingga dini hari di Kab dan Kota Bogor," jelas BMKG. 

Untuk wilayah Tangerang, BMKG memprediksi curah hujan intensitas lebat terjadi di Kabupaten Lebak bagian tengah dan selatan. 

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kab. Lebak bagian Tengah dan Selatan," tulis BMKG diperingatan dini cuaca.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi   Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah  Cerah  Cerah Berawan 
 Jakarta Pusat  Cerah  Cerah  Cerah
 Jakarta Selatan  Cerah  Cerah  Cerah
 Jakarta Timur  Cerah  Cerah  Cerah
 Jakarta Utara  Cerah  Cerah  Cerah
 Kepulauan Seribu  Cerah  Cerah  Cerah
 Bekasi  Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
Depok Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Bogor  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
Tangerang  Cerah Berawan   Berawan   Berawan
2 dari 3 halaman

BMKG Ungkap Penyebab Kualitas Udara di Jakarta Kembali Jadi Terburuk di Dunia

Di sisi lain, BMKG menjelaskan sejumlah faktor yang mempengaruhi peningkatan konsentrasi PM2.5 yang terjadi di Jakarta dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.

Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan bahwa pada beberapa hari terakhir PM2.5 mengalami lonjakan peningkatan konsentrasi dan tertinggi berada pada level 148 µg/m3. PM2.5 dengan konsentrasi ini dapat dikategorikan kualitas udara Jakarta tidak sehat.

"Tingginya konsentrasi PM2.5 dibandingkan hari-hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata terlihat cukup pekat/gelap," kata Urip yang dikutip dari Antara, Minggu 19 Juni 2022.

PM2.5 merupakan salah satu polutan udara dalam wujud partikel dengan ukuran yang sangat kecil, yaitu tidak lebih dari 2,5 µm (mikrometer).

Dengan ukurannya yang sangat kecil ini, PM2.5 dapat dengan mudah masuk ke dalam sistem pernapasan, dan dapat menyebabkan gangguan infeksi saluran pernapasan dan gangguan pada paru-paru. 

3 dari 3 halaman

Analisis BMKG

Selain itu, PM2.5 dapat menembus jaringan peredaran darah dan terbawa oleh darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner.

Berdasarkan analisis BMKG, konsentrasi PM2.5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta.

Emisi ini dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh parameter meteorologi dapat terakumulasi dan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi yang terukur pada alat monitoring pengukuran konsentrasi PM2.5.

Selain itu, proses pergerakan polutan udara seperti PM2.5 dipengaruhi oleh pola angin yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

Angin yang membawa PM2.5 dari sumber emisi dapat bergerak menuju lokasi lain sehingga menyebabkan terjadinya potensi peningkatan konsentrasi PM2.5.

"Pola angin lapisan permukaan memperlihatkan pergerakan massa udara dari arah timur dan timur laut yang menuju Jakarta, dan memberikan dampak terhadap akumulasi konsentrasi PM2.5 di wilayah ini," kata dia.