Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri penandatanganan nota kesepakatan dan launching dukungan Kementerian Pertanian (Kementan).Hal ini dalam rangka penyediaan hewan ternak untuk kurban dan pangan strategis bagi wilayah DKI Jakarta.
Dia mengatakan memasuki Idul Adha, DKI Jakarta memiliki kebutuhan sebanyak 47 ribu ekor sapi untuk kurban.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengutarakan bahwa saat ini, total sudah ada 42 ribu sapi yang tiba di Jakarta. Dia memastikan semua sapi menjalani proses karantina.
Advertisement
"Sehingga InsyaAllah status di Jakarta tetap hijau dan aman dari PMK. Masih ada 5 ribu yang dalam perjalanan diprediksikan akan tuntas sebelum perayaan Idul Adha," kata Anies di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (4/7/2022) pagi.
Baca Juga
Anies juga mengapresiasi dukungan dari Kementan terhadap kebutuhan pangan di Jakarta. Dia menyebut lebih dari 95 persen kebutuhan pangan Jakarta dipasok dari luar kota.
"Dan kepastian pasokan ini selalu menjadi concern kita sehingga adanya dukungan selalu memberikan angin segar bagi kita," jelas dia.
Menurut Anies, dengan stabilnya kondisi harga kebutuhan pangan maka inflasi juga terkendali. Dia mengklaim, apabila inflasi Jakarta terkendali maka inflasi nasional juga ikut terkendali.
"Bila inflasi di Jakarta terkendali dengan kontribusi Jakarta sekitar 18 persen dari GDP nasional maka inflasi nasional pun akan ikut terkendali," ujarnya.
Dia berharap dukungan serupa juga diberikan kepada daerah-daerah lain di luar Jakarta. Sehingga seluruh Indonesia kondisi inflasinya juga dapat terkendali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
865 Petugas Diterjunkan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepas 865 Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan dan Daging Kurban menjelang Idul Adha 1443 Hijriah atau 2022 Masehi di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, pada Jumat 1 Juli 2022.
Pelepasan petugas tersebut bertujuan untuk memastikan pengendalian dan penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jakarta berjalan dengan baik.
Adapun pemeriksaan meliputi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), pemeriksaan dan pengobatan di sentra ternak/penampungan hewan kurban, dan rapat koordinasi lintas sektoral. Kemudian pengawasan lalu lintas hewan di lokasi check point Kalimalang, dan sosialisasi melalui infografis.
Anies menilai, pembentukan tim tersebut sebagai bentuk pencegahan dan pengamanan distribusi hewan kurban agar menimbulkan rasa aman bagi konsumen di seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Pelaksanaan Idul Adha tahun ini diikuti dengan munculnya wabah PMK yang juga menular secara cepat seperti Covid-19. Sehingga, diperlukan langkah-langkah dan tindakan untuk proses pengamanan," papar Anies.
"Kita meminta kepada para tenaga pemeriksa kesehatan hewan yang bertugas untuk memastikan benar-benar hewan yang terjangkit PMK tidak terdistribusi sebagai hewan kurban," lanjutnya.
Anies berharap kepada seluruh jajarannya serta pemangku kepentingan lainnya dapat terus memantau perkembangan pendistribusian hewan kurban.
Sehingga, kata Anies, sosialisasi yang bertujuan untuk mengkomunikasikan ciri-ciri penyakit PMK tersebut bisa tersampaikan kepada masyarakat.
Â
Advertisement