Liputan6.com, Jakarta Pesinetron Claudio Martinez dikeroyok sejumlah karyawan Basque Bar de Tapas, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, yang kini kasusnya telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pihaknya akan secepatnya mengungkap para pelaku dugaan penganiayaan Claudio Martinez.
Advertisement
Baca Juga
"Kami akan ungkap pelaku-pelaku yang memang terlibat dalam peristiwa tersebut secepatnya," kata dia, di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Zulpan menerangkan, Polda Metro Jaya telah menerima laporan dari seorang wanita bernama Musriana. Adapun, laporan berkaitan dengan kasus penganiayaan yang dialami oleh Claudio Martinez di sebuah kafe di Jakarta.
Laporan tercatat dengan nomor LP/B/3318/VII/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Karena itu, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus yang menyeret nama Claudio Martinez.
"Saat ini pihak kami sedang mendalami dan melakukan penyelidikan terkait kasus ini," ujar dia.
Â
Dikeroyok
Sebelumnya, Pesinetron Claudio Martinez dikeroyok sejumlah karyawan Basque Bar de Tapas, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Kasus pengeroyokan ini dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Laporan tercatat dengan nomor LP/B/3318/VII/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Istri dari Claudio Martinez, Musriana, menerangkan peristiwa yang dialami suami terjadi pukul 01.20 WIB, Sabtu 2 Juli 2022. Dia bersama suaminya kebetulan sedang berkunjung di Basque Bar de Tapas.
Penganiayaan bermula saat suaminya menegur seorang pelayan bar usai diinjak dan disengol.
"Suami saya tegur eh malah waiternya nyolot dan dorong suami saya duluan," kata Musriana dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (4/7/2022).
Musriana menerangkan, suaminya meradang dan memukul bahu pelayan. Kejadian berbuntut panjang.
"Tak selang berapa lama tiba-tiba ada waiter datang dari belakang dorong buat mancing suami saya dan maki-maki semua saja dorong," ucap dia.
Â
Advertisement
Rombongan Pelayan
Musriana mengatakan, rombongan pelayan lain menghampiri suaminya. Mereka mencekik dan memukul suaminya dari arah depan dan belakang.
Dia menerangkan, suaminya terus dipukul dan dianiaya. Padahal, kondisi tubuh sudah berlumuran darah.
"Kami dikejar sampai lift lobby dengan pukulan dan caci maki bahkan mengejar sampai jalan raya dan melarang taksi buat pick up kami padahal kondisi semua sudah penuh darah," ujar Musriana.
Musriana menyayangkan sikap pelayan Basque Bar de Tapas, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut dia, kejadian penganiayaan itu sepatutnya tak terjadi.