Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDIP Puan Maharani turun gunung bersafari untuk menguatkan kadernya menghadapi Pemilu 2024. Usai di Jawa Barat, dia pun juga turun di Jawa Tengah.
"Pasti banyak yang enggak mau PDI Perjuangan menang, banyak yang mau ngalahin PDI Perjuangan, nah kita mau enggak, nyerah ngasih kemenangan itu ke orang lain? mau atau tidak? artinya harus turun ke lapangan, harus turun ke bawah," ujar Puan di kantor DPC PDIP Banyumas, Jawa Tengah, Selasa 5 Juli 2022.
Advertisement
Baca Juga
Puan mengingatkan, tahun ini akan ada verifikasi partai politik untuk pemilu 2024. Dia optimis partai banteng lolos dalam verivikasi partai politik itu.
"Setelahnya tahun 2023 bulan Desember itu akan ada penetapan caleg DPR RI, Provinsi dan Kabupaten kota plus penetapan capres dan cawapres, artinya waktu kita hanya 1,5 tahun untuk memperoleh partai untuk bisa bertempur ke lapangan," jelas dia.
Puan meminta para kader tidak lengah untuk menghadapi pemilu 2024. Meski hasil simulasi survei pemilu menyatakan PDIP menang, namun tetap tidak boleh disepelekan.
"Jadi enggak ada waktu lagi untuk kita itu senang senang, enggak ada waktu lagi bagi kita itu berleha-leha, walaupun kemudian alhamdulillah semua survei mengatakan Insyallah PDI Perjuangan sampai hari ini bisa menang 3 kali hattrick menang tahun 2024, namun kita jangan lengah," jelas dia.
Tak hanya itu, Puan juga meminta kader tetap pada barisannya sesuai kehendak partai. Dia tak ingin kader PDIP terpengaruh dengan gunjingan politik yang sumir.
"Saya minta semuanya itu tetap pada barisannya, dan kemudian tetap tidak terpengaruh kanan kiri kanan kiri katanya katanya," jelasnya.
Puan menegaskan, hasil rakernas PDIP sudah tegas bahwa urusan capres adalah ranah ketua umum. Dia meminta kader memenangkan pilihan capres Megawati Soekarnoputri.
"Rakernas sudah memutuskan bahwa kita akan ikut arahan ketua umum dan kita akan bantu ketua umum untuk menenangkan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diumumkan ibu ketua umum, siap?," ucap Puan.
Puan lalu menyebut para kader sudah pasti mengetahui apa kemauan ketua umum terkait capres cawapres. Namun, jangan dulu diungkap terang-terangan. Kader banteng cukup fokus saja kerja di lapangan.
"Tapi juga kita ini sebagai kader ini jangan pura-pura enggak ngerti, pasti disini tuh kader-kader lama sudah paham, bagaimana apa yang disampaikan ibu ketua umum, maunya ibu ketua umum tuh apa?," bebernya.
"Enggak usah bloko suto (terang-terangan) pasti disini hati sudah tahu, aduh tahu nih kayaknya ibu ketua umum mau seperti apa mbak, jadi sudah kerja aja ke lapangan," sambungnya.
Â
Punya Kalkulasi
Sementara, Politikus PDIP Utut Adianto menyatakan Puan sedang melakukan perhitungan-perhitungan politik, sebelum melakukan safari politik kepada ketum-ketum Parpol dan Ketua Fraksi untuk Pemilu 2024.
Diketahui, meski telah diberi tugas oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membuka komunikasi dengan partai lain, Puan belum belum secara terbuka menemui para ketua umum.
"Dia sedang mengkalkulasi, mungkin juga sudah mengirim pesan kepada yang mau didatangi," ujar Utut pada wartawan, Rabu (6/7/2022).
Utut menyatakan tak perlu tergesa melakukan silahturahmi politik. Ia memastikan Puan tengah menghitung waktu yang tepat untuk memulai safari politik ke parpol lain.
"Dia tentu punya preferensi, punya timing yang pas," katanya.
Oleh karena itu, saat ini Utut mengaku belum mengetahui partai mana yang akan diprioritaskan pertama kali ditemui PDIP dalam rangka penjajakan kerjasama politik.
"Belum tahu ke mana saja dahulu dan pertimbangan apa misalnya yang membuat beliau ke parpol tertentu yang nomer 1, 2, 3, dan seterusnya," ujarnya.
Selain mempertimbangkan waktu, Utut menyebut safari politik juga memiliki pertimbangan lain yang harus dipikirkan masak-masak.
"Dan dugaan saya kayak gini kan tentu pertimbangannya masak ya, mau ke mana dulu," ucapnya.
Â
Advertisement
Merahkan Jawa Barat
Sebelumnya, Puan Maharani meminta kader memerahkan Provinsi Jawa Barat pada pemilu 2024. Menurut Ketua DPR itu Jabar adalah wilayah yang besar.
"Disini kita punya bupati, disini kita punya bupati,punya pimpinan DPRD, Jawa Barat ini besar, jadi bukan tidak mungkin kita kembalikan warna PDI Perjuangan Jawa Barat itu kembali sebagai suara PDI Perjuangan," ujar Puan dalam acara konsolidasi DPC PDIP di Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (4/6/2022).
Puan memahami ada wilayah di Jabar yang tidak bisa dijangkau oleh PDIP karena secara kultural merupakan suara parpol lain. Namun, dia menegaskan, bukan berarti partai banteng tak bisa merebut kemenangan di wilayah itu.
"Kalau sekarang sudah jelas petanya, bahwa disini wilayahnya ini disini wilayahnya ini, nah wilayah yang merah itu minimal harus tetap merah, wilayah yang abu abu harus kita merahkan, jangan sampai tidak ada titik titik bahkan warna merah merah di setiap peta yang berwarna abu abu," tuturnya.
"Namun saya juga paham ada wilayah yang bukan milik kita dalam tanda kutip, bukan berarti kita gak bisa merebut itu," ujarnya.