Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan) Prabowo Subianto menekankan beberapa syarat ketahanan negara khususnya dalam pertahanan dan ekonomi.
Ada lima syarat yang ditekankan oleh Prabowo, yaitu swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air, memperkuat lembaga-lembaga pemerintahan dan SDM pemerintahan, serta memiliki angkatan perang yang unggul.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini dikatakannya saat menjadi narasumber dalam Rembug Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (ERPPP) Ke-1 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (2/7/2022).
“Kekayaan Indonesia yang sangat besar harus mampu kita kelola, kita harus memastikan kecukupan food, energy and water untuk menghadapi ledakan penduduk,” tegas Prabowo.
Ketua Umum Gerindra ini menekankan bahwa saat ini sedang terjadi revolusi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sangat penting untuk meraih keunggulan di bidang ini di masa mendatang.
Oleh karena itu,Universitas Pertahanan RI yang berada di bawah Kementerian Pertahanan membuka fakultas baru di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) seperti Fakultas Kedokteran Militer, Fakultas Farmasi Militer, dan Fakultas MIPA Militer.
“Kita harus memulai industrialisasi sehingga tidak bergantung dengan negara lain”, ujar Prabowo.
Menteri Digaji untuk Bekerja ke Rakyat
Sebelumnya, Prabowo mengaku bersyukur memiliki jadwal padat selama bekerja sebagai menteri. Dia menilai, itu artinya, dia masih mampu untuk bekerja.
Hal ini disampaikan Prabowo di hadapan 366 mahasiswa yang akan melanjutkan studi S2 dan S3 ke universitas di luar dan dalam negeri melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Saya selalu katakan kita ini digaji, diberi jabatan, pangkat, kehormatan dan penghormatan, ya untuk bekerja untuk rakyat. Jadi kalau ada pejabat yang terlalu santai itu enggak benar. Saya kira saya lihat rekan-rekan saya semua kerja keras. Kita hidup dengan kopi," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (26/6/2022).
Pernyataan itu muncul, ketika Prabowo mendapat pertanyaan dari dari salah satu peserta tentangnya yang sibuk, sering bepergian ke luar negeri. Dia pun menjawab dan berterima kasih kepada sang penanya yang memperhatikan aktivitasnya selama menjadi menteri.
"Terima kasih kalau kalian perhatikan. Saya kadang-kadang juga bingung saya bangun di mana. Saya beberapa hari lalu di Kamboja, kemarin di Malang, tadi malam sudah di Jakarta lagi," ujar Prabowo.
Advertisement
Terima Kasih Masih Bisa Bekerja untuk Bangsa
Prabowo kembali mengucapkan rasa terima kasih atas dirinya yang masih sibuk dan masih bisa melakukan pekerjaan.
"Tapi itulah, saya katakan kalau saya sibuk. Saya berterima kasih, berarti saya masih bisa bekerja untuk rakyat dan bangsa Indonesia," tutup Prabowo.