Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKB, Nasim Khan, mengapresiasi kolaborasi yang dibuat Menteri BUMN Erick Thohir dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Baca Juga
Sederet Upaya BUMN Bawa UMKM Tembus Pasar Global
Setelah Menerima Jadwal Pasti Kedatangan Cristiano Ronaldo ke Kupang, Asprov PSSI NTT akan Melaporkannya kepada Erick Thohir
Usai Timnas U-20 Indonesia Gagal di Piala Asia U-20 2025, Erick Thohir Tegaskan Program Tetap Berlanjut demi Regenerasi Timnas Senior
Menurut Nasim, sinergi antara eksekutif dan yudikatif, seperti yang dilakukan Erick Thohir dengan ST Burhanuddin, merupakan hal positif. Karenanya, ia mendukung hal tersebut terus dilakukan.
Advertisement
"Sinergitas memang wajib dilakukan. Yang terbaik harus terus diperjuangkan demi bangsa negara kita saat ini juga masa depan. Kini penyehatan di BUMN sudah mulai berjalan,” kata Nasim saat dihubungi media, seperti dikutip Kamis (30/6/2022).
Di sisi lain, Nasim mengungkapkan, penindakan yang dilakukan Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi Garuda Indonesia bisa menjadi terapi kejut bagi perusahaan pelat merah.
Karena itu, Nasim optimistis penindakan yang dilakukan Kejaksaan Agung, efek kolaborasi dengan Erik Thohir, akan berujung pada perbaikan sistem yang dijalankan direksi pada setiap unit usaha BUMN.
"Ujungnya (hasil penindakan) aka nada perbaikan dalam sistem yang dijalankan para direksi dalam mengelola perusahaan negara, perusahaan milik rakyat Indonesia," ujar Nasim.
Karena itu, Nasim menilai kolaborasi antara Menteri BUMN dan Jaksa Agung dalam upaya bersih-bersih perusahaan pelat merah layak diapresiasi.
Selain itu, Nasim juga menilai apresiasi serupa perlu diberikan untuk Presiden Joko Widodo. Menurut Nasim, komitmen Jokowi dalam penegakan hukum, termasuk dukungan terhadap lembaga penegak hukum, memengaruhi kinerja pemberantasan korupsi.
"Apresiasi untuk Pak Presiden Jokowi. Kalau pucuk pimpinan tertinggi negara tidak suport, saya yakin Menteri BUMN dan Jaksa Agung semangatya tidak tinggi untuk meringkus para direksi di perseroan BUMN," kata dia.
Menteri BUMN Erick Thohir telah mengungkap korupsi di PT Garuda Indonesia (Persero). Erick Thohir pun meminta kepada seluruh BUMN untuk disiplin menjalankan business model dengan benar agar tidak terjadi kasus serupa.
Erick Thohir tidak ingin terjadi penyelewengan di dalam perusahaan-perusahaan BUMN. Maka, setelah restrukturisasi dilakukan, Erick Thohir memastikan semuanya bergerak sesuai jalur bisnis yang sudah ditentukan.
Menteri BUMN, Erick Thohir, melaporkan PT Garuda Indonesia ke Kejaksaan Agung atas dugaan korupsi pengadaan pesawat. Erick juga membawa bukti-bukti pengadaan pesawat berbagai merk serta hasil audit investigasi BPK.
Pengungkapan Kasus Garuda
Seperti diketahui, kasus perkara PT Garuda Indonesia sendiri telah menetapkan dua tersangka baru. Mereka adalah Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Mantan Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi Soetikno Soedardjo.
Mereka ditetapkan sebagai tersangka anyar kasus dugaan korupsi penyewaan pesawat ATR 72-600 yang merugikan negara sebesar Rp 8,8 triliun.
Sebelumnya, Erick Thohir juga telah berhasil mengungkap kasus mega skandal PT Jiwasraya dan PT Asabri. Mega skandal korupsi ini diketahui telah merugikan negara hampir menyentuh angka Rp 40 triliun.
Advertisement