Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek kediaman artis Raffi Ahmad di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu 27 Januari lalu. Anggota DPRD DKI dari Fraksi PAN Wanda Hamidah termasuk yang diciduk.
Waktu itu ditemukan zat narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) jenis baru, cathinone (katinon), turunan dari methylenedioxymethcathinone.
Pemakaian zat bernama kimia aminopropiophenone ini berupa pil dan direndam di air soda. Tapi berbeda dengan sejumlah orang di Afrika. Ayah Wanda, Muhammad Husein bin Syech Abu Bakar, sedikit bercerita tentang zat katinon di Afrika. Menurut Husein, rakyat Afrika mengonsumsi cathinone dengan cara dikunyah.
"Di Afrika itu tumbuhannya dipakai kayak orang nyirih. Tapi juga itu enggak bikin terlalu kuat kalau daunnya kering," kata Husein di Jakarta, Rabu (30/1/2013). Cathinone terbuat dari tanaman Catha edulis atau Khat. Tumbuhan itu hanya tumbuh di Afrika dan sebagian wilayah Arab.
Efek cathinone, ungkap Husein, sama dengan ekstasi. "Dalam jangka waktu panjang orang ketagihan plus ada halusinasi. Terus orang jadi sakit jiwa, kelainan jiwa menetap," tambah Husein.
Husein juga mengakui, cathinone ini bukan merupakan barang baru. Hanya saja kasus ini baru ditemukan di Indonesia. "Karena ini memang enggak ngetren di kita. Kayaknya Asia Tenggara memang enggak ngetren. Ini maennya banyakan di Eropa dan di Afrika," imbuh pria separuh baya itu.
Cathinone juga, ucap Husein, sudah dipatenkan orang sejak 1996. "Baru dibikin 1996, enggak masuk Indonesia awalnya. Terus yang masuk di kita yang ngetren adalah ekstasi, shabu, putaw itu grupnya heroin, morfin," tutur Husein.
Pelarangan zat ini, kata Husein, juga sudah ada aturannya dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Semua turunannya ya yang masuk narkoba itu," beber Husein.(Ais)
Waktu itu ditemukan zat narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) jenis baru, cathinone (katinon), turunan dari methylenedioxymethcathinone.
Pemakaian zat bernama kimia aminopropiophenone ini berupa pil dan direndam di air soda. Tapi berbeda dengan sejumlah orang di Afrika. Ayah Wanda, Muhammad Husein bin Syech Abu Bakar, sedikit bercerita tentang zat katinon di Afrika. Menurut Husein, rakyat Afrika mengonsumsi cathinone dengan cara dikunyah.
"Di Afrika itu tumbuhannya dipakai kayak orang nyirih. Tapi juga itu enggak bikin terlalu kuat kalau daunnya kering," kata Husein di Jakarta, Rabu (30/1/2013). Cathinone terbuat dari tanaman Catha edulis atau Khat. Tumbuhan itu hanya tumbuh di Afrika dan sebagian wilayah Arab.
Efek cathinone, ungkap Husein, sama dengan ekstasi. "Dalam jangka waktu panjang orang ketagihan plus ada halusinasi. Terus orang jadi sakit jiwa, kelainan jiwa menetap," tambah Husein.
Husein juga mengakui, cathinone ini bukan merupakan barang baru. Hanya saja kasus ini baru ditemukan di Indonesia. "Karena ini memang enggak ngetren di kita. Kayaknya Asia Tenggara memang enggak ngetren. Ini maennya banyakan di Eropa dan di Afrika," imbuh pria separuh baya itu.
Cathinone juga, ucap Husein, sudah dipatenkan orang sejak 1996. "Baru dibikin 1996, enggak masuk Indonesia awalnya. Terus yang masuk di kita yang ngetren adalah ekstasi, shabu, putaw itu grupnya heroin, morfin," tutur Husein.
Pelarangan zat ini, kata Husein, juga sudah ada aturannya dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Semua turunannya ya yang masuk narkoba itu," beber Husein.(Ais)